TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Adaptasi Unik yang Dimiliki Beruang Kutub, Hebat!

Bikin mereka mampu bertahan hidup di tempat ekstrem

Hewan Tangguh yang Hidup di Salju (pexels.com/Robbie King)

Arktik merupakan salah satu tempat paling keras di muka Bumi. Meskipun begitu, ada beberapa hewan yang telah beradaptasi untuk bertahan hidup di habitat yang keras ini, salah satunya adalah beruang kutub.

Karnivora besar ini adalah predator utama di Arktik. Karena adaptasi yang luar biasa, beruang kutub dapat bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan yang keras ini. Di sini, kita akan membahas beberapa adaptasi unik beruang kutub yang membuat mereka dapat bertahan hidup di lingkungan yang keras, seperti kutub.

1. Dua lapis bulu

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Beruang kutub memiliki 2 lapis bulu tebal yang berfungsi untuk mencegah kehilangan panas. Menurut Polar Bears International, bulu tebal ini membuat beruang kutub tetap hangat sehingga pejantan dewasa bisa cepat kepanasan saat berlari.

Uniknya lagi, bulu beruang kutub sebenarnya tidak berwarna putih.  Setiap batang rambut bebas pigmen dan transparan dengan inti berongga yang menyebarkan dan memantulkan cahaya tampak.

2. Lapisan lemak tebal

ilustrasi beruang kutub (pixabay.com/358611)

Beruang kutub memiliki lapisan lemak yang tebalnya dapat mencapai 10 cm. Kendati bulu mereka adalah sumber utama insulasi, cadangan lemak ini juga membantu menahan panas. 

Selain itu, susu beruang kutub juga mengandung lemak dan protein yang sangat tinggi dibandingkan susu beruang atau mamalia darat lainnya. Diterangkan One World One Ocean, susu penuh lemak ini membantu anak-anak yang lebih rentan terhadap dingin agar tetap hangat serta menambah berat badan dengan cepat.

3. Ekor dan telinga kecil

ilustrasi beruang kutub (pixabay.com/358611)

Ekor dan telinga beruang kutub yang berukuran kecil rupanya membantu mamalia ini untuk bertahan di tempat dengan suhu dingin ekstrem. Dijelaskan Wildlife Informer, memiliki ekor dan telinga kecil mencegah beruang kutub kehilangan terlalu banyak panas dan merupakan bagian dari adaptasi yang membantu mereka mengatur suhu tubuh.

Kendati telinga dan ekor kecil adalah ciri khas beruang kutub, tetapi karnivora ini sangat besar dalam segala hal. Ketika beruang kutub dewasa merangkak, tingginya bisa mencapai 1,5 m, tetapi jika berdiri hanya dengan kaki belakang, tingginya bisa mencapai 3 m.

Baca Juga: 5 Hewan Kutub Utara yang Tidak Bisa Ditemukan di Kutub Selatan

4. Bulu anti air

ilustrasi beruang kutub (pixabay.com/blende12)

Bulu beruang kutub bersifat tidak menyerap air. Dengan demikian, bahkan setelah berenang, bulu mereka akan segera kering.

Menurut One World One Ocean, minyak di bulu beruang kutub membuat mereka tidak mudah basah. Ditambah, beruang kutub sangat rajin mengeringkan diri dengan cara menggoyangkan tubuh dan berguling-guling di salju saat keluar dari air. 

5. Bergerak lambat

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Beruang kutub adalah hewan yang mudah kepanasan, dikutip dari Wildlife Informer. Ini paling sering terjadi saat mereka berlari. 

Ini menjadi alasan mengapa beruang kutub biasanya terlihat bergerak perlahan di habitatnya. Selain bergerak lambat, mamalia raksasa ini juga akan sering beristirahat bahkan berenang untuk mendinginkan diri. Panas berlebihan yang dihasilkan beruang kutub dilepaskan melalui telapak kaki, hidung, bahu, paha bagian dalam, dan moncongnya.

6. Cakar khusus

ilustrasi beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Fitur cakar beruang kutub sangat ideal untuk bertahan hidup di Kutub Utara, dikutip dari Polar Bears International. Bentuknya besar dan lebarnya mencapai 30 cm. 

Cakar besar ini membantu menyebarkan beban beruang dan membantu mereka bergerak melintasi es yang tipis dan licin. Di atas es, cakar ini menjaga agar beruang tidak tergelincir.

Cakar super ini juga sangat memudahkan beruang untuk berenang. Kaki depannya berfungsi seperti dayung besar dan kaki belakangnya berfungsi sebagai kemudi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya