TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tingkatan Struktur dan Ruang Lingkup dalam Alam Semesta

Mulai dari objek angkasa hingga gugusan yang superluas

aasnova.org

Mengetahui betapa alam semesta itu sangat luas rupanya telah menjadi kepuasan tersendiri bagi kebanyakan ilmuwan dan akademisi di dunia. Dalam alam semesta, seluruh kehidupan, materi fisik dan nonfisik, serta semua misteri yang belum terjawab berkumpul menjadi satu dalam sebuah wadah yang mungkin tak akan pernah untuk dijelajahi.

Ada beberapa tingkatan ruang lingkup dalam alam semesta, mulai dari objek-objek kecil hingga gugusan besar yang luasnya mustahil untuk dijelajahi. Nah, tentunya kamu penasaran dengan penjelasannya, bukan? Yuk, sama-sama belajar astronomi.

1. Objek angkasa

nbcnews.com

Tingkatan paling kecil di alam semesta tentu saja objek angkasa, seperti batuan angkasa, planet, bulan, bintang, dan lain sebagainya. Ada beberapa partikel mikroskopik yang bahkan keberadaannya selalu ada di sekitar kita seperti atom. Menurut laman NASA, objek angkasa seperti asteroid adalah objek yang banyak ditemukan di dalam sebuah gugusan tata surya.

Asteroid dan batuan angkasa lainnya terbentuk akibat sisa-sisa pembentukan tata surya. Bisa jadi, batuan angkasa yang banyak ditemukan di alam semesta juga merupakan kepingan atau puing-puing dari sisa pembentukan alam semesta. Secara umum, objek angkasa tunggal dianggap sebagai bagian terkecil yang ada di alam semesta kita.

Oh ya, setiap partikel atau objek yang ada di alam semesta pasti memiliki massa. Oleh sebab itu, objek-objek angkasa tadi juga akan memiliki gaya atau kekuatan gravitasinya masing-masing. Gaya gravitasi inilah yang membuat masing-masing objek dapat berinteraksi satu sama lain, misalnya Bumi mengelilingi Matahari.

Baca Juga: 5 Fakta Sains tentang Kelahiran dan Kematian Bintang di Alam Semesta

2. Tata surya

Pixabay/WikiImages

Tata surya adalah kelompok atau gugusan terkecil yang ada di alam semesta. Dalam sebuah tata surya, ada beberapa objek angkasa seperti planet, bulan, bintang, batuan angkasa, dan mungkin objek angkasa lainnya yang masih terikat dengan gravitasi dari bintang terbesar.

Laman Live Science mencatat bahwa tata surya kita terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Awalnya, debu, gas, dan awan nebula yang berisi banyak partikel telah membentuk apa yang disebut planet dan bintang. Matahari adalah bintang terbesar yang ada di tata surya kita. Sementara, objek lainnya seperti planet terikat dan bergerak mengelilingi Matahari melalui orbitnya masing-masing.

Biasanya, tata surya memiliki satu bintang besar yang menjadi pusatnya. Nah, objek-objek angkasa lainnya yang lebih kecil akan bergerak mengelilingi bintang besar tersebut. Hal ini disebabkan akibat adanya gaya gravitasi yang menyebabkan tarik menarik dari semua objek di tata surya.

3. Galaksi

thinglink.com

Dalam sebuah galaksi, ada miliaran tata surya dan objek angkasa lainnya. Galaksi yang menampung tata surya kita dinamakan Galaksi Bimasakti atau Milky Way. Menurut National Geographic, bahkan sebuah galaksi bisa terdiri dari triliunan bintang yang disatukan dengan gravitasi.

Dalam sebuah galaksi juga terdapat setidaknya satu buah lubang hitam atau black hole. Lubang hitam tersebut berada di pusat galaksi dan memiliki kekuatan gravitasi yang sangat masif. Saking besarnya gravitasi tersebut, lubang hitam dapat menjaga keseimbangan miliaran objek angkasa yang bergerak mengelilingi galaksi secara teratur.

Selain Bimasakti, beberapa galaksi lain di antaranya Galaksi Andromeda, Galaksi Ursa Mayor, Galaksi Magellan, Galaksi Black Eye, Galaksi Sombrero, dan lain sebagainya. Galaksi Bimasakti adalah galaksi di mana tata surya kita berada dan memiliki lebih dari 400 miliar bintang. Galaksi Bimasakti berukuran sangat luas, yakni mencapai 180 ribu tahun cahaya.

4. Supergugus

universetoday.com

Supergugus atau supercluster adalah gabungan dari tiga atau banyak galaksi. Memang, sulit membayangkan betapa luas dan masifnya supergugus itu. Sebuah galaksi saja mampu menampung ratusan triliun bintang, apalagi supergugus yang jelas memiliki ukuran lebih besar ketimbang galaksi.

Dicatat dalam laman sains Britannica, ukuran supercluster sangat luar biasa masif, yakni mencapai 200 juta tahun cahaya. Karena ukurannya yang sangat besar inilah, supergugus menjadi struktur terbesar di alam semesta. Yang jelas, tata surya kita tentu tak akan terlihat lagi. Ada jumlah objek semesta yang nyaris tak terhitung dalam sebuah supergugus.

Hebatnya lagi, supergugus bisa bergabung dan membentuk supergugus yang lebih besar. Namun, karena ukuran dan karakternya yang nyaris tidak dapat dihitung, banyak ilmuwan hanya berpatokan pada supergugus sebagai struktur atau ruang lingkup terbesar di alam semesta.

Baca Juga: Punya Pengaruh Besar! Ini 6 Partikel Terkecil yang Ada di Alam Semesta

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya