TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tradisi Kuno yang Kini Dianggap Aneh dan Mengerikan, Apa Saja?

Ada hukuman mati yang sangat sadis

Lukisan eksekusi mati dengan cara diinjak gajah. (ancient-origins.net)

Peradaban manusia senantiasa berubah dari zaman ke zaman. Apa yang dulunya dianggap lazim dan wajar dilakukan, saat ini mungkin hal-hal tersebut justru dianggap aneh, tabu, dan bahkan mengerikan. Hal tersebut membuktikan bahwa budaya dalam sebuah komunitas manusia, dapat mengalami pergeseran makna dan nilai sesuai dengan peradabannya.

Nah, kira-kira apa saja hal-hal yang dulunya wajar dilakukan tapi kini dianggap aneh dan mengerikan, ya? Penasaran, kan? Yuk, disimak!

1. Kebiri pada kasim kerajaan

Lukisan tentang kehidupan di zaman Tiongkok Kuno. (theculturetrip.com)

Jangan bandingkan kondisi kerajaan di zaman dulu dengan saat ini. Hal-hal aneh yang dulunya dianggap wajar, kini malah dianggap tabu dan tak berperikemanusiaan. Contohnya adalah syarat kebiri yang diberlakukan pada kasim kerajaan di zaman China Kuno. Dicatat dalam World History, kasim sebenarnya berawal dari budak rumah tangga dan naik pangkat menjadi pemain politik yang kuat di dalam kerajaan.

Kehidupan kasim yang melibatkan proses kebiri diungkap oleh sejarawan bernama Melissa Dale dalam bukunya berjudul Inside the World of the Eunuch. Kebiri pada kasim laki-laki digunakan sebagai syarat jika ingin mengabdi di lingkungan kerajaan. Biasanya, dengan cara ini, kasim akan loyal pada kaisar dan tentu ia tidak akan berselingkuh dengan keluarga kaisar.

Baca Juga: 5 Firaun Paling Berpengaruh dalam Peradaban Mesir Kuno, Siapa Mereka?

2. Memumikan diri sendiri

Membuat diri sendiri menjadi mumi. (ancient-origins.net)

Ritual memumikan diri sendiri pernah ada di masa lalu. Dilansir dalam Ancient Origin, orang yang dianggap mampu memumikan dirinya sendiri dengan sempurna adalah Sunada Tetsu (1768--1829), seorang petapa dari keyakinan Shugendo di Jepang. Dalam keyakinannya, untuk terus dapat menyelamatkan umat manusia, ia harus wafat dalam kondisi meninggalkan tubuh yang utuh dan baik.

Bagaimana cara memumifikasi diri sendiri? Banyak saksi yang menyatakan bahwa sebelum meninggal, Sunada Tetsu melakukan diet khusus. Selama 3.000 hari, ia mengurangi jumlah kalori dan menambahkan getah pinus sebagai bahan makanannya. Pada saat ia meninggal, murid-muridnya mengeringkan tubuh Sunada Tetsu dengan dupa dan api lilin. Sejauh ini, diperkirakan ada puluhan orang di Jepang yang telah memumikan diri sendiri di masa lalu.

3. Kanibalisme

Lukisan kanibalisme di zaman dulu. (thetimes.co.uk)

Tentu saja kanibalisme dianggap sebagai hal yang tabu, menjijikkan, mengerikan, dan bahkan melanggar hukum di zaman modern ini. Namun, di zaman dulu, memakan daging sesama manusia adalah hal yang lazim terjadi di banyak daerah. Menurut Smithsonian Magazine, ada beberapa laporan mengenai kanibalisme yang pernah terjadi di zaman dulu, misalnya Eropa, Asia, dan Afrika.

Kanibalisme bisa terjadi di masa lalu sebagai bagian dari ritual, budaya, dan cara hidup kelompok manusia di zaman purba. Faktanya, kanibalisme di zaman modern sudah dianggap sangat tabu dan termasuk kriminalitas. Namun, mungkin bagi suku-suku dunia di pedalaman, kanibalisme masih ada sebagai bagian dari budaya leluhur mereka.

4. Seppuku

ilustrasi ritual seppuku (thoughtco.com)

Seppuku secara harfiah diartikan sebagai potong atau belah perut. Dalam tradisi samurai kuno di Jepang, praktik seppuku menjadi sebuah jalan kehormatan bagi mereka yang ingin bunuh diri dengan cara merobek perutnya. Hal tersebut wajib dilakukan oleh samurai yang ingin memulihkan nama baiknya akibat kesalahan atau kegagalan yang ia perbuat.

Dalam laman History dijelaskan bahwa seppuku pertama kali dikembangkan pada abad ke-12 sebagai bentuk penebusan diri dengan cara mati terhormat. Seppuku terakhir yang paling terkenal adalah ritual yang melibatkan Yukio Mishima, seorang novelis peraih nobel yang gagal melakukan kudeta pada pemerintah. Ia melakukan seppuku pada 1970 sebagai bentuk protes dan kesedihan akibat kegagalannya dalam memimpin kudeta.

Baca Juga: 7 Fakta Kelam Kehidupan Perempuan di Masa Peradaban Romawi Kuno

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya