TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta X-59, Pesawat Uji untuk Penerbangan Supersonik di Masa Depan

Dibangun dan dikembangkan untuk penelitian NASA

gambaran artis pesawat uji supersonik X-59 yang sedang mengudara di atas daratan (commons.wikimedia.org/NASA)

Pada bulan Januari 2024 lalu, tepatnya pada tanggal 12 Januari 2024, untuk pertama kalinya sejak pemberitaan pengembangannya muncul ke permukaan di tahun 2016, pesawat eksperimental (pesawat uji) supersonik NASA X-59 diperkenalkan secara resmi ke publik (rollout) di Fasilitas Lockheed Martin Skunk Works Palmdale, California. Menurut NASA upacara peluncuran tersebut merupakan sebuah lompatan besar sebelum penerbangan perdananya dan secara tradisi merupakan sebuah upacara untuk merayakan pencapaian teknis setelah bertahun-tahun penelitian dan pengembangan.

Penerbangan supersonik atau melebihi kecepatan suara selalu menjadi topik menarik di dunia aviasi baik militer maupun sipil. Di dunia militer kita pernah mengenal pesawat mata-mata ikonik era perang dingin milik AU AS yang telah dipensiun: SR-71 Blackbird yang hingga tahun 2024 masih memegang rekor sebagai pesawat jet berawak operasional tercepat di dunia dengan kecepatan Mach 3.2. Di dunia aviasi sipil pernah ada penerbangan komersial supersonik Concorde yang juga telah dipensiun. Kehadiran X-59 diharapkan akan memberikan terbosan teknologi baru yang ramah lingkungan bagi penerbangan supersonik di masa depan.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai pesawat uji supersonik X-59 yang digunakan untuk penelitian penerbangan supersonik di masa depan ini? Simak lima faktanya berikut ini yuk!

1. Direncanakan terbang perdana di tahun 2024 ini

X-59 dibangun oleh kontraktor utama pabrikan Lockheed Martin Skunk Works untuk NASA dengan nilai kontrak dari NASA sebesar USD 247,5 juta .Sebagaimana diungkap dalam news release pihak pabrikan Lockheed Martin, setelah upacara peluncuran (rollout) di tanggal 12 Januari 2024 yang lalu tahap selanjutnya X-59 akan melakukan pengujian darat lengkap meliputi uji mesin (engine-run) dan uji pergerakan di darat (taxi test) untuk memastikan keamanan saat lepas landas dan mendarat.

Setelah tahap pengujian darat nanti selesai, X-59 yang mampu melesat hingga Mach 1,5 atau sekitar 1.590 km/jam serta diawaki oleh seorang pilot ini akan melakukan penerbangan perdananya yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2024 ini. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa penerbangan perdana bagi sebuah pesawat baru biasanya merupakan saat yang paling bersejarah dan emosional bagi siapapun yang terlibat di dalamnya. Dalam penerbangan perdana tersebut pesawat baru akan diuji oleh pilot yang berpengalaman dan biasanya terdapat pesawat pendamping yang akan mencatat dan memvalidasi kecepatan (airspeed), ketinggian dan berbagai aspek kelayakan terbang lainnya.

2. Diklaim sebagai pesawat supersonik tersenyap

potret pesawat eksperimental (uji) supersonik X-59 yang dikembangkan oleh pabrikan Lockheed Martin dan NASA

Kehadiran pesawat uji X-59 akan membawa terobosan baru, salah satunya yang utama adalah tingkat kesenyapannya dibanding dengan pesawat-pesawat supersonik lainnya yang ada saat ini. Sebagaimana diketahui, selain pesawat uji, saat ini hanya jet-jet tempur modern yang mampu mencapai kecepatan supersonik tersebut dan salah satu permasalahan dalam penerbangan supersonik adalah sonic boom atau dentuman suara yang dikeluarkan oleh pesawat ketika menembus batas kecepatan suara. CNN melansir suara dentuman sonic boom sangat keras dan dapat memecahkan jendela bila pesawat tersebut terbang di atas daratan yang berpenduduk.

Dentuman sonic boom menjadi satu alasan mengapa tidak ada pesawat penumpang supersonik yang terbang saat ini. Peraturan internasional saat ini masih membatasi kecepatan pesawat di bawah Mach 1 (dibawah kecepatan suara) untuk menghindari gangguan dentuman sonic boom di wilayah berpenduduk.

Menurut ahli senior NASA, desain unik X-59 yang ramping memainkan peran penting dalam membuat pesawat lebih senyap ketika melesat dalam kecepatan supersoik. NASA juga meyakini bahwa X-59 akan menghasilkan 75 dB (desibel) suara saat melaju dengan kecepatan supersonik dibandingkan dengan dengan Concorde di masa lalu dengan 105 desibel. Menurut sejumlah informasi, telinga manusia masih mampu mentoleransi tingkat kebisingan suara hingga maksimal 85 desibel.

3. Merupakan bagian dari misi Quesst NASA

diagram teknis spesifikasi pesawat uji supersonik X-59 (commons.wikimedia.org/NASA)

X-59 yang memiliki spesifikasi teknis panjang 30,4 m, tinggi 4,2 m, rentang sayap 9 m serta ditenagai oleh mesin General Electric F-414-GE-100 ini merupakan pesawat uji supersonik yang menjadi bagian dari misi Quiet SuperSonic Technology atau yang lebih sering disingkat dengan misi Quesst. Sebagaimana diinformasikan NASA dalam situs resminya, Quesst adalah misi NASA untuk mendemonstrasikan bagaimana X-59 dapat terbang dengan kecepatan supersonik tanpa menghasilkan dentuman sonic boom yang keras.

Misi Quesst terbagi atas 3 fase: fase pertama (2018-2024) adalah fase pengembangan pesawat uji X-59, fase kedua (2025) adalah fase validasi akustik, NASA akan menerbangkan X-59 di area uji NASA di California untuk membuktikan teknologi supersonik senyap bekerja sebagaimana mestinya dan X-59 aman untuk beroperasi di sistem wilayah udara nasional. Fase ketiga (2026-2027), dalam fase ini X-59 akan diterbangkan dengan kecepatan supersonik di atas sejumlah wilayah berpopulasi di AS dan akan dikumpulkan informasi dari para penduduk mengenai suara sonic boom yang dihasilkan pesawat ketika melesat dengan kecepatan supersonik.

Setelahnya data yang dikumpulkan akan dianalisis dan reaksi terhadap sonic boom yang lebih senyap tersebut akan disampaikan kepada pihak regulator yang kemudian akan mempertimbangkan untuk membuat peraturan baru untuk mencabut larangan penerbangan supersonik di atas daratan berpenduduk.

4. Dibangun oleh divisi terkenal Lockheed Martin Skunk Works

logo Divisi Skunk Works-Lockheed Martin yang telah melahirkan sejumlah desain pesawat berteknologi tinggi (commons.wikimedia.org/Malfita)

X-59 diketahui dibangun dan dibuat oleh divisi terkenal pabrikan pertahanan terkemuka AS Lockheed Martin Skunk Works. Skunk Works adalah nama samaran resmi untuk Lockheed Martin's Advanced Development Programs (ADP) sebuah divisi yang bertanggung jawab atas desain pesawat serta program penelitan dan pengembangan platform pesawat berteknologi tinggi yang sangat rahasia.

Dari divisi ini telah lahir pesawat-pesawat berdesain unik dan berteknologi tinggi pada masanya seperti pesawat mata-mata: U-2 (dipensiun) dan SR-71 Blackbird (dipensiun), jet tempur siluman: F-117 Nighthawk (dipensiun), F-22 Raptor dan F-35 Lightning II. F-35 Lightning II saat ini digunakan oleh angkatan udara sejumlah negara di dunia. Logo Skunk Works berbentuk binatang sigung yang berwarna hitam dan putih. Jika diamati detail, logo tersebut terdapat di bagian hidung pesawat X-59 ini.

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya