TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berguna bagi Alam, 5 Spesies Hewan Ini Dianggap Menjijikkan

Ternyata, ekosistem memang memerlukan mereka

thestatesman.com

Alam memiliki cara tersendiri untuk bekerja meskipun kadang terlihat unik bagi manusia. Salah satu hal unik yang bisa ditampilkan alam dalam dunia fauna adalah keberadaan spesies hewan yang kerap dianggap menjijikkan oleh banyak orang, namun nyatanya keberadaan mereka dapat menyelamatkan alam itu sendiri.

Tentunya, kamu juga pernah menemukan spesies-spesies hewan berikut ini. Mungkin, kamu akan menganggap bahwa mereka cukup menjijikkan dan bertanya apa sih fungsi mereka di alam liar? Nah, di balik hal-hal yang dianggap menjijikkan tersebut, ternyata mereka berperan penting bagi alam, lho. Apa saja? Yuk, disimak!

1. Cacing tanah

almanac.com

Tidak semua orang suka dengan keberadaan cacing tanah. Bahkan, ada yang menganggap mereka sebagai hewan yang menjijikkan. Namun faktanya, keberadaan mereka di alam ternyata sangat krusial. Mereka memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Sebuah studi ilmiah yang dicatat dalam laman sains Phys mengungkap bahwa cacing tanah memiliki peran yang sangat besar bagi keberhasilan panen. Sebelumnya, memang diketahui bahwa cacing sangat berguna bagi kesuburan tanah, namun ilmuwan tidak menyangka bahwa dampak yang mereka hasilkan akan begitu besar bagi keberhasilan panen.

Secara umum, cacing tanah yang dianggap menjijikkan bagi sebagian orang memang memiliki peran besar bagi tanah yang ada di sekitarnya. Keberadaan cacing tanah menandakan bahwa tanah yang mereka tinggali cukup subur untuk dapat ditanami sesuatu.

Bagaimana cara teknis cacing tanah menyuburkan tanah dan tanaman? Selama hidupnya, mereka akan melepas nitrogen di dalam tanah. Adapun, nitrogen merupakan senyawa penting bagi pertumbuhan tanaman. Namun sayangnya, beberapa pupuk kimia dengan bahan tertentu rupanya bisa meracuni dan mengancam keberadaan cacing tanah tersebut.

Baca Juga: 9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

2. Kecoak

piedpiper.com

Kecoak adalah spesies serangga yang masuk dalam ordo Blattodea. Spesies yang termasuk dalam ordo tersebut bisa diklasifikasikan sebagai spesies serangga yang kuat dan memiliki cara adaptasi luar biasa di alam. Kecoak juga merupakan hewan hama yang sering dianggap menjijikkan dan menyebarkan penyakit.

Ada banyak orang di dunia ini yang mungkin menginginkan kecoak musnah dari muka Bumi. Namun, bagaimana jadinya jika kecoak musnah di alam? Menurut sains, jika kecoak musnah dari muka Bumi, kekacauan ekosistem akan terjadi. Kecoak, bagaimana pun menjijikkannya mereka, ternyata menjadi salah satu pengatur siklus nitrogen di Bumi, seperti dicatat dalam Live Science.

Bahkan, kecoak juga menjadi sumber makanan bagi mamalia dan beberapa jenis burung di alam liar. Oh ya, keberadaan kecoak juga berbanding lurus dengan keberadaan tawon pemakan parasit. Tawon-tawon ini membantu petani dalam memberantas hama parasit yang sering menyerang tanaman mereka.

Nah, tawon-tawon tersebut pada awalnya juga hidup pada telur-telur kecoak. Jadi, jika kecoak tidak ada, siklus nitrogen akan terganggu. Keberadaan tawon pemangsa parasit juga akan punah. Dampaknya tentu akan luas karena membuat tanaman gagal berkembang karena tanaman membutuhkan nitrogen.

3. Tikus

theconservativechampion.org

Sama dengan kecoak, tikus juga merupakan spesies hama yang kerap dianggap menjijikkan dan merugikan banyak orang. Beberapa penyakit berbahaya dapat ditimbulkan oleh keberadaan tikus di lingkungan manusia. Bahkan, wabah besar Black Death di masa lalu juga kemungkinan besar berasal dari banyaknya tikus yang menyebarkan bakteri mematikan.

Namun, keberadaan mereka di alam rupanya akan berdampak bagi keseimbangan alam itu sendiri. Bayangkan saja jika tikus punah dari dunia ini. Pastinya, hal tersebut akan membawa dampak buruk bagi alam. Pemangsa tikus seperti burung predator dan mamalia besar lainnya akan kehilangan rantai makanan.

Akibatnya, kepunahan hewan-hewan lain juga akan menyusul. Jika kepunahan beberapa satwa terjadi, akan berdampak pada tangga ekosistem yang ada di atasnya. Bahkan, pada akhirnya akan mengakibatkan kepunahan hewan-hewan yang membantu pertanian dan perkebunan. Jika sudah begini, rantai makanan manusia juga akan terganggu, bukan?

Satu lagi, tikus sering dijadikan penelitian dan percobaan bagi beberapa studi medis. Memang masih ada kelinci, namun tikus sering dipilih sebagai hewan laboratorium karena dampak yang dihasilkan akan lebih maksimal.

4. Ulat

Unsplash/Jairo Alzate

Bagi banyak orang, ulat dan ulat bulu dianggap sebagai spesies yang menjijikkan dan bahkan disebut-sebut sebagai hama tanaman. Namun, anggapan tersebut tidak seratus persen tepat. Pasalnya, keberadaan ulat dapat menjaga keseimbangan ekosistem bagi alam.

Secara mendasar, alam sudah membentuk sebuah sistem berantai yang akan berdampak besar jika salah satu rantai terputus. Tidak ada ulat berarti juga tidak akan ada kupu-kupu. Tak ada kupu-kupu maka juga tak akan ada penyerbukan bunga, begitu seterusnya hingga berdampak bagi kehidupan manusia.

Sayangnya, keberadaan kupu-kupu di alam liar pada beberapa wilayah dunia telah mengalami penurunan, seperti ditulis dalam laman Britannica. Kerusakan habitat, masifnya predator, dan perubahan iklim yang ekstrem menjadi beberapa penyebab dari hilangnya populasi kupu-kupu di beberapa wilayah dunia.

Tentu ini bukan kabar bagus. Hilangnya ulat dan kupu-kupu akan berdampak negatif bagi penyerbukan bunga dan tanaman pada umumnya. Jika penyerbukan tanaman tidak terjadi, beberapa tanaman penting juga akan punah. Kamu tentu tahu dampak buruk jika Bumi kekurangan tanaman.

Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Ekor Hewan, Ada Hewan yang Berekor Enam 

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya