TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Filosofi Hidup yang Bisa Kita Pelajari dari Serigala dan Harimau

Belajar kepemimpinan dan kemandirian #IDNTimesScience

potret serigala hutan (unsplash.com/Thomas Bonometti)

Meskipun memiliki sifat yang sangat berbeda, serigala dan harimau sama-sama digolongkan sebagai predator yang berada di puncak rantai makanan. Mereka telah melewati evolusi panjang dan bisa menjadi penyintas hebat di alam liar sampai saat ini. Keberadaan mereka juga memberikan banyak pelajaran bagi manusia.

Rupanya, kita bisa memetik beberapa pelajaran atau filosofi hidup dari karakter keduanya. Baik serigala maupun harimau memiliki karakter berbeda yang sama-sama kuat. Yuk, kita simak.

1. Sosial dan soliter bisa kita lakukan secara seimbang

potret harimau soliter (unsplash.com/AG)

Laman Living with Wolves melansir bahwa serigala merupakan hewan yang sangat bersifat sosial. Mereka cerdas, memegang teguh prinsip hierarki, monogami, dan tidak akan meninggalkan anggotanya sendirian. Bahkan, serigala termasuk kelompok hewan tangguh dengan sistem sosial kompleks dan memiliki kemampuan berburu yang menakjubkan.

Di sisi lain, harimau adalah hewan soliter alias penyendiri. Mereka hanya berkumpul di saat musim kawin tiba. Karena kemandiriannya, harimau terkenal kuat, buas, dan bisa mengatasi persoalan tanpa bantuan siapa pun. Oh ya, harimau juga termasuk hewan dari keluarga kucing (Felidae) terbesar di dunia. Kekuatan gigitan dan bobotnya jelas berada di atas singa.

Kita bisa melihat bagaimana keduanya mampu menjadi predator yang sangat disegani di alam. Well, di poin pertama ini kita belajar bahwa kita sanggup menerapkan keduanya secara bersamaan. Manusia adalah makhluk sosial dan di sisi lain, kita juga dituntut untuk bisa mandiri sehingga mampu menyelesaikan persoalan tanpa bergantung pada pihak lain.

Baca Juga: 8 Hewan yang Paling Terkenal di Peradaban Mesir Kuno

2. Belajar untuk memimpin diri sendiri dan orang lain

potret kawanan serigala (unsplash.com/Eva Blue)

Belajarlah filosofi kepemimpinan dari serigala. Pasalnya, hewan yang tergabung dalam keluarga Canidae tersebut menerapkan sistem kepemimpinan yang tegas dan diikuti oleh semua anggota kelompoknya. Jantan dan betina alfa merupakan serigala terkuat dan sanggup memimpin kelompoknya dalam kondisi apa pun, termasuk dalam perburuan yang sulit.

Sementara itu, harimau yang penyendiri sanggup memimpin dirinya sendiri. Discover Wildlife dalam lamannya mencatat bahwa si raja hutan tersebut punya wilayah teritorial seluas 20 hingga 400 kilometer. Itu sebabnya, meskipun dianggap raja hutan tanpa pengikut, harimau masih ditakuti karena kekuatan, ketangkasan, dan kebuasannya.

Nah, sebagai organisme paling dominan di Bumi, kita sebagai manusia juga harus bisa memimpin diri sendiri dan jika perlu orang lain. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak egois dan bisa membawa kelompoknya menjadi lebih baik. Pemimpin juga dituntut untuk kuat, cerdas, berwibawa, dan punya karisma karena tanggung jawabnya yang sangat besar.

3. Keduanya merupakan spesies yang pantang menyerah

potret harimau berendam (unsplash.com/Miranda Richey)

Tahukah kamu bahwa serigala dan harimau bukanlah spesies yang mudah menyerah pada ganasnya alam? Yup, sesulit apa pun keadaan di alam, mereka bisa mengatasi dan melewatinya dengan baik. Mulai dari kondisi cuaca yang tak menentu, hingga persaingan dengan hewan-hewan lainnya, semuanya telah mereka hadapi di alam liar.

Dalam berburu pun demikian. Sekelompok serigala akan berusaha sekuat tenaga untuk medapatkan buruannya. Sementara, harimau akan berburu secara hening dan berusaha menyergap buruannya hanya dalam hitungan detik. Jika gagal, mereka tidak menyerah begitu saja dan akan mencobanya lagi, lagi, dan lagi.

Sifat pantang menyerah juga harus ada dalam diri kita sebagai manusia. Ingat, bahwa kuat saja tidak cukup untuk bertahan di kehidupan ini. Manusia juga harus cerdas, adaptif, dan tentu saja punya karakter yang tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup.

4. Tahu kapan harus bertahan

potret sepasang serigala (unsplash.com/Guillaume Archambault)

Predator yang cerdas harus tahu kapasitasnya dan bisa memutuskan kapan mereka bertahan. Dilansir laman Utah State University, serigala memang kerap berburu hewan yang berukuran lebih besar, seperti bison. Serigala memang punya kapasitas untuk itu dan mereka memahami kapan harus menyerang dan kapan harus bertahan.

Begitu juga dengan harimau. Tak jarang mereka berburu hewan yang bertubuh besar. Bahkan, jika terpaksa, harimau bisa berburu anak beruang. Jika harimau bertemu dengan induk beruang, ia tahu bahwa lawan yang dihadapi sangat tangguh dan bisa membunuhnya. So, bertahan dan mengalihkan buruan ke hewan lainnya menjadi keputusan tepat dan masuk akal.

Terkadang, kita terlibat dalam perasaan dan emosi yang membuat kita mengambil keputusan ofensif yang justru berdampak buruk. Melalui filosofi kedua predator buas ini, kita belajar bahwa sikap berani dan ofensif harus diimbangi dengan kebijaksanaan. Artinya, ada baiknya kita tahu kapan harus bertahan dalam kehidupan ini.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Northwestern Wolf, Spesies Serigala Bertubuh Besar

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya