TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Dentuman Tunguska, Ledakan Dahsyat di Langit Siberia

Ledakan di langit yang membuat heboh masyarakat dan ilmuwan

origins.osu.edu

Bumi memang menyimpan berbagai kejadian misterius yang sulit untuk dijelaskan secara ilmiah, entah karena teknologi yang belum memadai atau minimnya bukti yang mendukung. Salah satu kejadian paling misterius dalam sejarah adalah ledakan di langit Tunguska pada tahun 1908. Bagaimana tidak, ledakan tersebut disaksikan oleh banyak orang, tapi penjelasannya masih menyisakan perdebatan.

Ilmuwan dibuat kebingungan oleh ledakan Tunguska akibat bukti-bukti yang sulit didapat, tidak heran jika muncul teori-teori alternatif yang berkembang di masyarakat. Berikut 8 fakta yang akan membahas misteri dari ledakan Tunguska 1908.

1. Ledakan terasa hingga jarak yang jauh 

commons.wikimedia.org

Aktivitas masyarakat di wilayah Siberia, Rusia pada pagi hari tanggal 30 Juni 1908 terbilang normal. Namun, mereka tiba-tiba dikejutkan oleh suara ledakan di langit di atas hutan dekat Sungai Podkamennaya Tunguska, sebuah lokasi terpencil di Siberia. Suaranya terdengar seperti tembakan meriam, tapi jauh lebih dahsyat.

Seperti ditulis dalam laman NASA Science, dilaporkan bahwa efek ledakan dapat dirasakan masyarakat yang lokasinya sekitar 60 km dari titik utama ledakan. Bahkan laporan lain juga menunjukkan kemungkinan jarak yang lebih jauh lagi. Ledakan ini jelas bukan ledakan biasa karena mampu dirasakan hingga jarak yang sangat jauh.

Baca Juga: Misteri Dentuman Anak Krakatau, Begini Penjelasan Volkanolog ITB

2. Cahaya terang di langit hingga bumi bergetar 

abandetstvo.ru

Tidak hanya suara ledakan saja yang dirasakan oleh masyarakat. Mengutip dari laman Britannica, getaran layaknya gempa bumi hingga bola api yang sangat terang di langit juga disaksikan oleh masyarakat.

Bahkan, cahaya ledakan dapat terlihat sejauh 800 km dari lokasi kejadian. Langit di Siberia dan beberapa wilayah Eropa yang pada saat itu masih cukup gelap tiba-tiba menjadi terang akibat cahaya ledakan.

Artikel dalam laman NASA Science menuliskan pengalaman seorang penduduk Vanavara, Rusia yang berada di 60 km dari titik ledakan. Ia menyaksikan langit seolah terbelah dua, api menyala-nyala di langit sebelah utara dan diakhiri dengan suara ledakan yang sangat dahsyat hingga menimbulkan getaran yang dapat menghancurkan jendela rumah. Kesaksian dari masyarakat nantinya digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

3. Masyarakat sekitar mengaitkan dengan kemarahan dewa 

commons.wikimedia.org

Ledakan dahsyat di Tunguska membuat masyarakat sekitar panik dan ketakutan. Mengutip dari laman History, banyak yang menganggap ledakan tersebut sebagai bentuk kemarahan Dewa Petir Ogdy dalam kepercayaan masyarakat sekitar Siberia.

Anggapan masyarakat ini membuat peneliti kesulitan untuk mencari tahu tentang ledakan Tunguska karena pada awalnya masyarakat enggan menceritakan kejadian tersebut. Mereka sudah menganggap bahwa peristiwa Tunguska adalah kutukan dari amarah Ogdy.

Lokasi ledakan sendiri berada di tengah hutan sehingga diperkirakan tidak ada korban jiwa manusia pada saat kejadian. Namun, ledakan dilaporkan menewaskan banyak hewan hutan seperti rusa kutub dan menumbangkan pepohonan dalam radius sekitar 2000 km persegi.

4. Penelitian yang tertunda 

theconversation.com

Meskipun terjadi di tahun 1908, ledakan di Tunguska belum diteliti secara ilmiah akibat kondisi pemerintahan yang pada saat itu di bawah pemerintahan Kekaisaran Rusia setelah peristiwa Revolusi Rusia 1905. Barulah pada tahun 1927, seperti dikutip dari laman BBC, Leonid Alekseyevich Kulik berhasil meyakinkan pemerintah Soviet untuk mengadakan penelitian terkait peristiwa ledakan di Tunguska.

Kulik memimpin tim ekspedisi ke wilayah Tunguska untuk melihat lokasi terjadinya ledakan. Sebenarnya Kulik sudah melakukan ekspedisi serupa pada tahun 1921, tetapi gagal untuk tiba di lokasi ledakan karena terkendala akses menuju hutan yang sangat sulit.

Secara luar biasa, lokasi ledakan masih menyisakan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pernah terjadi ledakan di kawasan tersebut, meskipun sudah hampir dua dekade berlalu sejak ledakan terjadi. Ledakan Tunguska ternyata menyisakan bekas yang sangat terlihat kontras dalam rimbunnya hutan.

5. Pepohonan berdiri tegak tanpa cabang dan ranting seperti tiang telepon 

sciencesource.com

Kulik yang merupakan seorang kepala kulator koleksi meteorit Museum St. Petersburg tidak menemukan adanya sisa-sisa pecahan batu meteorit di sekitar lokasi kejadian. Ia juga tidak melihat adanya kawah bekas meteorit yang diduga menghantam bumi. Padahal, wilayah Tunguska memiliki tanah yang lembek sehingga tidak mungkin dapat bertahan dari hantaman meteorit tanpa terbentuk kawah.

Mengutip dari laman NASA Science, Kulik hanya melihat pemandangan pepohonan yang telah tumbang dan terbakar, membentuk pola radial. Di titik utama ledakan, pepohonan tetap berdiri tegak tanpa cabang dan ranting, sama seperti tiang telepon. Kondisi tersebut diduga akibat gelombang kejut yang sangat cepat dari ledakan.

6. Pemandangan yang serupa dengan Hiroshima dan Nagasaki 

theconversation.com

Pepohonan yang terbakar dan berdiri tegak tanpa cabang dan ranting dapat kita temukan pada lokasi bom atom Hiroshima dan Nagasaki 1945. Seperti ditulis dalam laman Britannica, energi yang dihasilkan akibat ledakan Tunguska diperkirakan 185 kali lebih besar dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

Dengan besarnya kekuatan ledakan Tunguska, tidak heran jika getaran dapat terekam hingga jarak yang sangat jauh. Bahkan, stasiun pemantauan aktivitas seismik di Inggris dikabarkan juga dapat mendeteksi getaran akibat ledakan Tunguska.

7. Diduga akibat ledakan meteor atau komet 

darwinmuseum.ru

Hasil ekspedisi Kulik yang tidak menemukan adanya kawah dan pecahan meteorit membuat ilmuwan kebingungan. Kulik sendiri menduga bahwa ledakan Tunguska diakibatkan oleh meteor yang sangat besar. Meteor kemudian meledak tepat di atas hutan Tunguska akibat suhu tinggi dan bergesekan dengan tekanan atmosfer dalam kecepatan yang sangat tinggi.

Sementara itu, pendapat lain seperti ditulis dalam laman BBC menduga bahwa ledakan Tunguska diakibatkan oleh komet, bukan meteor. Tidak adanya pecahan batu meteorit mendukung argumen tentang komet sebagai penyebab ledakan karena komet merupakan es, bukan batu seperti meteorit. Es tersebut sudah terkikis habis mulai dari memasuki atmosfer hingga akhirnya menghantam bumi.

Perdebatan ilmiah tentang ledakan Tunguska terus berlanjut hingga akhirnya  pada tahun 2013 Victor Kvasnytsya dari Akademi Sains Nasional Ukraina meneliti kembali sampel batu yang didapat dari lokasi ledakan. Hasilnya menunjukkan bahwa ada unsur meteorit dalam batu tersebut.

Kvasnytsya memang sudah menduga bahwa ledakan Tunguska bukanlah kejadian mistis. Baginya, ia hanya membutuhkan serpihan kecil untuk membuktikan bahwa penyebabnya adalah meteorit, tidak seperti peneliti lain yang terlalu fokus mencari bongkahan besar meteorit.

Namun, hasil penelitian Kvasnytsya juga diragukan oleh peneliti lain karena bisa jadi sampel yang ia teliti bukan berasal dari ledakan 1908, mengingat banyaknya meteorit yang telah menghantam bumi.

Baca Juga: 7 Dampak Letusan Gunung Krakatau 1883 pada Dunia, sampai Gelap Gulita!

Verified Writer

Farhan Alam

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya