TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besar

Kamu sempat percaya?

unsplash.com/NOAA

Prediksi tentang masa depan bumi selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. John F. Kennedy bahkan pernah mengatakan bahwa perubahan adalah hukum kehidupan, sehingga perubahan pasti akan selalu ada. Tapi meskipun perubahan adalah hal yang sudah pasti terjadi, seperti apa perubahan yang akan terjadi tetaplah sebuah misteri.

Buktinya, banyak dari prediksi tentang masa depan bumi yang nyatanya salah atau tidak pernah terjadi. Bukan asal-asalan, prediksi ini bahkan diungkapkan oleh orang yang ahli di bidangnya dan dengan prosedur ilmiah.

Tapi ngomong-ngomong soal prediksi, kira-kira apa sajakah prediksi atau ramalan tentang masa depan dunia yang ternyata meleset? Melansir dari Fox news dan American Enterprise Institute, berikut beberapa di antaranya.

1. Bumi akan tertutup air jika pemanasan global tidak berhenti di tahun 2000

unsplash.com/Anastasia Taioglou

Pada tahun 1989, pejabat United Nations, yaitu Noel Brown memperingatkan bahwa seluruh negara dapat hilang dari muka bumi akibat naiknya permukaan air laut jika tren pemanasan global tidak berhenti pada tahun 2000. Menurutnya, mengubah pola iklim akan membawa kembali kondisi seperti di tahun 1930-an.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Amerika Serikat justru menjadi semakin maju dan produksi pertanian global naik. Tak hanya itu, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia berhasil keluar dari kemiskinan ekstrem karena pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Bahkan tak ada satupun negara di dunia ini yang lenyap karena tertutup air.

Kendati demikian, menurut data dari NASA, sejak tahun 1993 hingga 2019 ini permukaan air laut sudah meningkat setinggi 2,5 inchi. Oleh karena itu, pemanasan global tetap menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.

Baca Juga: Ada Soal Vape dan AIDS, 10 Penemuan Besar Dunia Sains Selama 2019

2. Kelaparan massal di tahun 1975, khususnya di negara-negara berkembang

unsplash.com/Tucker Tangeman

Pada tahun 1967, sebuah buku berjudul Famine 1975! America’s Decision: Who Will Survive? menjadi buku terlaris dan banyak mendapat pujian. Penulis buku tersebut memprediksi kelaparan massal akan terjadi di negara-negara berkembang karena meningkatnya populasi. Bahkan sejumlah ahli sains percaya akan prediksi buku tersebut.

Tapi yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Kematian akibat kelaparan merosot tajam karena teknologi pertanian meningkat, negara-negara komunis mulai mengakui hak kepemilikan pribadi lagi, dan negara-negara di seluruh dunia menjadi lebih terhubung. Menurut data yang dikumpulkan oleh Our World in Data, satu dekade sebelum buku fenomenal itu rilis, kasus kematian akibat kelaparan memang banyak terjadi, akan tetapi perlahan-lahan kasus semacam itu mulai berkurang.

3. Kenaikan suhu global yang masif pada tahun 2000

unsplash.com/Ivana Cajina

Noel Brown, pejabat United Nations yang meramalkan hilangnya seluruh negara pada tahun 2000 juga mengklaim bahwa suhu Bumi akan naik hingga 7 derajat Celcius dalam 30 tahun. Tapi kenyataannya, menurut data dari NASA, sejak 1989 hingga 2019 ini suhu bumi hanya mengalami peningkatan sebesar 0,8 derajat Celcius.

Karenanya, banyak kelompok pemerhati pemanasan global yang menganggap bahwa ramalan tentang pemanasan global zaman dahulu berlebihan. Akan tetapi, pemanasan global tetaplah menjadi isu yang perlu mendapat perhatian khusus.

4. Terjadinya malapetaka seperti ledakan nuklir pada pergantian tahun 2000

unsplash.com/Marc Szeglat

Pada tahun 1982, Mostafa Tolba, direktur eksekutif Program Lingkungan PBB, mengatakan bahwa pada pergantian abad tersebut akan terjadi bencana lingkungan yang menyebabkan kehancuran di mana-mana dan tidak dapat diperbaiki sama seperti bencana nuklir. Tapi kenyataannya, bencana seperti itu tidak pernah terjadi.

Baca Juga: Menurut Sains, 7 Kematian di Film Jauh Berbeda dari Kenyataan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya