TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Airbus A320, Pesawat Penumpang Andalan Banyak Maskapai

Pesawat penumpang pertama dengan kontrol Fly by wire

potret pesawat Airbus A320 (commons.wikimedia.org/Pedro Aragão)

Beberapa waktu yang lalu sejumlah media massa memberitakan berita yang cukup menghebohkan ketika pilot dan kopilot salah satu maskapai penerbangan nasional tertidur selama 28 menit ketika menerbangkan pesawat jenis Airbus A320 dari Kendari menuju Jakarta. A320 sendiri merupakan jenis pesawat penumpang komersial  narrow-body airliners bermesin ganda buatan pabrikan Airbus di Eropa yang ditujukan untuk mengangkut penumpang tujuan jarak dekat hingga menengah. Narrow-body airliners adalah pesawat dengan spesifikasi single-aisle (satu lorong) di antara kursi penumpangnya.

A320 adalah pesawat pertama dari keluarga pesawat A320 (A320 family). Armada pesawat dari keluarga tersebut telah menjadi andalan banyak maskapai penerbangan di dunia saat ini. Dari sisi kompetitor, A320 adalah pesaing utama pesawat buatan pabrikan Boeing, Boeing 737. Terbang perdana di Februari 1987, saat ini A320 menjadi salah satu pesawat penumpang single-aisle paling sukses di dunia. Kabinnya dapat dikonfigurasi untuk berbagai pilihan tempat duduk. Biasanya didesain untuk sekitar 140 hingga 170 kursi penumpang dan memiliki kapasitas maksimum untuk mengakomodasi 180 penumpang.

Ingin tahu tentang jenis pesawat yang pertama kali menggunakan sistem kendali penerbangan Fly by wire (FBW) ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Pesawat A320 pertama dideliver ke Maskapai Air France

Maskapai Air France adalah maskapai pertama yang menerima pengiriman perdana A320 (commons.wikimedia.org/Laurent Errera)

Menurut Simpleflying,  pesawat pertama A320 dideliver oleh pihak pabrikan Airbus ke maskapai penerbangan Prancis, Air France pada tahun 1988. Air France menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat Airbus A320 untuk penerbangan komersialnya. Pesawat pertama yang dideliver ke Maskapai Air France adalah varian A320-100 yang masih belum memiliki desain lengkungan atau wingtip fences di ujung kedua sayapnya seperti pada pesawat varian terbarunya. Desain wingtip fences berfungsi untuk meningkatkan efisiensi penerbangan pesawat dengan cara mengurangi hambatan udara.

Penerbangan komersial pertama pesawat A320 dengan maskapai flag carrier Prancis tersebut menghubungkan Paris, Prancis dengan Berlin melalui Düsseldorf. Meskipun Air France merupakan maskapai pertama yang menggunakan A320 , namun Maskapai Air France bukanlah operator terbanyak pesawat dari A320 family ini. Saat ini maskapai yang menjadi operator terbanyak dari pesawat A320 family ini adalah Maskapai American Airlines dengan sekitar 497 buah armada pesawat dan sebagaimana diinformasikan dalam laman resmi Airbus, Maskapai American Airlines pada tahun 2024 ini telah mengorder 85 buah pesawat varian terbaru dari A320 family yaitu A321Neo (New engine option).

2. Jenis pesawat penumpang pertama yang menggunakan sistem Fly by wire

potret kokpit pesawat A320 milik Maskapai Air France, terlihat ciri khas pesawat Airbus dengan kendali side joysticknya (commons.wikimedia.org/Louis)

A320 merupakan jenis pesawat penumpang pertama yang menggunakan sistem kendali penerbangan Fly by wire (FBW). Kendali penerbangan Fly-by-wire merupakan teknologi kontrol penerbangan yang menggunakan komputer untuk memproses input penerbangan yang dibuat pilot atau autopilot, dan kemudian komputer mengirimkan sinyal elektronik ke interface kendali penerbangan. Teknologi ini menggantikan hubungan mekanis langsung pada sistem era sebelumnya. Komputer juga memantau sensor di seluruh badan pesawat dan berdasarkan data yang dipasok oleh sensor tersebut, sistem akan membuat penyesuaian otomatis untuk meningkatkan efisiensi penerbangan. Pihak NASA juga turut andil dalam mengembangkan teknologi Fly by wire ini

Dilansir NASA, setelah Airbus A320 menjadi pesawat pertama yang menggunakan teknologi Fly by wire di tahun 1987, Boeing lalu mengikutinya pada tahun 1994 dengan menerapkan teknologi ini pada pesawat Boeing 777 nya. Saat ini teknologi tersebut telah digunakan pada pesawat yang diproduksi oleh kedua pabrikan tersebut. Untuk pesawat komersial, teknologi Fly by wire ini menggantikan sistem mekanis berat sehingga pihak maskapai dapat memperoleh manfaat dari efisiensi bahan bakar yang lebih besar atau mengangkut lebih banyak penumpang dan kargo barang. Sistem komputer yang canggih juga memungkinkan pesawat A320 ini mendarat secara otomatis.

3. Pesawat pertama di keluarga A320

kompetitor utama A320 (belakang-milik Maskapai Virgin America) adalah Boeing 737 next generation (depan-milik Maskapai United Airlines) (commons.wikimedia.org/Bill Larkins)

Airbus A320 adalah pesawat pertama dari keluarga A320 atau yang dikenal dengan A320 family. A320 family terdiri atas sejumlah pesawat yang merupakan varian turunan utama dari basis pesawat A320 yang dikembangkan dengan spesifikasi tertentu untuk pangsa pasar yang spesifik. Di keluarga pesawat ini selain A320 terdapat pesawat: A321 dan A321XLR(Extra Long Range Performance) yang merupakan varian turunan pertama (derivative) dari A320 yang memiliki badan pesawat lebih panjang dan dapat mengangkut sekitar 200-an penumpang dibandingkan dengan A320 dengan 140 hingga 180 penumpang. Kemudian ada A319 yang merupakan varian dengan badan yang lebih pendek dari A320 dengan kapasitas sekitar 124 orang penumpang.

Varian turunan terakhir dari pesawat A320 di A320 family adalah A318 yang merupakan pesawat varian terpendek dengan kapasitas 107 orang penumpang. A318 merupakan pesawat terkecil di produk pesawat penumpang Airbus yang dibuat untuk keunggulan operasional di rute-rute yang cocok dengan pesawat-pesawat yang lebih kecil. Saat ini Airbus juga mengembangkan varian Neo (New engine option) untuk A319Neo, A320Neo dan A321Neo. Menurut Airbus, dengan peningkatan teknologi mesin pada varian Neo, membuat pesawat dapat mengurangi pemakaian bahan bakar hingga sebesar 20% dibandingkan dengan model pesawat dari generasi sebelumnya (bahkan hingga 30% untuk model A321XLR), selain itu jangkauan dan kapasitas muatan juga bertambah.

4. Di tahun 2019 penjualannya melampaui Boeing 737

Pesawat A320 family merupakan salah satu pesawat komersial buatan pabrikan Airbus yang paling sukses di pasaran dan banyak diminati oleh maskapai-maskapai penerbangan besar. Simpleflying melansir hingga tahun 2019 yang lalu secara resmi Airbus berhasil memiliki total pesanan (order) yang lebih banyak untuk pesawat dari A320family dengan 15.193 buah pesawat dibandingkan dengan pesaing utamanya pabrikan Boeing dengan Boeing 737 nya yang memiliki total pesanan sebanyak 15.136 buah pesawat. Kemungkinan masalah teknis pada Boeing 737 Max yang terblow up beberapa waktu lalu membuat sejumlah maskapai penerbangan membatalkan ordernya.

Meski kalah dalam jumlah order, namun hingga tahun 2019 Boeing tetap memimpin dalam hal delivery pesawat ke konsumennya dengan 10.563 buah pesawat Boeing 737 dibandingkan dengan Airbus yang berhasil mengirimkan 9.086 pesawat A320 family ke konsumennya. Terdapat laporan yang menyebutkan hingga Januari 2024 ini Airbus telah mendapatkan total order sebanyak 18.460 buah pesawat A320 family dengan sekitar 10.500-an pesawat dioperasikan oleh 350 operator saat ini sedangkan pabrikan Boeing, hingga Januari 2024 mendapatkan total order sebanyak 16.460 buah pesawat Boeing 737. Airbus masih memimpin dalam hal total order yang diterima dari konsumennya hingga tahun 2024 ini.

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya