TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Aurora Terlihat Berwarna Hijau? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Hijau adalah warna aurora yang paling umum

ilustrasi aurora (unsplash.com/v2osk)

Aurora termasuk fenomena alam yang sangat memukau. Fenomena aurora ini bisa ditemui di sekitar kutub dan menjadi daya tarik wisatawan. Banyak orang melakukan perjalanan ke Norwegia, Islandia, dan Skandinavia untuk melihat aurora secara langsung.

Fenomena ini sering terlihat seperti cahaya berwarna hijau yang muncul di langit. Aurora tampak seperti cahaya yang menyala dan menari-nari saat malam hari. Sebenarnya, mengapa aurora terlihat berwarna hijau? Apakah hanya itu saja warnanya? Berikut ulasannya!

Baca Juga: 6 Tempat Terbaik untuk Melihat Aurora Borealis, Penuh Gemerlap!

1. Apa itu aurora?

ilustrasi aurora (unsplash.com/Vincent Guth)

Aurora terlihat seperti cahaya misterius yang menghiasi langit saat malam hari. Fenomena ini dapat dilihat di sekitar kutub utara dan kutub selatan, serta jarang terlihat di dekat garis khatulistiwa. Aurora di belahan bumi bagian utara disebut aurora borealis, sementara aurora di belahan bumi bagian selatan disebut aurora australis.

Mengutip laman National Oceanic and Atmospheric Administration, kata aurora pertama kali digunakan oleh Galileo. Laman Discovering the Arctic menyebutkan, pada awal abad ke-17, astronom sekaligus ilmuwan Galileo Galilei menamai fenomena Aurora Borealis. Aurora adalah nama dewi fajar Romawi, sementara Boreas adalah nama Yunani untuk angin utara. Galilei beranggapan bahwa fenomena aurora disebabkan oleh pantulan cahaya matahari dari atmosfer.

2. Bagaimana aurora terjadi?

Aurora yang terlihat di langit disebabkan oleh aktivitas yang terjadi di permukaan matahari. University Corporation for Atmospheric Research menjelaskan, bahwa badai matahari atau solar storms di permukaan matahari menghasilkan lontaran massa korona atau coronal mass ejection, sehingga melepaskan partikel-partikel bermuatan yang besar. Partikel-partikel tersebut terlempar ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi menjauhi matahari, hingga akhirnya menuju Bumi.

Sebagian besar partikel tersebut dibelokkan, sementara sebagian lagi terperangkap di atmosfer Bumi dan bergerak menuruni garis medan magnet yang kuat di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Ini sebabnya aurora hanya dapat terlihat di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan. Jadi, aurora yang terlihat merupakan atom dan molekul di atmosfer Bumi yang bertabrakan dengan partikel bermuatan yang berasal dari Matahari.

Verified Writer

Dewi Purwati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya