TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Large Hadron Collider, Akselerator Partikel Terbesar di Dunia

Menjawab berbagai misteri fisika

potret Large Hadron Collider di Switzerland (pexels.com/Ramaz Bluashvili)

Dunia subatomik masih menjadi teka-teki yang menarik untuk digali. Keberadaan dunia yang tak kasat mata itu berkontribusi besar bagi keberadaan alam semesta. Oleh karenanya, dibuatlah Large Hadron Collider (LHC) sebagai alat yang dapat membantu kita menjelaskan bagaimana partikel-partikel berinteraksi secara fundamental di alam, atau dalam fisika dikenal sebagai teori Model Standar. 

Sesuai namanya, Large Hadron Collider merupakan sebuah terowongan raksasa di bawah tanah yang berfungsi untuk membuat partikel (hadron) dari arah yang berlawanan saling bertumbukkan (collide) satu sama lain. Kecepatan tabrakan yang dihasilkan LHC mampu mendekati kecepatan cahaya. Yuk, simak beberapa fakta yang akan membantu kita lebih mengenal mesin canggih yang satu ini.

1. Membentang dari Prancis hingga Switzerland

ilustrasi lokasi Large Hadron Collider (commons.wikimedia.org/OpenStreetMap)

Large Hadron Collider dibangun oleh European Organization for Nuclear Research (CERN) untuk memfasilitasi percobaan-percobaan kompleks yang berkaitan dengan interaksi partikel. LHC merupakan sebuah terowongan raksasa yang melingkar sepanjang 27 km pada perbatasan Prancis dan Switzerland. Terowongan ini terletak 50-175 meter di bawah tanah.

Pembangunan LHC melibatkan ribuan ilmuwan, insinyur, dan teknisi dari berbagai belahan dunia. LHC pertama kali beroperasi pada tahun 2008 dengan beberapa kali perbaikan untuk mengoptimalkan fungsinya. Akselerator partikel ini dibangun dalam lingkungan yang hampir vakum/hampa udara untuk mencegah adanya gangguan atau tumbukan dengan partikel eksternal yang tidak diinginkan. 

2. Dibuat untuk memahami dunia subatomik

infografis Model Standar (home.cern/Dominguez, Daniel: CERN)

Large Hadron Collider dibuat untuk melegkapi teori Model Standar dalam fisika partikel dan menjawab beragam pertanyaan mengenai dunia subatomik, seperti keberadaan materi gelap, energi gelap, antimateri, dan sebagainya. Dengan kata lain, tujuan dibangunnya LHC adalah untuk menjawab misteri-misteri terbesar di alam semesta. Ilmuwan juga berharap LHC mampu membantu mereka mempelajari lebih jauh mengenai struktur ruang dan waktu.

Tumbukan partikel dalam Large Hadron Collider dapat menghasilkan panas 100.000 kali lipat dibandingkan inti Matahari, serta energi sebesar 13 teraelectronvolts (TeV). Panas serta energi sebesar ini membuat LHC mampu menciptakan kondisi yang mirip dengan beberapa waktu setelah Ledakan Besar (Big Bang) terjadi. Kondisi ini juga memungkinkan ilmuwan mempelajari lebih jauh mengenai awal mula alam semesta.

3. Mendorong partikel mendekati kecepatan cahaya

potret Large Hadron Collider (home.cern/Dominguez, Daniel: CERN)

LHC bekerja dengan cara mempercepat partikel proton dari arah yang berbeda hingga mendekati kecepatan cahaya, kedua proton itu lalu ditabrakkan satu sama lain hingga menciptakan aliran partikel baru. Hasil tabrakan berkecepatan tinggi itulah yang diteliti oleh ilmuwan. Kemampuan percepatan mendekati kecepatan cahaya ini tercipta oleh bantuan magnet superkonduktor yang membentang di sepanjang terowongan LHC.

Ada beberapa keunikan pada proton yang melesat hingga 99,9999991% kecepatan cahaya. Dilansir Symmetry, magnet khusus bernama undulator yang tersebar di beberapa titik membuat proton mampu memancarkan cahaya tampak, bahkan sampai memancarkan cahaya ultraviolet, padahal biasanya proton hanya memancarkan sinar inframerah. Fenomena dilatasi waktu juga terjadi di antara proton dan ilmuwan yang mengamatinya, satu detik yang dialami oleh proton jadi terlihat 2 jam oleh pengamat yang berada di luar LHC.

4. Menemukan Higgs boson atau partikel "Tuhan"

ilustrasi eksperimen Higgs boson (home.cern/Collaboration, CMS)

Sebelum penemuan Higgs Boson, ilmuwan tidak bisa menjelaskan mengapa beberapa partikel memiliki massa, sedangkan sebagian lainnya tidak. Pada tahun 1960, Peter Higgs mengusulkan sebuah teori mengenai keberadaan medan Higgs (Higgs fields), dimana setiap materi yang melewati medan ini di awal alam semesta terbentuk akan mendapatkan massa. Usulan Peter Higgs itu menjadi salah satu alasan dibangunnya Large Hadron Collider.

Setelah melalui bertahun-tahun penelitian, keberadaan medan Higgs dan partikel Higgs boson akhirnya terungkap pada tahun 2012. Higgs boson terbukti sebagai partikel yang berperan memberikan massa kepada materi. Penemuan partikel ini melengkapi kepingan yang hilang dalam teori Model Standar, memungkinkan ilmuwan itu bergerak lebih jauh dalam mempelajari pembentukkan alam semesta. FYI, partikel Higgs boson juga dikenal dengan nama partikel "Tuhan".

Verified Writer

Fira Yultiara

IDNTimes

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya