TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Unik 6 Kotoran Hewan Afrika, Ada yang Jadi Alat Kontrasepsi!

Ternyata, ada manfaatnya, lo

wikimedia.org

Afrika merupakan benua yang masih ditinggali oleh berbagai macam hewan. Berbagai fakta unik ditemukan dari masing-masing hewan. Namun, jika mendengar kata kotoran, pasti yang terlintas di pikiranmu adalah sesuatu yang menjijikkan. Namun, jangan salah, di balik itu semua, ternyata kotoran hewan menyimpan beberapa fakta unik.

Nah, apa saja ya fakta unik yang tersembunyi di balik kotoran dari hewan-hewan Afrika. Berikut pembahasannya yang dikutip dari laman TripSavvy.

1. Kuda nil

wikimedia.org

Kuda nil adalah binatang herbivor yang sebagian besar habitatnya adalah danau dan sungai di Afrika. Mereka bisa menghabiskan sampai 16 jam di kolam mereka. Setiap malam, mereka berjejer di tanah kering untuk melahap banyak rumput.

Setiap malam, kuda nil dapat menelan 40-50 kilogram (88-110 pon) makanan. Jutaan ton kotoran kuda nil akan didorong ke sungai-sungai Afrika setiap tahun.

Untuk memastikan bahwa kotoran didistribusikan dengan benar di sekitar habitatnya, kuda nil menggunakan ekornya sebagai baling-baling berkecepatan tinggi. Dengan mengibaskan ekornya dari sisi ke sisi lain, kotorannya terciprat ke segala arah.

Walau terkesan kotor, ternyata kotoran kuda nil mengandung manfaat bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Dilansir dari laman Earth Touch News, kotoran kuda nil mengandung banyak nutrisi.

Salah satu contohnya untuk ikan Labeobarbus sebagai kelompok ikan yang penting secara komersial di Afrika Timur. Ratusan ton dipanen setiap tahun dan menjadikannya sumber protein utama bagi populasi manusia di wilayah tersebut.

2. Hiena

Pexels/Pixabay

Hiena adalah hewan mamalia karnivor yang berada di Afrika. Hiena ada beberapa spesies. Hiena tutul menangkap dan membunuh sebagian besar mangsa mereka. Sementara, hiena lain, seperti hiena bergaris, mengandalkan sisa-sisa makanan predator lain untuk makanan mereka.

Hiena kadang membersihkan apa yang tersisa, tetapi paling sering yang dimakannya adalah tulang. Hiena dilengkapi dengan gigi yang sangat kuat, yang mampu menghancurkan tulang menjadi fragmen yang lebih mudah dicerna. Tulang mengandung kalsium tingkat tinggi, yang akhirnya dikeluarkan dari tubuh hiena dengan bentuk kotoran.

Akibatnya, kotoran hiena berwarna putih sehingga sangat jelas apabila dengan latar belakang padang rumput. Kotoran ini juga bisa digunakan untuk mencari info lebih dalam tentang manusia purba dan lingkungannya.

Dilansir dari laman Telegraph, Dr Lucinda Backwell, ahli paleontologi dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan, beserta rekannya menemukan rambut sebanyak 40 helai dalam kotoran hiena yang memfosil.

Para peneliti percaya bahwa rambut itu mungkin milik spesies manusia purba yang dikenal sebagai Homo heidelbergensis, yang hidup di Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu, atau bisa dari Homo sapiens pertama, yang diperkirakan telah berevolusi sekitar 195.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Bikin Haru! Ini Ritual Kematian Hewan Layaknya Manusia

3. Buaya

wikimedia.org

Buaya terkenal karena penggunaannya di salah satu alat kontrasepsi pertama di dunia. Dikutip dari laman Dailymail, alat pencegah kehamilan Mesir adalah alat kontrasepsi paling awal untuk perempuan. Ramuan yang terbuat dari kotoran buaya, madu, dan natrium karbonat dimasukkan ke dalam vagina untuk memblokir dan membunuh sperma.

Anehnya, ada beberapa dasar ilmiah untuk perilaku aneh ini karena kotoran buaya sangat basa sehingga mungkin akan bekerja dengan cara yang mirip dengan spermisida zaman modern.

4. Gajah

Pixabay/Poswiecie

Gajah Afrika adalah hewan darat mamalia terbesar di planet ini. Setiap hari, seekor gajah dapat mengonsumsi hingga 990 pon/450 kg tanaman. Namun, hanya 40 persen yang sepenuhnya dicerna dan sejumlah besar kotorannya dipenuhi serat.

Kotoran ini dapat digunakan untuk berbagai hal, termasuk pembuatan kertas kotoran gajah yang ramah lingkungan dan produksi biogas. Ada desas-desus bahwa kotoran gajah memiliki banyak kegunaan dari perspektif bertahan hidup juga.

Kotorannya dapat dibakar sebagai pengganti pengusir nyamuk (terutama berguna di daerah malaria). Sementara, kotoran yang masih baru dapat diperas untuk menghasilkan kelembapan yang dapat diminum (bagi mereka yang merasa sangat membutuhkan air).

Selain itu, rupanya, seniman pemenang Turner Prize, Chris Ofili menggunakan kotoran gajah di semua lukisannya.

5. Penguin

abcnews.go.com

Bagi penguin afrika, kotoran telah menjadi masalah hidup atau mati. Secara historis, mereka membuat liang di lapisan tebal guano sendiri. Fungsinya untuk menjaga telur mereka tetap dingin di musim panas dan hangat di musim dingin serta secara alami mengering sendiri.

Namun, pembuangan guano secara komersial untuk digunakan sebagai pupuk pada abad ke-19 dan ke-20 mengakibatkan penguin tak punya bahan penggali alami mereka.

Sebaliknya, mereka dipaksa untuk menggali lubang pasir dangkal atau hanya meletakkan telur mereka di tempat terbuka. Hal ini membuat mereka rentan terhadap predator. Ini adalah salah satu alasan mengapa populasi penguin afrika telah menurun sebesar 95 persen sejak zaman praindustri.

Baca Juga: 5 Hewan Unik nan Eksotis Endemik Khas Pulau Sokotra, Yaman

Verified Writer

Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya