TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Identik dengan Lebaran, Ini 5 Bahaya Kembang Api yang Perlu Diwaspadai

Rayakan Lebaran dengan aman, yuk!

pexels.com/Matej

Di Indonesia, Lebaran biasanya dirayakan dengan cukup meriah. Adapun, salah satu hal yang identik dengan Lebaran adalah kembang api. Bahkan, di beberapa daerah, perayaan kembang api saat Lebaran bisa dibilang cukup meriah.

Memang, percikan warna-warni dari kembang api di langit gelap dan suara ledakannya yang menggelegar bisa memikat perhatian. Namun, di sisi lain, kembang api juga memiliki beberapa risiko yang tidak boleh dianggap remeh.

Dilansir laman Safety dan American Society for Surgery of the Hand, inilah beberapa dampak buruk dari kembang api yang perlu diketahui.

1. Dapat menyebabkan luka serius

pexels.com/RODNAE Production

Kembang api mungkin tampaknya tidak berbahaya, tetapi sebenarnya kembang api dapat menyebabkan kerusakan yang mengkhawatirkan. Kembang api dapat menyebabkan:

  • luka bakar, yang dapat menyebabkan jaringan parut yang luas;
  • kehilangan jari;
  • amputasi tangan;
  • rawat inap; dan
  • pembedahan.

Setiap tahun, ruang gawat darurat di Amerika Serikat menangani lebih dari 10 ribu kasus cedera akibat kembang api, mulai dari luka bakar ringan hingga kehilangan jari atau kehilangan tangan. Sebanyak 42 persen dari cedera tersebut melibatkan tangan, lengan, atau jari.

Baca Juga: 10 Negara dengan Pesta Kembang Api Terindah dan Termegah di Dunia

2. Ada risiko kembang api meledak tanpa terduga

pexels.com/Matej

Kembang api dapat meledak secara tidak terduga, bahkan meledak ke arah yang salah. Selain itu, sulit untuk mengukur dengan tepat seberapa besar ledakan tersebut, terutama dengan kembang api ilegal. Jika kembang api meledak di tangan, kamu bisa mengalami luka yang parah hingga memerlukan pembedahan.

Kadang, kamu mungkin menemukan kembang api yang tidak berfungsi dengan baik. Jika kamu menemukan hal tersebut, jangan coba-coba menyalakan kembali kembang api. Sebagai gantinya, tunggu 20 menit setelah percobaan awal, lalu masukkan kembang api ke dalam ember berisi air agar kembang api benar-benar mati.

3. Risiko kebakaran

pexels.com/Baluc Photography

Kembang api merupakan penyebab kerugian dan kerusakan properti yang signifikan. Setiap tahun, kembang api menyebabkan sekitar 18.500 kasus kebakaran. Di Amerika sendiri, kasus kebakaran terbanyak dilaporkan pada Juli dibandingkan bulan-bulan lain dalam setahun. Di Indonesia, perayaan kembang api mungkin paling ramai pada Lebaran dan tahun baru.

Kembang api menyala pada suhu sekitar 1.000 derajat Celsius, suhu yang cukup panas untuk melelehkan beberapa jenis logam. Karena sifat kembang api yang panas dan mudah meledak, ditambah suasana ramai seperti saat kumpul Lebaran atau tahun baru, sangat sulit menemukan area yang sepenuhnya bebas risiko untuk menyalakan kembang api.

4. Polusi

pexels.com/Denys Gromov

Kembang api modern biasanya terbuat dari arang dan bahan bakar belerang yang bisa meledak serta kalium nitrat atau perklorat yang mempercepat ledakan. Perklorat dapat menyebabkan masalah karena dosis tingginya terbukti berdampak negatif pada kelenjar tiroid manusia, yang menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Tidak semua perklorat dibakar dalam kembang api sehingga perklorat bisa berakhir menjadi limbah di lingkungan. Menurut studi dalam American Chemical Society, terdapat peningkatan level perklorat ke tingkat berbahaya di daerah yang melakukan pertunjukan kembang api.

Terlepas dari toksisitas bahan kimia dalam kembang api, individu dengan asma atau sensitif terhadap bahan kimia dapat mengalami efek negatif dari bahan kembang api. Ini karena ledakan kembang api dapat menyebabkan pecahan yang mengiritasi paru-paru dan meninggalkan puing-puing di tanah serta di dalam air. Secara umum, semakin berwarna dan rumit pertunjukannya, semakin banyak pula puing-puing yang dihasilkannya.

Baca Juga: Dari Mana Asal Warna-warni Kembang Api? Yuk, Cek 5 Fakta Berikut Ini!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya