TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hewan Ini Punya Kemampuan untuk Lihat Sinar Inframerah

Berguna untuk bertahan hidup

ilustrasi udang mantis (unsplash.com/Dorothea OLDANI)

Pada tahun 1800-an, manusia baru menemukan keberadaan cahaya inframerah atau infrared, dan butuh waktu yang jauh lebih lama untuk mulai memecahkan apa arti dari inframerah. Namun, jauh sebelum manusia menemukan cahaya inframerah, beberapa hewan lebih dahulu mengetahui keberadaan inframerah berkat kemampuan alami mereka.

Kemampuan untuk melihat cahaya inframerah berguna bagi beberapa hewan sebagai cara berburu, mempertahankan diri, dan menavigasi dunia. Lalu, apa saja hewan yang diberkahi dengan kemampuan unik ini? Ini dia daftarnya yang dikutip dari laman AZ Animals dan Wildlife Informer.

1. Kelelawar vampir

ilustrasi kelelawar vampir (newscientist.com)

Kelelawar vampir adalah mamalia penghisap darah yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, serta Meksiko. Kelelawar vampir memiliki organ lubang di hidung yang memungkinkan mereka mendeteksi inframerah. Kemampuan ini digunakan untuk menemukan dan menangkap mangsa.

Kelelawar vampir dapat menggunakan sensor inframerah mereka untuk melihat perubahan suhu tubuh akibat aliran darah. Gigitan kelelawar vampir sebenarnya tidak membahayakan manusia, tetapi dapat menularkan penyakit mematikan, seperti rabies.

2. Ikan mas koki

ilustrasi ikan mas koki (unsplash.com/Ahmed Hasan)

Ikan mas koki adalah hewan yang banyak dipelihara sebagai hiasan di rumah. Ternyata, selain indah, ikan mas koki juga memiliki kemampuan melihat sinar inframerah dan ultraviolet.

Kemampuan ini didapat karena ikan mas koki memiliki 4 jenis sel kerucut yang berada di mata mereka. Sel-sel ini sensitif terhadap sinar ultraviolet, merah, biru, dan hijau. Dengan fitur ini, ikan mas koki dapat dengan mudah mendeteksi gerakan di dalam air dan kemudian mengincar mangsanya, termasuk krustasea kecil, plankton, dan serangga.

Baca Juga: Dikenal Pendiam, 7 Hewan Ini Tak Punya Suara Sama Sekali

3. Nyamuk

ilustrasi nyamuk (pixabay.com/FotoshopTofs)

Nyamuk dikenal sebagai serangga pengganggu sekaligus penyebar berbagai penyakit. Gigitan nyamuk tidak hanya menyakitkan dan meninggalkan benjolan gatal, tetapi juga dapat menularkan penyakit berbahaya dan mematikan.

Nyamuk menggunakan kemampuannya untuk melihat cahaya inframerah guna mendeteksi panas tubuh saat akan makan. Nyamuk dikenal sebagai hewan pemakan darah, tetapi hanya spesies betina yang menggigit manusia dan hewan. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk menetaskan telurnya, sedangkan nyamuk jantan hanya akan memakan sari tumbuhan.

4. Salmon

ilustrasi ikan salmon (pixabay.com/Cock-Robin)

Salmon memiliki ritual kawin yang rumit yang akan membawa mereka bermigrasi dari satu sisi dunia ke sisi yang lain. Selama perjalanan migrasi mereka, cara mata salmon bekerja juga mengalami perubahan.

Salmon memiliki retina yang berkembang, yang memungkinkan mereka untuk melihat cahaya inframerah. Kemampuan ini mempermudah salmon untuk bergerak dan mendeteksi makanan di air keruh.

Mereka juga akan melakukan perjalanan jarak jauh untuk bertelur di tempat yang sama seperti saat mereka dilahirkan. Banyak ahli meyakini bahwa mereka menggunakan medan magnet bumi sebagai panduan untuk kembali ke tempat yang sama.

5. Bullfrog

ilustrasi bullfrog (pexels.com/Erik Karits)

Mata bullfrog mampu mendeteksi cahaya inframerah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan salmon. Mereka mempertahankan kemampuan untuk melihat inframerah dari bagian bawah matanya sambil melihat cahaya tampak dari atas.

Untuk berburu mangsa, bullfrog sering kali duduk setengah muncul, dengan sabar mencari lalat di atas air sambil menggunakan penglihatan inframerah mereka di bawah permukaan untuk mencari pemangsa potensial. Kemampuan ini memungkinan bullfrog mencari mangsa sekaligus berjaga-jaga dari pemangsa.

6. Piton

ilustrasi piton (pexels.com/Diego Madrigal)

Piton adalah ular yang tidak berbisa, mereka dikenal berburu dan mempertahankan diri dengan mencekik dan menghancurkan mangsanya. Selain itu, piton juga memiliki organ berbentuk lubang yang memberi mereka kemampuan untuk mendeteksi cahaya inframerah dari mangsa yang berjarak hingga 1 meter.

Piton berasal dari Asia, Australia, dan Afrika, dan dapat tumbuh hingga sepanjang 10 m dengan berat mencapai 115 kg. Piton juga merupakan salah satu spesies ular tertua yang masih hidup, bahkan dapat hidup hingga usia 30 tahun di alam liar.

Baca Juga: 7 Hewan Ini Suka Menggali Tanah, dari Rayap hingga Kelinci

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya