TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Arab Saudi, Tempat Turunnya Agama Islam

Arab Saudi juga populer atas sumber daya minyak melimpah

Ka'bah di Makkah, Arab Saudi (pixabay.com/konevi)

Intinya Sih...

  • Arab Saudi adalah tempat pertama turunnya ajaran Islam di gua Hira, dengan Makkah dan Madinah sebagai kota pentingnya.
  • Nabi Muhammad SAW berhasil menyatukan suku-suku di Makkah dan Madinah, menciptakan persaudaraan yang erat.
  • Keluarga besar dari Wahhab dan Saud sepakat untuk menyatukan jazirah Arab, mengembalikan kekuasaan seperti zaman Kekhalifahan Islam.

Banyak negara Arab dewasa ini menjadikan Islam sebagai identitas utama. Dari semua negara Arab, Arab Saudi kuno adalah tempat pertama turunnya ajaran Islam, tepatnya terjadi di Gua Hira.

Faktanya lain dari Arab Saudi adalah mereka menjadi jantung Islam dengan dua kota penting, yakni Makkah dan Madinah. Oleh karena itu, di Arab Saudi Al-Qur’an menjadi konstitusi kerajaan dan Syari’ah (hukum Islam). Hal itu dilatarbelakangi oleh banyak sejarah yang terjadi dalam perkembangannya.

Mari mengulik deretan fakta Arab Saudi, mulai dari kekayaan alam hingga sejarah asal-usul Arab Saudi modern serta sedikit gambaran Islam di zaman Nabi Muhammad SAW.

1. Mendapat wahyu Allah di Gua Hira dan islamisasi pertama di Makkah

Gua Hira di gunung Jabal Nur (commons.wikimedia.org/Mardetanha)

Gua Hira yang terletak di Hijaz, Arab Saudi, menjadi saksi turunnya ajaran Islam pada 610 Masehi. Muhammad bin Abdullah lahir di Makkah. Ia menerima wahyu ilahi melalui Malaikat Jibril.

Saat itulah Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul sebagai pembawa pesan ilahi untuk seluruh umat manusia agar menyatakan keesaan Allah. Jalan agar Islam diterima di Makkah dilalui dengan banyak guncangan. Para penyembah berhala merasa terancam oleh ajaran Islam. Para pedagang yang ingin mempertahankan perdagangan ziarah pun melakukan perlawanan terhadap pengikut Islam.

Agar menghindari ancaman pembunuhan terhadap pasukan muslim, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya akhirnya hijrah ke kota yang sekarang disebut Madinah. Namun, pertempuran tak bisa dihindari dalam beberapa tahun berikutnya antara pasukan muslim melawan orang-orang kafir di Makkah. Rasulullah SAW akhirnya berhasil menyatukan suku-suku tersebut pada 628 Masehi. Ini merupakan sejarah mulus sehingga berhala-berhala dapat dihancurkan dan akhirnya masyarakat Mekkah memeluk agama Islam, melansir Saudi embassy.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film dan Serial Arab Saudi Netflix Original

2. Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin negara kecil Madinah

Madinah pada 1913 (commons.wikimedia.org/Library of Congress)

Di Madinah terdapat dua suku Kahtan yang saling berperang, yakni Aws dan Khazraj. Tetapi, saat Nabi Muhammad bersama pengikutnya Muhajirin (pemeluk Islam dari Makkah) hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW berhasil menyatukan kedua suku ini sehingga tercipta persaudaraan lebih erat dan akhirnya keduanya memeluk Islam. Penduduk di Madinah sendiri terdiri dari tiga kelompok berbeda, yakni Muhajirin, Anshar (pemeluk Islam dari Madinah), dan Yahudi. 

Piagam Madinah adalah pedoman yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW untuk menyatukan ketiga kelompok itu dengan harapan menjalankan kehidupan bernegara bersama-sama. Piagam ini juga menyerukan kaum muslimin bersama dengan Yahudi mempertahankan Madinah dari semua musuh sebagai satu bangsa. Jelas di sini bahwa Yahudi juga mendapat hak yang sama dengan kaum muslimin dan dilindungi dari segala penghinaan, kekesalan, serta mendapatkan keamanan dan kebebasan yang sama, dikutip Al islam.

3. Terbentuknya Arab Saudi modern melalui tiga periode

Pohon keluarga Saud, penguasa Arab Saudi (commons.wikimedia.org/بدارين)

Pasca runtuhnya Kekhalifahan Rasyidin, jazirah Arab menjadi tidak stabil dan kekuasaannya terpecah-pecah. Untuk mengatasi itu, keluarga besar dari Wahhab dan Saud sepakat untuk menyatukan jazirah Arab dan mengembalikan Arab menjadi satu seperti zaman Kekhalifahan Islam sejak Nabi Muhammad meninggal dunia. Negara Saudi pertama didirikan pada 1727 dengan Muhammad bin Saud sebagai pemimpinnya (emir) dan ibu kotanya berada di Al-Dir’iya. Keluarga Al Saud sendiri berasal dari suku Arab kuno, di mana Banu Hanifah merupakan pecahan dari Bani Bakr cabang besar dari Bani Adnan.

Hal itu membuat stabilitas Turki Ottoman di Timur Tengah terganggu. Akhirnya, mereka mengerahkan pasukan di bawah komando Ibrahim, putra Mohammed Ali Pasha, Gubenur Mesir. Alhasil, mereka berhasil menghancurkan negara Saudi pertama pada 1818, dilansir Mofa.

Selanjutnya negara Saudi kedua didirikan pada 1824 oleh Turki bin Abdullah Al-Saud. Keluarga Saud memindahkan ibu kota Arab Saudi ke Riyadh. Turki berhasil merampas kembali wilayah Saudi yang dikuasai Ottoman.

Masa kemakmuran sirna sudah setelah gencarnya Ottoman untuk memperluas wilayahnya di Timur Tengah. Pada 1891, Saudi kedua berhasil digulingkan berkat bantuan dari keluarga Hail Al-Rashid. Awalnya, Abdulaziz dan pasukannya melakukan serangan ke tembok Riyadh dan mengalahkan Gubernur Rashid serta pengawalnya di depan gerbang Benteng Mismak. Abdulaziz kemudian mengambil alih Riyadh.

Langkah Abdulaziz mulus mendapatkan Makkah dan Madinah pada 1924-1925 diikuti dengan runtuhnya Turki Ottoman. Kemudian, ia menyatukan suku-suku yang bertikai menjadi satu bangsa. Pada 1932, negara Saudi ketiga adalah Kerajaan Arab Saudi dipimpin oleh Abdulaziz yang berdiri hingga dewasa ini.

Verified Writer

FAISAL Faitoshi Ahmad

Pecinta: 1. kebudayaan Jepang, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya