TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Negara yang Punya Sejarah Kelam Selama Masa Pemberantasan Komunis 

Termasuk Indonesia, lho

histomania.org

Kelompok sayap kiri atau yang sering digeneralisasikan sebagai komunis sering kali disalahkan untuk segala ketidakstabilan yang terjadi di sebuah negara. Banyak rezim yang akhirnya menjadikan mereka sasaran kekerasan.

Parahnya, sering kali hanya dengan tuduhan tanpa bukti keanggotaan yang jelas, orang bisa ditangkap, disiksa, hingga dilenyapkan. Terdengar familier di Indonesia, nyatanya ada beberapa negara lain yang juga mengalami tragedi yang sama. Berikut daftar negara yang punya sejarah kelam selama masa pemberantasan komunis. 

1. Chile

wnpr.org

Chile sebenarnya adalah negara yang memiliki akar sosialisme cukup kuat sejak awal abad ke-20. Dilansir sebuah tulisan Richard Muir dan Alan Angell yang terbit dalam  International Journal of Epidemiology, sentimen antikomunisme akhirnya muncul juga di era 70-an.

Ini dimulai dengan terpilihnya seorang politisi sayap kiri bernama Salvador Allende sebagai presiden Chile. Hasil pemilu ini tidak berhasil memuaskan beberapa negara Barat dan tentunya para pebisnis kelas atas yang merasa keberlangsungan usaha mereka terganggu dengan kebijakan-kebijakan sosialis Allende seperti nasionalisasi perusahaan di sektor-sektor strategis.

Diperparah pula dengan instabilitas ekonomi, terjadilah sebuah kudeta militer yang dipimpin Jenderal Pinochet. Tak hanya Allende dan kawan-kawannya, para pendukung dan orang yang dianggap mendukung paham komunis ditangkap, disiksa, dan banyak yang tak pernah kembali ke keluarga mereka. 

2. Argentina

bunkhistory.org

Pola yang sama terjadi di Argentina pada 1976. Saat itu, kudeta militer berhasil melengserkan presiden sayap kiri, Isabel Peron.

Dilansir laman History, operasi militer yang dikenal pula sebagai Operation Condor selama 1976-1983 melakukan penghilangan terhadap jejak-jejak Peronism atau sosialisme yang dipopulerkan oleh Juan Peron, presiden Argentina sebelumnya.

Polanya klasik: menangkapi orang-orang yang dituduh sebagai penganut komunis, termasuk menculik anak-anak dari korban penangkapan dan mengadopsi mereka ke keluarga-keluarga militer dan pendukung ideologi sayap kanan. 

Baca Juga: Ratusan Miliarder Jadi Anggota Partai Komunis Tiongkok

3. Meksiko

globalsportmatters.com

Berkisar tahun yang sama, yaitu 1968, Meksiko mengalami sebuah kekisruhan politik. Ini dimulai dengan demonstrasi mahasiswa yang ditanggapi keras oleh aparat setempat.

Pemerintah berkuasa mengklaim aksi protes di jalan tersebut sebagai gerakan komunis yang mengancam kestabilan politik Meksiko. Justifikasi tersebut memicu terjadinya pembunuhan massal di Tlatelolco Square, Kota Meksiko. 

Kejadian memilukan ini dijelaskan detail dalam sebuah jurnal karya Elisa Kriza yang diterbitkan oleh Bulletin of Latin American Research pada 2019.

4. Indonesia

jacobinmag.com

Indonesia juga mengalami kejadian yang mirip dengan fenomena antikomunisme di Amerika Latin. Sudah banyak media asing yang meliputnya, salah satunya majalah Jacobin.

Ini dimulai dengan sebuah kudeta pada 1965 yang kali ini dikambinghitamkan pada partai komunis atau dikenal dengan nama PKI. Dengan begitu, PKI pun dapat dengan mudah dibingkai sebagai kelompok yang membahayakan ideologi dan keamanan negara.

Cabang-cabang mereka pun dibasmi bersih oleh kelompok militer pimpinan Soeharto. Kekosongan jabatan presiden pun ia isi setelahnya.

Polanya klasik, hanya berbekal tuduhan belaka tanpa bukti nyata, orang bisa ditangkap, dipenjara, disiksa, bahkan dilenyapkan dan tak pernah kembali ke rumah.

Sesuai dengan liputan dari The Atlantic, sejarah kelam ini bahkan sudah terungkap di berbagai media melalui bocoran dokumen milik pemerintah Amerika Serikat yang sudah mengakui keterlibatan mereka dalam berbagai operasi militer sejenis di Asia dan Amerika Latin. 

5. Iran

rudolfdethu.com

Iran mengalami sejarah kelam serupa pada era 1980-an. Saat itu, Revolusi Islam Iran baru saja terjadi dan tak semua warga dapat menerimanya. Beberapa orang menentang dan melakukan berbagai aksi protes.

Pemerintah berkuasa pun tak tinggal diam. Mereka menangkapi orang-orang dengan opini bertentangan dan memenjarakan mereka. Hingga 1988, mereka tak pernah terlihat lagi sampai sekarang. 

Kebanyakan tawanan politik tersebut berasal dari partai-partai sayap kiri, seperti Tudeh Party dan Organization of Iranian People’s Fada’i Guerrillas. Semuanya dituduh mengancam negara dan telah merencanakan sebuah makar untuk menjatuhkan pemerintah yang berkuasa. Kejadian ini ditulis lengkap dalam sebuah laporan yang diterbitkan Amnesty International berjudul Blood-Soaked Secrets: Why Iran's 1988 Prison Massacres are Ongoing Crimes Against Humanity. 

6. Korea

reddit.com

Sejarah kelam pergerakan anti-komunisme di Korea terjadi pada tahun 1950an selama perang saudara terjadi. Tragedi ini dikenal pula dengan nama The Bodo League Massacre.

Menurut artikel dari Hankyoreh, sebuah media Korea Selatan berbahasa Inggris, orang-orang yang terbukti memiliki keterlibatan dengan kelompok komunis akan dieksekusi dan dikubur massal. Selama beberapa dekade, Korea Selatan tidak mau mengakui tragedi ini hingga di tahun 90an makam massal tersebut berhasil diketahui dan satu per satu tulang belulang korban mulai ditemukan. 

Baca Juga: Terbit Hampir 2 Abad Lalu, Manifesto Komunis Ramal Kesenjangan Era Ini

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya