TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tempat Tak Terduga Ditemukan Mikroplastik, Darah Hingga Awan

Kontaminasi limbah plastik sudah mengkhawatirkan

Tempat Tidak Terduga Kita Menemukan Mikroplastik (en.m.wikipedia.org)

Setiap potongan plastik yang ukurannya kurang dari lima milimeter disebut mikroplastik. Mikroplastik berasal dari plastik yang tidak didaur ulang dan terurai. Pecahan-pecahan kecil ini terkelupas saat plastik terpanggang matahari, ditiup angin, atau dihantam ombak dan arus.

Jika kamu pernah menggunakan produk eksfoliasi yang mengandung microbeads, itu adalah salah satu jenis mikroplastik. Microbeads juga sangat bermasalah bagi kehidupan akuatik.

Mikroplastik ada di mana-mana. Bahkan, semakin ke sini, ilmuwan semakin sering menemukan mikroplastik di tempat-tempat tidak terduga. Berikut adalah beberapa tempat tidak terduga kita menemukan mikroplastik.

1. Darah manusia

ilustrasi darah (pixabay.com/Vector8DIY)

Mikroplastik telah terdeteksi berada dalam darah manusia. Yang lebih mencengangkan, para ilmuwan menemukan partikel ini berada pada hampir 80 persen sampel penelitian.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Environment International tahun 2022 dan mengadaptasi teknik yang ada untuk mendeteksi dan menganalisis partikel sekecil 0,0007 mm. Dalam satu sampel darah bisa terdapat hingga tiga jenis plastik. Tim peneliti menggunakan jarum suntik baja dan tabung kaca untuk menghindari kontaminasi.

Namun, para peneliti masih belum dapat memastikan apakah partikel diangkut ke organ tertentu? Juga, apakah kadar tersebut cukup tinggi untuk memicu penyakit? Perlu penelitian lebih lanjut untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.

2. Awan

ilustrasi awan (unsplash.com/ Pero Kalimero)

Mikroplastik juga ditemukan pada awan di Gunung Fuji. Dijelaskan Washington Post,  penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan sampel air awan tanpa gangguan dari pendaki atau pondok gunung. Sampel dikumpulkan hanya selama bulan-bulan musim panas di Gunung Fuji, pada ketinggian sekitar 3.800 meter. Seorang peneliti akan mengumpulkan sampel setiap beberapa jam berdasarkan kepadatan awan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa mikroplastik dalam sampel air awan di puncak Gunung Fuji sebagian besar diangkut dari lautan. Para peneliti yakin mikroplastik laut halus tersebar ke atmosfer dari gelombang yang tercebur ke udara.

3. Lebah

ilustrasi lebah (pexels.com/Johann Piber)

Sebuah penelitian di Denmark mengamati lebah di bawah mikroskop dan menemukan mikroplastik pada lebah yang dikumpulkan di kota dan pedesaan. Studi yang dipublikasikan di Science of the Total Environment tahun 2021 ini menemukan 13 polimer sintetik yang berbeda.

Tidak jelas apakah lebah mengumpulkan partikel mikroplastik ketika terbang di udara atau mendapatkan partikel tersebut dari serbuk sari yang mereka kumpulkan. Tampaknya, lebah pekerjalah yang lebih berpotensi terkontaminasi mikroplastik. 

Baca Juga: Benarkah Operasi Plastik Pakai Bahan Plastik? Cek Faktanya 

4. Bir

Pixabay/Motointermedia

Sebuah penelitian dilakukan dengan menguji 24 merek bir botol populer di Jerman dan menemukan bahwa setiap minuman mengandung partikel mikroskopis dari plastik, kulit, kaca, dan benda-benda kotor lainnya. Penelitian yang diterbitkan dalam Food Additives and Contaminants tahun 2014 ini menyimpulkan bahwa plastik ada di mana-mana, dan kita sepertinya tidak bisa menghindari bahan-bahan tersebut masuk ke dalam minuman kita.

Sejumlah kecil mikroplastik dalam bir mungkin tidak mengkhawatirkan. Namun, kemunculannya dalam minuman menunjukkan bahwa lingkungan manusia telah terkontaminasi oleh mikroplastik dalam skala yang luas.

5. Ikan

ilustrasi ikan salmon (pixabay.com/Cock-Robin)

Kamu mungkin pernah melihat foto kura-kura dengan sedotan tersangkut di hidungnya. Atau, foto anjing laut dengan tali pancing plastik atau jaring yang melilit tubuhnya. Kejadian ini menunjukkan bahwa mikroplastik sudah pasti ditemukan di dalam tubuh ikan. 

Dijelaskan Recycle Nation, ketika plastik masuk ke dalam tubuh ikan, seringkali plastik tersebut berada di insang dan sistem pencernaannya. Mikroplastik menyerap racun, seperti tembaga, timbal, dan merkuri. Jika ikan memakan mikroplastik, logam tersebut dapat masuk ke dalam daging ikan. Saat kamu memakan ikan, kamu menelan mikroplastik sekaligus logam berat tersebut.

6. Kerang

ilustrasi kerang (pexels.com/cottonbro studio)

Ikan bukan satu-satunya makhluk air yang sudah terkontaminasi mikroplastik. Kerang, seperti tiram dan remis juga demikian. Saat kamu makan kerang, remis, atau tiram utuh, kemungkinan besar kamu juga menelan mikroplastik. 

Diterangkan Recycle Nation, dalam waktu tiga hari, plastik tersebut berpindah dari sistem pencernaan kerang ke sistem peredaran darahnya. Bahkan, setelah dipindahkan ke air bersih, plastik tersebut tetap berada di dalam kerang selama hampir dua bulan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya