TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kucing 101: 5 Fakta Ilmiah tentang Kucing Paling Mencengangkan

Gak cuma anjing, kucing ternyata juga termasuk hewan cerdas

Unsplash/Yerlin matu

Kucing dan anjing merupakan hewan peliharaan yang paling banyak dipelihara oleh manusia di muka bumi ini. Polahnya yang lucu, jahil, dan menggemaskan dapat dengan cepat membuat siapa pun jatuh hati.

Meskipun kamu dekat dengan kucingmu, apakah kamu tahu fakta ilmiah tentang kucing kesayanganmu itu? Kira-kira apa saja ya fakta-fakta tersebut? Ini dia!

1. Kucing jantan memiliki penis berduri

naturalcathealth.com

Apa ini serius? Ya, kucing jantan memiliki penis berduri. Duri-duri tajam ini akan muncul dan mengembang pada saat musim kawin. Pada saat penis kucing jantang masuk ke kelamin kucing betina, penis kucing jantan akan mengembangkan duri-duri yang cukup tajam.

Dilansir laman Knowledge Nuts, semua hewan dari keluarga Filidae (kucing), baik itu kucing peliharaan, singa, macan tutul, kucing hutan, dan sebagainya, memiliki penis yang akan mengeluarkan duri jika mereka kawin. Cara yang menyakitkan ini dilakukan agar betina dapat berovulasi dengan baik sehingga pembuahan dapat terjadi dengan lancar.

Baca Juga: Kucing 101: Jenis-jenis Ras Kucing Paling Langka, Apa Saja?

2. Dengkuran kucing dapat memberikan efek terapi bagi kesehatan

thehappycatsite.com

Seperti ditulis dalam jurnal ilmiah Scientific American, menurut penelitian, dengkuran kucing berada dalam frekuensi konstan antara 25 dan 150 hertz. Frekuensi suara dan getaran yang ada pada rentang tersebut diyakini mampu menghilangkan stres dan memperkuat tulang manusia.

Selain itu, dengkuran kucing dapat membantu penderita dyspnea (sesak napas atau napas pendek) dan menyembuhkan beberapa penyakit ringan lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa orang yang alergi bulu kucing jangan mencoba terapi ini. Bagi mereka yang alergi, berdekatan dengan kucing akan memperparah kondisi mereka.

3. Kucing juga merupakan hewan penular virus rabies

lakedistrictwildlifepark.co.uk

Tidak hanya anjing, kucing juga sangat rentan dengan virus rabies. Gigitan kucing yang tertular rabies akan fatal jika terjadi pada manusia. 

Menurut jurnal ilmiah Science Direct, hewan peliharaan yang paling rentan tertular rabies, yaitu anjing dan kucing. Hanya ada satu cara untuk mencegahnya yakni dengan vaksinasi antirabies secara berkala.

4. Domestikasi kucing terjadi 9000 tahun yang lalu

forbes.com

Hampir sama seperti anjing, domestikasi kucing terjadi ribuan tahun lalu, lebih tepatnya pada 9000 tahun lalu. Dilansir laman National Geographic, sebuah studi dan penelitian menyebutkan bahwa selama ribuan tahun tersebut gen kucing berubah dari kucing liar hutan menjadi kucing rumahan yang berukuran lebih kecil.

Studi ini juga mengungkap bahwa nenek moyang kucing modern telah menyebar dari Asia Barat Daya ke dataran Eropa sekitar 4400 Sebelum Masehi. Setelahnya, sebagian dari kucing-kucing tadi mulai memasuki lahan milik manusia untuk mencari makanan.

Baca Juga: Kucing 101: 5 Tanda Kucing Sedang Marah Padamu, Jangan Anggap Remeh! 

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya