TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Taman Nasional Makalu Barun, Dijuluki Permatanya Nepal

Terkenal dengan budaya, dan kekayaan flora serta faunanya

potret pemandangan indah Lembah Barun (Barun valley) yang berlokasi di Taman Nasional Makalu Barun (unsplash.com/Dhilung Kirat)

Selain terkenal dengan bentang alam pegunungan dengan puncak-puncak gunung tertingginya, wilayah pegunungan Himalaya yang membentang melintasi negara: India, Nepal, Bhutan, Pakistan dan China ini juga terkenal dengan sejumlah keindahan taman nasionalnya. Salah satu taman nasional yang cukup terkenal dengan keindahannya tersebut adalah Makalu Barun National Park atau Taman Nasional Makalu Barun  yang terletak di wilayah negara Nepal. Dijuluki sebagai "permata" Nepal di bagian timur karena keindahan alamnya yang luar biasa dan memiliki berbagai macam kekayaan hayati dengan sejumlah flora dan fauna eksotiknya.

Menurut catatan Badan Turisme Nepal (Nepal Tourism Board/NTB), sekitar 1.000 hingga 1.500 wisatawan mengunjungi Taman Nasional Makalu Barun per tahunnya yang menghasilkan perputaran uang hingga USD 275,000 per tahun untuk kehidupan perekonomian di desa-desa terpencil yang berada di wilayah taman nasional tersebut. Pariwisata sangat membantu perekonomian lokal di sana dengan meningkatkan standar kelayakan hidup melalui layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang lebih baik meskipun potensi kerusakan alam akibat peningkatan pariwisata di sana juga perlu diwaspadai

Ingin tahu lebih lanjut mengenai taman nasional yang dijuluki sebagai "permatanya" Nepal ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Didirikan pada tahun 1992

Menurut laman Department of National Parks and Wildlife Conservation Nepal, Taman Nasional Makalu Barun yang membentang seluas 1.500 km persegi didirikan pada tahun 1992 sebagai Taman Nasional ke-8 di Nepal. Pada tahun 1999, area seluas 830 km persegi yang mengelilingi taman nasional tersebut dinyatakan sebagai wilayah penyangga (bufferzone). Wilayah Taman Nasional Makalu Barun berada di dua distrik di Nepal yaitu: Distrik Shankhuwasabha dan Distrik Solukhumbu yang membentang dari hutan-hutan tropis di sepanjang Sungai Arun hingga puncak Gunung Makalu (8.485 mdpl).

Otoritas Taman Nasional Makalu Barun mendorong masyarakat lokal di kawasan taman nasional tersebut untuk terlibat aktif dalam pengelolaan keanekaragaman hayati dengan sumber-sumber daya alamnya serta mempromosikan kekayaan warisan budaya mereka. Untuk memastikan partisipasai aktif masyarakat dalam menjaga dan mengelola kawasan taman nasional tersebut, sekitar 30 persen hingga 50 persen dari biaya masuk taman nasional disalurkan kembali ke masyarakat yang berada di zona penyangga taman nasional untuk mendukung berbagai kegiatan mereka seperti: pendidikan keterampilan, pelatihan konservasi, pembangunan kegiatan dan aktivitas ekonomi berbasis masyarakat lainnya.

2. Taman Nasional yang memiliki elevation gain tertinggi di dunia

Gunung Makalu (8.485 mdpl) merupakan gunung tertinggi ke-5 di dunia yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Makalu Barun (commons.wikimedia.org/Ben Tubby)

Nepalvisitors melansir, Taman Nasional Makalu Barun adalah satu-satunya taman nasional atau kawasan yang dilindungi (protected area) di dunia yang memiliki elevation gain atau pencapaian ketinggian kumulatif dari satu tempat ke tempat lainnya yang tertinggi di dunia, hingga lebih dari 8.000 meter dari permukaan laut (mdpl). Wilayahnya mencakup hutan tropis serta wilayah yang tertutup oleh salju hingga puncak gunung Makalu (8.485 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi ke-5 di dunia yang menjadi bagian dan berada di dalam kawasan Taman Nasional Makalu Barun ini.

Selain puncak Gunung Makalu terdapat sejumlah gunung lain yang berada di dalam kawasan taman nasional ini seperti Gunung Chamalang (7.319 mdpl), Gunung Baruntse (7.129 mdpl) dan Gunung Mera (6.654 mdpl). Terdapat pula lembah indah yang dikenal  dengan nama Lembah Barun (Barun Valley), sebuah lembah yang berada pada ketinggian 3.600-an mdpl di lereng Gunung Makalu. Lembah indah tersebut memiliki bentang alam yang menakjubkan seperti air terjun tinggi, bebatuan terjal menjulang dari hutan yang hijau, dan bunga-bunga berwarna-warni yang bermekaran dengan latar belakang puncak bersalju. Sejumlah informasi menuliskan bahwa Lembah Barun memiliki beberapa ekosistem pegunungan yang paling asri di bumi ini, dan relatif belum banyak terjamah aktivitas manusia karena letaknya yang terpencil.                                                                      

3. Memiliki sejumlah spesies flora dan fauna yang eksotik

potret satwa langka eksotik panda merah (Ailurus fulgens) yang dapat ditemukan di Taman Nasional Makalu Barun (commons.wikimedia.org/Mikegr)

Taman Nasional Makalu Barun memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa dengan flora dan faunanya yang eksotik. Dikutip dari laman resmi Nepal Tourism Board terdapat berbagai spesies satwa di daratan, ikan-ikan di sungainya,  burung hingga berbagai spesies tumbuhan yang dapat ditemui di sana. Untuk satwa di daratan, di taman nasional ini dapat ditemui panda merah dan macan tutul salju yang sudah terancam punah, beruang hitam himalaya, macan dahan, ghoral (kambing liar), Tahr Himalaya, babi hutan, kijang, marmut himalaya, musang, dan lutung. Sungai Arun yang mengalir di kawasan ini juga memiliki 84 jenis ikan termasuk spesies ikan salmon.

Selain satwa di daratan dan sungainya, taman nasional ini juga memiliki berbagai spesies burung yang hidup di dalamnya. Terdapat sekitar 400 spesies burung yang dapat ditemui di tempat ini termasuk burung wren babbler, burung eksotik dari familiTimaliidae dan burung indah yang dikenal dengan nama olive ground warbler. Untuk tanamannya, Taman Nasional Makalu Barun merupakan rumah bagi 47 jenis anggrek, 87 jenis tanaman obat, 25 dari 30 jenis bunga rhododendron yang ditetapkan sebagai bunga nasional kebanggaan negara Nepal, 48 jenis bunga mawar dan lain sebagainya.

Baca Juga: 6 Taman Nasional di Kenya, Animal Lovers Wajib Jelajahi!

4. Warisan budaya dari berbagai etnis penduduk yang hidup di sana

panorama Taman Nasional Makalu Barun dan Desa Hedangnagadhi (commons.wikimedia.org/Bms.Subash)

Selain keindahan alamnya, Taman Nasional Makalu Barun ini juga dikenal memiliki warisan budaya berharga dari berbagai etnis penduduk yang hidup dan berinteraksi di sana. Dilansir Natureloverstrek, wilayah di sekitar Taman Nasional Makalu Barun memiliki budaya yang beragam dengan berbagai komunitas masyarakat dan etnis yang hidup di sana yang dipengaruhi oleh agama Budha Tibet, Hinduisme dan kepercayaan asli masyarakat lokal di sana.

Kawasan penduduk di wilayah taman nasional ini dihuni oleh berbagai suku antara lain Sherpa, Rai, Limbu dan Taman. Suku Sherpa telah dikenal dengan kemampuan keahlian mountaineeringnya (pendakian gunung) yang luar biasa dan kehidupan religiusnya sebagai penganut agama Budha. Komunitas-komunitas tersebut memiliki tradisi, festival dan gaya arsitektur yang berbeda-beda. Pengunjung dapat menjelajahi biara, stupa dan pemukiman tradisional serta mendapatkan wawasan tentang cara hidup dan warisan budaya mereka yang berharga.

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya