TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Katedral Myeongdong, Gereja Bersejarah di Seoul

Katedral ikonik berarsitektur Gotik di Korea Selatan

potret Katedral Myeongdong di kota Seoul, Korea Selatan (commons.wikimedia.org/Asacyan)

Terkenal dengan budaya populernya seperti KPop dan drakor, Korea Selatan juga menyimpan bangunan religius yang sarat sejarah. Salah satu bangunan tersebut adalah Gereja katedral katolik Roma yang memiliki nama The Cathedral Church of the Virgin Mary of the Immaculate Conception atau Katedral Myeongdong.

Katedral Myeongdong berlokasi di area Myeongdong Distrik Jung, Seoul. Merupakan gereja tempat kedudukan Uskup Agung Seoul, katedral Myeongdong menjadi salah satu landmark kota Seoul serta dianggap sebagai simbol Kekatolikan di Korea karena tempat itu menjadi tempat kelahiran komunitas umat Katolik Korea. 

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Katedral Myeongdong ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!

1. Gereja Katolik Roma pertama yang bersejarah di Korea

potret fasad depan Katedral Myeongdong dengan menara gerejanya (commons.wikimedia.org/Tristan Surtel)

Meskipun terdapat sejumlah informasi mengenai adanya kemungkinan misionaris Jesuit asal Spanyol telah sampai di Busan pada abad ke-16, namun sebagaimana dilansir The Wall Street Journal, agama Katolik (dan Kekristenan secara umum) mulai diperkenalkan di Korea pada abad ke-18 oleh seorang tokoh bernama Yi Seung Hun. Ia adalah seorang cendekiawan yang mempelajari terjemahan teks-teks Katolik dalam bahasa China dan dibaptis oleh seorang misionaris Jesuit ketika ia berada di China.

Sepulangnya dari China dengan bantuan sejumlah orang ia mendirikan gereja Katolik di Korea pada pertengahan tahun 1780-an dan setelahnya ajaran agama Katolik mulai berkembang di Korea meskipun ada periode di mana pengikutnya mengalami persekusi hebat oleh dinasti penguasa di sana hingga akhirnya izin membangun gereja didapatkan. Dilansir Korea Travel Post, Raja Gojong, raja keenam dari Dinasti Joseon yang kemudian menjadi Kaisar pertama Korea meletakkan batu pertama untuk pembangunan Katedral Myeongdong pada tahun 1892.

Di lokasi berdirinya katedral, pada tahun 1784 orang-orang Katolik mulai berkumpul di sana untuk beribadah karenanya setelah berdiri, Katedral Myeongdong merupakan gereja Katolik Roma pertama dan terpenting di Korea serta merupakan sebuah simbol penting Kekristenan di Korea Selatan saat ini. 

2. Dibangun dengan arsitektur Gotik

potret pintu masuk Katedral Myeongdong, Seoul (commons.wikimedia.org/Exj)

Konstruksi bangunan Katedral Myeongdong masih merupakan struktur bangunan yang impresif hingga hari ini. Katedral Myeongdong yang mulai dibangun dari tahun 1892 dan selesai pada tahun 1898 ini dibangun dengan arsitektur Gotik yang dirancang oleh misionaris Prancis.

Dilansir Britannica, arsitektur Gotik merupakan gaya arsitektur Eropa dari pertengahan abad ke-12 hingga abad ke 16, yang memungkinkan dibangunnya bangunan tinggi dan megah dengan pembagian beban yang efisien. Banyak katedral dan bangunan megah di Eropa mengaplikasikan arsitektur yang memberikan corak bangunan agung, megah dan berkesan enigmatik ini.

