TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Misteri Zaman Purba yang Belum Terungkap, Bagaimana Tanggapan Sains?

Beberapa kejadian tersebut memang cukup membingungkan

phys.org

Bumi telah terbentuk pada kisaran 4 hingga 4,6 miliar tahun yang lalu. Masa-masa setelahnya, zaman di mana Bumi masih dianggap muda dan purba, ada banyak kejadian yang barangkali tidak dapat dinalar sedemikian rupa oleh sains.

Jika saja ada mesin waktu, mungkin para ilmuwan dan ahli Bumi tak akan kesulitan dalam memprediksi apa yang telah terjadi di zaman purba. Namun, toh nyatanya hanya dengan jejak-jejak fosil dan karbon, sains dapat mengungkap sebagian besar dari kejadian-kejadian tersebut.

Nah, kira-kira kejadian apa saja ya yang masih menjadi misteri bagi sains hingga kini? Bagaimana tanggapan sains akan hal tersebut? Yuk, disimak!

1. Fase Diam yang dialami Bumi pada 2 miliar tahun lalu

aleteia.org/Planet Bumi

Seperti dicatat dalam laman Science Alert, Bumi pernah mengalami era atau waktu yang dinamakan Fase Diam. Para ilmuwan masih belum mengetahui dengan detail apa yang sebetulnya terjadi di masa tersebut.

Fase Diam adalah era atau fase yang terjadi di Bumi dan menjadi jeda selama 1 miliar tahun. Fase ini terjadi pada rentang 2,2 miliar tahun lalu dan berakhir sekitar 1 miliar setelahnya. Apa yang terjadi selama 1 miliar tahun tersebut? Sebuah penciptaan makhluk hidupkah?

Para ilmuwan dan ahli geologi hanya bisa memperkirakan bahwa Fase Diam merupakan kondisi di mana oksigen benar-benar melimpah di Bumi. Kala itu planet kita benar-benar dalam keadaan hening dan mungkin saja dalam era tersebut ada sebuah jawaban dari teka-teki tentang asal muasal kehidupan yang belum terungkap.

Zaman yang dinamakan Palaeoproterozoic tersebut menjadi sebuah zaman paling misterius di zaman purba. Bagi sains, ini merupakan teka-teki yang harus dipecahkan, meskipun mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama.

Dari rentang sepanjang 1 miliar tahun tersebut, Fase Diam benar-benar terjadi pada rentang 100 hingga 200 juta tahun. Hal ini terjadi karena aktivitas vulkanik juga diam dan seolah sedang menunggu sesuatu. Apa yang terjadi sebenarnya? Entahlah. Sampai saat ini sains masih mencari jawabannya.

Baca Juga: 8 Objek Luar Angkasa Ini Masih Menaruh Banyak Misteri bagi Ilmuwan

2. Dari mana kehidupan biologis berasal?

microbiologysociety.org

Teori evolusi memang dapat menjelaskan secara detail mengenai spesiasi dan keragaman makhluk hidup di Bumi. Namun, rupanya sains masih kesulitan menentukan dari mana datangnya kehidupan mula-mula di Bumi.

Ilmuwan memiliki jejak fosil yang menguatkan bahwa awal mula kehidupan di Bumi adalah berupa mikrob atau mikroorganisme kecil yang telah ada 500 juta hingga 2 miliar tahun lalu, seperti ditulis dalam National Geographic.

Dari mikrob tersebut, kehidupan berevolusi makin kompleks dan akhirnya muncul banyak filum dan spesies, tentunya ini terjadi dalam rentang ratusan juta hingga miliaran tahun. Namun tetap saja, dari mana mikrob tersebut bisa ada dan siapa yang memunculkan mikrob itu, sains masih kesulitan melacak jawabannya.

Bahkan, jurnal sains dalam Live Science pernah mencatat bahwa kehidupan di Bumi sudah ada pada 3 miliar tahun lalu, jauh sebelum terjadinya Fase Diam. Bukti-bukti ini ditemukan pada batuan Greenland yang diteliti oleh ilmuwan. Batuan tersebut mengandung fosil cyanobacteria, yakni sejenis mikroorganisme purba yang ada di permukaan Bumi.

Dari mana mikroorganisme tersebut bisa ada di Bumi? Tidak ada yang tahu pasti. Jika Bumi pernah mengalami tumburan dahsyat dengan batuan angkasa, mungkin saja mikroorganisme ada dari luar angkasa. Namun ini pun juga masih buram alias tidak dapat dijawab dengan pasti.

3. Jika evolusi berlaku sama terhadap semua organisme, mengapa manusia purba bisa menjadi makhluk hidup paling cerdas?

washington.edu

Evolusi terjadi pada semua organisme biologis, mulai dari manusia, hewan, hingga tanaman. Pada dasarnya, evolusi dapat terjadi manakala alam memungkinkan untuk berubah secara perlahan, baik secara mikro atau pun makro.

Evolusi inilah yang dapat menjelaskan tentang keragaman spesies secara mendetail, tentu saat ini diperkuat dengan ilmu dari biomolekuler. Namun, tidak semuanya dapat terjawab melalui evolusi.

Jika evolusi itu berlaku sama terhadap semua organisme biologis, mengapa hanya homo sapiens atau manusia yang dapat tumbuh menjadi organisme cerdas jauh melampaui organisme lainnya?

Sebetulnya bukan hanya homo sapiens saja yang cerdas, beberapa genus homo lainnya juga memiliki kecerdasan dan kemampuan yang sama. Namun, mereka punah, sedangkan homo sapiens bertahan dan menguasai kehidupan di Bumi.

Discover Magazine dalam lamannya menulis bahwa sebelum era homo sapiens, ada beberapa genus homo yang telah menjadi penyintas di alam liar. Beberapa di antaranya bahkan jauh lebih cerdas. Namun, kepunahan mereka seakan menjadi misteri besar dalam dunia sains, terutama evolusi.

Apakah genus kuno tersebut memang "sengaja" membuka jalan bagi kehidupan homo sapiens? Atau mungkin homo sapiens memang memiliki bakat bawaan yang entah siapa yang menanamnya? Sepertinya, dibutuhkan lebih dari teori evolusi dan biomolekuler untuk menjawabnya.

4. Ada beberapa fosil yang masih dianggap misteri hingga kini

phys.org

Fosil dan jejak-jejak kehidupan yang sudah didapatkan oleh para ilmuwan dapat menjelaskan bagaimana kehidupan di masa lampau bekerja. Bahkan, jejak-jejak masa lalu dapat dipetakan melalui penelitian dan studi paleontologi yang disesuaikan dengan ilmu sains lainnya.

Namun, tidak semuanya dapat tergambar dengan jelas. Ada beberapa fosil yang masih mengundang perdebatan hingga kini, di antaranya adalah fosil jejak kaki dari reptil yang berjalan tegak (bipedal) dan berusia lebih dari 110 juta tahun.

Seperti ditulis dalam laman National Geographic, penemuan sebuah fosil berupa jejak kaki buaya yang berjalan tegak tersebut telah mengundang banyak perdebatan. Beberapa ahli meyakini kalau jejak tersebut merupakan jejak kaki crocodylomorphs, yakni spesies kerabat buaya yang berjalan dengan dua kaki.

Namun, tidak jelas mengapa spesies unik tersebut punah. Beberapa fosil lainnya juga mengundang perdebatan, misalnya fosil filum hewan yang tidak memiliki kekerabatan dengan spesies-spesies lainnya. Atau mungkin juga fosil jejak kaki manusia yang aneh, di mana fosil ini diyakini sebagai fosil transisi antara primata purba dan homo sapiens.

Baca Juga: 7 Misteri Besar Segitiga Bermuda, Wilayah Perairan Paling Mematikan 

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya