5 Fakta Unik Burung Kedasih, Hewan yang Kejam dan Licik Sejak Lahir

Menurut laman Animals, ada banyak sekali spesies burung kedasih dan semuanya memiliki penampilan yang bervariasi berdasarkan spesiesnya. Yang mana beberapa di antaranya berwarna abu-abu kusam, sementara yang lainnya berwarna hijau cerah dengan bercak oranye. Selain warna bulu, ukuran kedasih pun juga beragam, mulai dari 6 hingga 25 inci, dengan ukuran tubuh yang ramping hingga besar.

Dikutip dari laman Britannica, meskipun famili burung kedasih terdistribusi hampir di seluruh dunia di daerah beriklim sedang dan tropis, sebagian besar subfamili terbatas pada satu belahan bumi atau yang lain. Di mana beberapa di antaranya hidup di benua Eropa, tapi sebagian besar subfamili hidup di benua Afrika, Asia, dan Australia.

Selain itu, kebanyakan kedasih adalah burung yang soliter, di mana mereka tidak terbiasa membentuk kawanan besar dan lebih sering menyendiri.

Sebagian besar burung kedasih adalah pemakan serangga, seperti belalang atau serangga lainnya yang bergerak dengan cara merangkak. Kemudian, burung kedasih dengan ukuran yang lebih besar juga biasa memangsa kadal, ular, burung, atau vertebrata kecil lainnya.

Menurut laman Britannica, di antara semua famili kedasih, hanya couas Madagascar saja yang dilaporkan memakan buah.

Dikutip dari laman National Geographic, ketika kedasih betina siap untuk bertelur, ia akan menuju ke sarang burung lain yang fisiknya lebih kecil kemudian bertelur di sana, kadang ia juga tak segan-segan membuang telur burung lain di sarang yang ia tempati. Kebiasaan buruk induk kedasih ini dikenal sebagai parasit induk.

Kemudian, induk burung lain yang tidak curiga akan kembali ke sarang dan mengerami semua telur-telurnya, termasuk telur burung kedasih. Begitu pula ketika telur-telur tersebut menetas, sang induk akan merawat semua anak burung yang ada di sarangnya.

Kadang-kadang, induk yang menjadi korban akan memberontak dan menghalangi induk kedasih bertelur dan membuang telur di sarang mereka. Kadang juga induk burung tersebut akan terlebih dahulu menjatuhkan telur burung kedasih sebelum mereka menetas.

Sifat licik dan kejam burung kedasih ini sudah dimilikinya ketika burung-burung ini baru menetas. Tak lama setelah menetas, bayi kedasih biasanya akan langsung mengeluarkan telur burung lain dari sarang satu per satu, hingga tersisa dirinya seorang.

Bayi kedasih juga sangatlah rakus, sehingga ia akan melahap semua makanan yang dibawa oleh induk asuhnya. Karena induk burung hanya terfokus untuk memberi makan bayi kedasih, maka tak mengherankan jika kedasih tumbuh begitu cepat. Setelah cukup mandiri, anak kedasih akan meninggalkan sarang dan juga orangtua asuhnya.

Demikian tadi beberapa fakta seputar burung kedasih. Duh, jahat sekali ya!