Dilansir The Seoul Guide, Katedral Myeongdong memiliki tinggi atap 23 meter dan menara bel gereja setinggi 45 m. Pada saat konstruksi Katedral Myeongdong diselesaikan, katedral tersebut menjadi bangunan tertinggi di kota Seoul saat itu. Agak berbeda dengan struktur bangunan gotik di Eropa yang banyak menggunakan batu kapur (limestone), struktur Katedral Myeongdong dibuat dari batu bata merah dan abu-abu. Ciri khas arsitektur gotik lainnya seperti konstruksi lengkungan atap yang bertemu dengan sudut tajam di baian atasnya (pointed gothic arches), penyangga melayang penahan beban (flying buttresses) dan kaca patri berukuran besar juga tampak pada bangunan katedral ini.

Baca Juga: 6 Fakta Katedral Milan, Katedral Gotik Terbesar di Italia

3. Gereja yang menjadi tempat mengenang para martir Katolik Korea

potret patung Bunda Maria di halaman Katedral Myeongdong (commons.wikimedia.org/Noulovanarderso)

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa perkembangan agama Katolik di Korea tidak selalu berlangsung mulus dan pengikut ajarannya pernah mengalami persekusi hebat di masa lalu. Dilansir The Wall Street Journal, pada tahun 1801, lebih dari 300 umat Katolik terbunuh pada masa pemerintahan Raja Sunjo dari Dinasti Joseon. Ia melakukan tindakan keras terhadap penganut Katolik Korea karena menganggap agama tersebut mengancam sistem hierarki di sana. Tokoh Yi Seung Hun menjadi salah satu tokoh pendiri gereja Katolik yang dieksekusi saat itu. Kemudian ada Santo Andreas Kim Tae Gon yang merupakan pastor Katolik pribumi pertama Korea yang dipenggal kepalanya oleh penguasa setempat pada tahun 1846 karena menyebarkan ajaran Katolik. 

Katedral Myeongdong juga menjadi tempat mengenang para martir Katolik Korea tersebut dalam menyebarkan agama Katolik dan kegigihannya dalam mempertahankan iman yang diyakininya. Selain itu sebagaimana dilansir The Seoul Guide, di area katedral ini juga terdapat  tempat persemayaman terakhir banyak martir Katolik yang kehilangan nyawa mereka selama masa persekusi hingga akhirnya jaminan kebebasan untuk menjalankan praktek peribadatan secara resmi diberikan penguasa kepada umat Katolik Korea pada tahun 1880-an atau sekitar 100 tahun setelah gereja Katolik Roma didirikan di negara tersebut. 

4. Dikunjungi Paus Fransiskus pada tahun 2014

potret interior Katedral Myeongdong (commons.wikimedia.org/korea.net)

Katedral yang memiliki ornamen interior menarik dengan perpaduan arsitektur klasik dengan ornamen dekorasi cat minyak modern ini pernah dikunjungi oleh pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus pada tahun 2014 silam. Dilansir CNN, Paus Fransiskus mengunjungi Korea Selatan pada tanggal 14-18 Agustus 2014 dan salah satu agenda kunjungannya adalah merayakan Misa di Katedral Myeongdong pada tanggal 18 Agustus 2014 yang mengajak umat untuk berdoa bagi perdamaian dan rekonsiliasi termasuk untuk hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara yang masih sering memanas.

Pada kunjungannya ke Korea , Paus Fransiskus juga melakukan beatifikasi terhadap 124 orang martir yang kehilangannya nyawanya pada masa persekusi di tahun 1791 hingga tahun 1880-an. Sebagai informasi, dilansir The Wall Street Journal, Paus sebelumnya, mendiang Paus Yohanes Paulus II pernah dua kali mengunjungi Korea Selatan pada tahun 1984 dan tahun 1989. Pada tahun 1984, Paus Yohanes Paulus II melakukan kanonisasi (penganugerahan gelar Santo dalam tradisi gereja Katolik Roma) terhadap 10 Misinoaris Prancis dan 93 orang Korea termasuk Pastor pribumi Korea pertama Santo Andreas Kim Tae-gon. 

Baca Juga: 5 Fakta Gereja Santo Yusuf, Gereja Katolik Tertua di Cirebon

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya