Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tidak ada negara yang siap menghadapi pandemi. Namun, bukan berarti itu alasan untuk terus melakukan blunder kebijakan. Di tengah kegentingan yang melanda banyak orang di dunia, delapan pemimpin negara berikut berhasil merespon pandemi dengan tenang dan tepat. Siapa saja?
1. Angela Merkel
instagram.com/bundeskanzlerin Angela Merkel adalah kanselir Jerman yang sebenarnya banyak dikritik karena tak kunjung turun posisi setelah beberapa periode menjabat. Namun, posisinya di kursi pemimpin Jerman ternyata menjadi hikmah tersendiri. Saat pandemi merambah Jerman di bulan Maret 2020, Merkel langsung meminta warganya untuk merespon ini dengan serius.
Ia pun langsung membuat paket kebijakan yang untungnya dipatuhi pula oleh warga. Kecekatan Merkel ini bertolakbelakang dengan Trump dan Bolsonaro misalnya yang justru meremehkan pandemi terutama di fase awal.
2. Tsai Ing Wen
instagram.com/tsai_ingwen Tsai Ing Wen adalah presiden Taiwan yang juga dipuji berkat keberhasilannya merespon pandemi. Padahal secara geografis risiko penularan di Taiwan harusnya jauh lebih tinggi karena terletak dekat dengan Tiongkok. Hingga kini jumlah kasus COVID-19 di Taiwan masih di bawah 1000 dengan kematian yang sangat kecil yaitu 7 jiwa. Berbanding sangat jauh dengan total populasinya yang mencapai 23 juta. Dengan kinerjanya yang dianggap baik ini, Tsai Ing Wen pun berhasil terpilih kembali menjadi presiden.
Baca Juga: Negara Elang, Ini 7 Fakta Menarik Negara Albania yang Harus Kamu Tahu
3. Sanna Marin
Muda dan perempuan bukanlah kombinasi yang tepat untuk seorang pemimpin ideal dalam persepsi konservatif. Namun, Sanna Marin berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai Perdana Menteri Finlandia. Ia terpilih sejak Desember 2019, tepat saat dunia berubah karena pandemi. Finlandia terbantu dengan persiapan matang mereka di sektor jaminan kesehatan dan kelengkapan infrastruktur serta alat pelindung diri.
Meski sempat dikritik karena dianggap lambat memutuskan lockdown, pemerintah Finlandia ternyata melakukannya secara bertahap tapi konsisten. Dimulai dengan pembatasan perjalanan ke area-area yang sudah terpapar. Ia dibantu pula oleh kedisiplinan warga Finlandia untuk mengurangi mobilisasi yang tidak terlalu perlu. Sayangnya, setelah berjibaku selama beberapa bulan, Marin dikabarkan mengalami gejala COVID-19.
4. Erna Solberg
instagram.com/erna_solberg Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Selain Finlandia, pemimpin Norwegia pun banjir pujian. Tak seperti Swedia yang justru mengalami krisis karena gagal dengan herd immunity-nya, Erna Solberg langsung memberlakukan banyak pembatasan termasuk melakukan karantina wajib bagi warga asing yang masuk wilayahnya. Saat negara-negara Eropa lain mulai memberikan kelonggaran, Finlandia belum bergeming. Apalagi sekarang kasus COVID-19 di Finlandia dan dunia cenderung naik.
5. Jacinda Ardern
instagram.com/jacindaardern Diuntungkan pula dengan kondisi geografisnya sebagai negara pulau, Selandia Baru pun bisa dengan mudah melakukan isolasi lewat pintu-pintu kedatangan luar negeri. Kerennya ini dimulai sejak Februari 2020 saat satu kasus terkonfirmasi. Dilanjutkan dengan lockdown level empat, yaitu pembatasan sosial di mana orang hanya bisa berinteraksi dengan orang yang tinggal serumah saja.
Dengan pengorbanan selama beberapa bulan tersebut, kini Selandia Baru menjadi negara yang penularannya sangat rendah. Beberapa bulan terakhir, jumlah kenaikan kasusnya bisa dihitung jari. Angka kematiannya juga cukup rendah dibanding dengan angka kesembuhan.
6. Alberto Fernandez
instagram.com/albertofernandezfotos Dari Amerika Selatan, ada Argentina di bawah Presiden Alberto Fernandez. Sebenarnya posisin Argentina tidak seberapa beruntung. Lockdown adalah hal yang sangat berisiko bagi perekonomian mereka, tetapi jalan itu akhirnya dipilih untuk menyelamatkan jiwa. Sebagai konsekuensinya, Argentina harus mengalokasikan sebagian besar GDP-nya untuk memberikan subsidi pada rakyat.
Padahal mereka masih punya hutang untuk dibayar dan inflasi yang mengancam. Pengorbanan ini ternyata ada hasilnya, tingkat penularan di Argentina tergolong rendah dibandingkan negara-negara tetangganya, meski wilayahnya cukup luas.
Baca Juga: 10 Fakta Negara Hongaria, Negara yang Menyakralkan Angka 96