TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Peristiwa Besar Dunia yang Menyebabkan Keruntuhan Negara, Apa Saja?

Konon sejarah ditulis oleh para pemenang

wosu.org

Apakah kamu pernah membaca atau mendengar tentang peristiwa besar yang bahkan sampai meruntuhkan sebuah negara? Ya, faktanya, beberapa negara di dunia pernah mengalami hal itu dan kini mereka telah hilang dari peta dunia.

Yuk, kita belajar sejarah mengenai ragam peristiwa besar dunia yang membuat beberapa negara dunia runtuh. Apa saja? Dibaca artikelnya hingga tuntas, ya!

1. Amerika Serikat pernah ingkar janji terhadap Vietnam Selatan. Akibatnya, Vietnam Selatan runtuh dan bersatu dengan Vietnam Utara

theatlantic.com

Jika hanya memiliki kekuatan militer yang tak seberapa, mungkin ada baiknya jangan terlalu percaya diri dan tak terlibat dalam perang berkepanjangan. Ya, frasa ini rasanya sangat cocok disematkan pada Vietnam Selatan di saat mereka masih eksis. Nyatanya, Vietnam Selatan yang saat itu didukung oleh Amerika Serikat justru harus kalah telak di tangan Vietnam Utara yang dibantu oleh Uni Soviet.

Dan lagi, sejauh mana, sih sebuah negara bisa setia dengan kawannya di saat kawannya terjatuh? Terbukti bahwa Vietnam Selatan malah hanya dijadikan boneka oleh Eropa yang saat itu dikuasai oleh Prancis dan Inggris. Ya, Prancis telah membuat marah Ho Chi Minh, pemimpin Vietnam kala itu. Pemimpin mana yang tak akan murka jika negaranya dibelah dua oleh negara lain?

Parahnya lagi, Amerika Serikat ikut-ikutan membantu Vietnam Selatan untuk bertahan dari gempuran Vietnam Utara yang saat itu dipimpin langsung oleh Ho Chi Minh, dicatat dalam laman History. Memang ada sebuah perjanjian damai antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Namun, pihak Vietnam Utara lebih dulu menyerang Vietnam Selatan karena memang mereka ingin menyatukan kembali negara yang sempat terpecah.

Nah, pada 1975 sebetulnya peperangan sudah hampir berakhir. Namun, di tahun tersebut Vietnam Utara kembali melakukan agresi militer dan saat itu Amerika berjanji untuk mengerahkan kekuatan militer demi Vietnam Selatan. Hasilnya? Nihil! Pesawat pengebom yang dijanjikan oleh AS tidak pernah muncul untuk membantu Vietnam Selatan. Akhirnya, Vietnam Selatan kalah telak dan menyatakan bergabung dengan Vietnam Utara menjadi negara Vietnam.

Baca Juga: 9 Fakta Mengerikan di Balik Peristiwa Sejarah Terkenal, Apa Saja?

2. Revolusi Beludru yang menyebabkan runtuhnya negara Cekoslowakia

kafkadesk.org

Dulu negara Cekoslowakia termasuk negara yang cukup makmur. Namun, pada 1 januari 1993 negara tersebut pecah menjadi dua negara baru, dicatat dalam New World Encyclopedia. Perpecahan Cekoslowakia memunculkan dua negara yakni Republik Ceko dan Republik Slowakia.

Sebetulnya tanda-tanda perpecahan keduanya sudah terlihat sejak 1980-an. Hal itu tak bisa dilepaskan dari sistem politik Cekoslowakia yang berhaluan komunis dan bersifat tangan besi. Seluruh kehidupan rakyat diatur oleh pemerintah, bahkan dalam urusan keyakinan dan kepercayaan.

Pada 1990, pemimpin Cekoslowakia saat itu, Vaclac Havel, memenangi pemilu  yang diselenggarakan untuk pertama kalinya. Komunisme yang tadinya dijalankan dengan ketat, pada saat kepemimpinan Havel sudah mulai dilunakkan. Namun, dampaknya memantik kemarahan pihak-pihak yang fanatik dengan sistem komunisme.

Awal 1990 menjadi revolusi besar yang memecah kelompok menjadi dua kubu utama, pergolakan ini dinamakan Revolusi Beludru. Klimaksnya terjadi pada 1993, di mana perpisahan atau perpecahan negara tidak bisa dihindarkan lagi. Dengan cara damai, Ceko dan Slowakia berpisah secara baik-baik tanpa melibatkan militer.

3. Ketidakmampuan pemerintah menjadi salah satu penyebab pecahnya Yugoslavia

enacademic.com

Apa kamu pernah mendengar negara Yugoslavia? Ya, negara yang berdiri pada 1918 ini harus bubar pada 27 April 1992 akibat ketidakmampuan pemerintah Yugoslavia dalam mengatasi masalah pelik yang dialami oleh negara. Selain itu, adanya campur tangan tiga negara kuat membuat keadaan di Yugoslavia bertambah runyam.

Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat adalah tiga negara yang konon menjadi salah satu penyebab perpecahan di Yugoslavia. Inggris memberikan hukuman dan sanksi berupa embargo. Jerman juga ingin menguasai ekonomi Yugoslavia karena ada isu utang yang cukup besar. Serta Amerika Serikat yang tampak ingin menjauhkan Yugoslavia dari pengaruh komunis Rusia (Uni Soviet).

Office of the Historian dalam lamannya menjelaskan bahwa memang Yugoslavia terdiri dari banyak kelompok, suku, dan bahkan negara-negara kecil. Sebetulnya AS berhasil dalam memisahkan Yugoslavia dari paham komunis ala Uni Soviet. Buktinya, pada 1948, dengan perlahan Yugoslavia memisahkan diri dari Uni Soviet dan pernah menjadi negara Non-Blok pada 1961.

Namun, dengan keadaan ekonomi yang hancur lebur akibat sanksi dari Inggris dan Jerman, ditambah hilangnya sosok kepemimpinan setelah era Josip Broz Tito, Yugoslavia terpaksa bubar dan terpecah menjadi beberapa negara kecil. Negara-negara pecahan tersebut adalah Slovenia, Kroasia, Makedonia, Bosnia, Herzegovina, Montenegro, dan Serbia.

4. Runtuhnya Tembok Berlin juga menjadi simbol bagi runtuhnya Jerman Timur

theguardian.com

Zaman dulu, beberapa negara di Eropa Timur masih kental dengan paham komunisme yang lambat laun akhirnya ditinggalkan karena dianggap justru memperburuk kondisi perekonomian sebuah negara. Nah, salah satu negara yang masuk dalam pusaran ideologi ini adalah Jerman. Salah satu sejarah penting bagi Jerman adalah runtuhnya Tembok Berlin. Bagaimana sejarahnya?

Pada 1945, Jerman dibagi menjadi empat bagian, yakni milik Amerika, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Pada 1949, wilayah milik Amerika, Inggris, dan Prancis bergabung menjadi satu dan menjadi Jerman Barat. Sedangkan, bagian milik Uni Soviet tetap dengan paham komunisnya yang bernama Jerman Timur.

Tembok Berlin dibuat pada Agustus 1961 untuk memisahkan Jerman menjadi dua bagian. Laman Deutsche Welle menerangkan bahwa runtuhnya Tembok Berlin juga dianggap sebagai simbol kejatuhan rezim komunis di Eropa secara umum, bahkan dunia. Ideologi barat yang demokratis, liberal, dan kapitalis menjadi pemenang dalam peristiwa tersebut.

Nah, gerakan untuk menyatukan Jerman sebetulnya sudah digaungkan sejak pertengahan 1989, di mana rakyat Jerman secara umum menginginkan persatuan karena mereka berasal dari bangsa dan etnik yang sama. Akhirnya, pada 9 November 1989 Tembok Berlin benar-benar diruntuhkan oleh rakyat Jerman. Klimaksnya justru terjadi pada 3 Oktober 1990, di mana Jerman Barat dan Jerman Timur benar-benar bersatu menjadi negara Jerman.

Baca Juga: Bukan Illuminati, 6 Organisasi Rahasia Ini Memengaruhi Sejarah Dunia

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya