TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hewan Unik Pemakan Semut, dari Laba-Laba sampai Trenggiling

Ternyata, semut merupakan sumber makanan banyak hewan

ilustrasi giant anteater (pixabay.com/TheOtherKev)

Semut adalah serangga kecil yang dapat ditemukan di semua tempat di seluruh dunia kecuali Antartika. Beberapa semut tidak berbahaya, beberapa mengganggu, dan beberapa benar-benar berbahaya.

Serangga kecil ini memainkan peran penting di lingkungan. Saat membuat terowongan di bawah tanah, semut membalik dan menganginkan tanah, memungkinkan air dan oksigen mencapai akar tanaman.

Selain itu, karena jumlahnya yang melimpah, semut juga menjadi sumber makanan bagi banyak hewan yang berbeda. Kali ini, kamu akan diajak untuk membahas apa saja hewan yang menjadikan semut sebagai makanannya. Berikut informasinya yang dirangkum dari laman Animal Quarters dan Wildlife Informer.

1. Antlion

ilustrasi antlion (brisbaneinsects.com)

Larva antlion adalah salah satu predator semut yang rakus. Untuk mendapatkan mangsa, antlion akan menggali lubang dan kemudian berbaring di sana untuk menunggu semut yang terjatuh ke dalam lubang dan tidak dapat memanjat keluar.

Antlion adalah serangga yang sangat umum ditemukan, tetapi kebanyakan orang lebih sering melihat antlion dalam bentuk larva daripada saat dewasa. Saat dewasa, antlion terlihat seperti capung ramping, dan kebanyakan aktif pada malam hari. Antlion dewasa juga memiliki rentang hidup yang sangat pendek sehingga kebanyakan orang lebih akrab dengan bentuk larva antlion.

2. Aardvark

ilustrasi aardvark (thoughtco.com)

Makanan aardvark secara umum berupa semut, rayap, serta mentimun. Aardvark umumnya ditemukan di Afrika dan menghabiskan sepanjang hari tidur di bawah tanah, serta hanya muncul ketika ada sesuatu yang layak untuk dimakan di dekatnya.

Aardvark menggunakan hidung panjang dan indra penciuman yang tajam untuk mengendus semut dan rayap. Mereka kemudian akan menggunakan lidahnya yang dilapisi air liur lengket untuk mengambil semut dan serangga lainnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Buaya Siamese, Hewan Asli Asia Tenggara

3. Giant anteater

ilustrasi giant anteater (pixabay.com/TheOtherKev)

Giant anteater mudah dikenali dari moncongnya yang panjang dan ekornya yang lebat. Meskipun hewan ini hidup di hutan tropis di seluruh Amerika Tengah dan Selatan, tetapi mereka lebih menyukai daerah yang memiliki banyak pohon dan semak karena di sana terdapat banyak serangga yang merupakan makanan mereka.

Giant anteater memiliki cakar kuat yang digunakan untuk merobek gundukan keras sarang rayap dan serangga lainnya. Mereka kemudian menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket untuk mengumpulkan rayap dan semut. Selain itu, giant anteater dapat menelan serangga secara keseluruhan karena mereka tidak memiliki gigi untuk mengunyah.

4. Trenggiling

ilustrasi trenggiling (unsplash.com/Louis Mornaud)

Trenggiling adalah hewan mirip armadillo yang tubuhnya dilapisi sisik keras. Selain itu, trenggiling memiliki ekor yang panjang dan moncong yang sempit. Di dalam moncong ini terdapat lidah yang panjang dan lengket yang secara khusus diperlukan untuk memakan semut, rayap, serta serangga merayap lainnya.

Sayangnya, keberadaan hewan ini terus terancam oleh pemburu liar. Banyak pemburu liar yang mencari trenggiling karena beberapa bagian tubuh trenggiling laku dijual untuk digunakan sebagai obat.

5. Burung pipit

ilutrasi burung pipit (pixabay.com/Oldiefan)

Burung pipit adalah salah satu burung yang paling umum kita lihat. Burung mungil ini ada di hampir seluruh penjuru dunia.

Makanan utama burung pipit sebenarnya berupa biji-bijian, tetapi mereka tidak akan ragu untuk memakan setumpuk semut jika mereka memiliki kesempatan. Dengan demikian, burung pipit dapat membantu menjaga halaman belakang dan taman bebas semut.

6. Semut api

ilustrasi semut api (pixabay.com/Lilakaugummi)

Semut api adalah salah satu predator paling umum dari semut lain. Semut api pendatang yang invasif bisa dengan cepat memusnahkan populasi semut asli yang lemah.

Semut api berasal dari Amerika Selatan, tetapi sudah tersebar dan menjadi spesies invasif yang berbahaya. Mereka agresif dan teritorial, bahkan tidak takut untuk menyerang manusia.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Simbiosis antara Semut Pemotong Daun dan Jamur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya