TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Temuan Spesies Baru Hewan Endemik Indonesia Tahun 2023, Apa Saja?

Spesies fauna baru yang ditemukan di Indonesia

ilustrasi Oreophryne riyantoi (brin.go.id)

Indonesia merupakan negara megabiodiversitas dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk fauna dan flora. Setiap tahunnya para peneliti menemukan spesies fauna baru di Indonesia. 

Pada tahun 2023, telah ditemukan beberapa spesies fauna baru di Indonesia, baik di daratan maupun di perairan. Berikut adalah lima spesies fauna baru di Indonesia yang telah ditemukan

1. Platybinthus sandyi

ilustrasi Platybinthus sandyi (researchgate.net/Ming Kai Tan)

Platybinthus sandyi merupakan salah satu spesies fauna baru yang ditemukan di Indonesia pada tahun 2023. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Thomas Robillard dan Michael K.

Spesies ini hidup di hutan hujan dataran rendah dan hutan bakau di Pulau Morotai, Maluku Utara, Indonesia. Spesies ini merupakan jangkrik berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 2,5 cm serta memiliki warna yang estetik.

2. Nesiophasma sobesonbaii

ilustrasi Nesiophasma sobesonbaii (researchgate.net/Royce Cumming)

Nesiophasma sobesonbaii merupakan salah satu spesies jangkrik raksasa yang baru ditemukan di pulau Timor, Indonesia. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Garda Bagus Damastra, Davis Marthin Damaledo, Frank H Henneman, dan Stephane Le Tirant di tahun 2023.

Spesies ini merupakan jangkrik terbesar yang diketahui di Indonesia, dengan panjang tubuh hingga 30 cm. Namun spesies ini termasuk dalam hewan yang terancam punah karena hilangnya habitat dan perburuan.

3. Oreophryne riyantoi

ilustrasi Oreophryne riyantoi (brin.go.id)

Oreophryne riyantoi merupakan salah satu temuan spesies fauna baru yang ditemukan di Gunung Mekongga, Sulawesi Tenggara, pada ketinggian 2.528 meter di atas permukaan laut. Spesies katak baru ini pertama kali dipublikasikan pada bulan November 2023.

Fauna baru ini pertama kali dideskripsikan oleh tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu Auni Ade Putri, Wahyu Trilaksono, Hellen Kurniati, Amir Hamidy, dan tim dari Bogor Agricultural University, University of California, dan Zoological Community of Celebes, Central Sulawesi.

Spesies ini memiliki moncong bulat pada tampilan punggung dan lateral, membran timpani tidak jelas, jarak interorbital sempit, tangan kecil, jari tangan dan kaki tidak berselaput, cakram terminal pada jari tangan dan kaki kecil, kakinya yang sangat pendek, serta permukaan punggung kepala, badan, dan anggota badan dengan tuberkel yang tidak teratur.

4. Cyrtodactylus awalriyantoi

ilustrasi Cyrtodactylus awalriyantoi (zookeys.pensoft.net)

Cyrtodactylus awalriyantoi hidup di hutan hujan dataran rendah dan hutan pegunungan di Sumatera Barat. Nama Cyrtodactylus awalriyantoi diberikan untuk menghormati bapak Awal Riyanto, seorang peneliti senior di Universitas Negeri Padang yang telah berkontribusi besar dalam bidang taksonomi dan konservasi herpetofauna di Sumatera.

Namun sangat disayangkan spesies ini masuk dalam kategori hewan terancam punah karena hilangnya habitat, serta konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan pemukiman. Selain itu, spesies ini juga sering diburu untuk dijadikan hewan peliharaan.

Verified Writer

Fahmi Irwan Utomo

Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik (Herwono)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya