TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Light Pillar, Fenomena Alam Seindah Aurora

Warna-warni pilar cahaya di langit malam

Pilar cahaya (commons.wikimedia.org)

Tidak hanya bertaburkan bintang, langit malam di belahan Bumi utara dan selatan selalu memiliki pesona tersendiri. Mulai dari aurora cantik yang memanjakan mata, hingga pilar-pilar cahaya yang membelah langit malam dengan indah.

Kalau kamu sering menonton film fiksi ilmiah, sekilas, pilar cahaya pasti terlihat seperti lampu-lampu sorot yang berasal dari pesawat alien. Sebenarnya, apa itu fenomena alam pilar cahaya? Yuk, simak penjelasannya pada artikel di bawah ini.

1. Sebuah fenomena optik yang umum terjadi 

Pilar Cahaya di Alaska (apod.nasa.gov/Allisha Libby)

Bagi beberapa orang, fenomena pilar cahaya mungkin terdengar asing. Walaupun namanya tidak sepopuler aurora borealis dan australis, fenomena pilar cahaya sebenarnya merupakan fenomena optik yang umum terjadi di wilayah-wilayah yang sangat dingin, tentunya pada malam hari, atau menjelang malam.

Pilar cahaya sering muncul di daerah kutub, baik kutub selatan maupun kutub utara. Pada musim dingin dan musim gugur, daerah-daerah yang dekat degan kutub seperti Kanada, Finlandia, dan sekitarnya juga sering menjadi spot yang cocok untuk kemunculan pilar cahaya. Contohnya seperti potret di atas, kamu bisa melihat keindahan pilar cahaya di langit Alaska.

2. Disebabkan oleh ilusi optik 

ilustrasi pilar cahaya (commons.wikimedia.org)

Dibandingkan fenomena alam, pilar cahaya sebenarnya lebih cocok dikatakan sebagai fenomena optik. Pilar cahaya terbentuk saat kondisi dingin yang ekstrim dan kering, yakni ketika cahaya memantulkan kristal es yang ada di atmosfer Bumi. Cahaya yang mengenai kristal es kemudian dipantulkan kembali sehingga membentuk garis lurus yang serupa pilar di langit. Tinggi pilar cahaya tergantung pada bentuk kristal es yang memantulkan cahaya.

Sumber cahaya yang nantinya dipantulkan oleh kristal es ini bisa bermacam macam. Bisa berasal dari pantulan cahaya bulan atau sumber-sumber cahaya lain di permukaan Bumi, contohnya seperti lampu-lampu jalan. Di New York, pilar cahaya pernah dibuat secara sengaja untuk mengenang peristiwa 9/11 yang terjadi di WTC, diberi nama dengan Tribute to Light.

Baca Juga: Sudah Tahu? 9 Nama Fenomena Alam dalam Bahasa Jawa 

3. Di siang hari, fenomena ini dinamakan ‘sun pillar’ 

Pilar Matahari di AS (apod.nasa.gov/Mike Cohea)

Jika light pillar identik dengan malam hari, sun pillar adalah sebutan untuk pilar cahaya yang muncul di siang hari. Sebenarnya prosesnya sama saja, bedanya, sun pillar merupakan fenomena optik yang tercipta karena pantulan antara cahaya matahari dan kristal-kristal es di atmosfer Bumi.

Light pillar dan sun pillar masih termasuk dalam fenomena ‘halo’, sama-sama muncul karena adanya kristal es dan cahaya, yang membedakan hanya bagaimana caranya dipantulkan. Mengutip Science Alert,  fenomena pilar cahaya ini masih satu keluarga dengan fenomena sundogs alias halo matahari, yang sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang.

4. Ternyata, pilar cahaya pernah terjadi di negara tropis 

Pilar cahaya di Sulu (gmanetwork.com/Amarkhan Jidara)

Tahun 2019, pilar cahaya ternyata pernah muncul di negara tetangga, yakni di Provinsi Sulu, Filipina. Pilar-pilar cahaya berwarna hijau itu diberi nama ‘lansuk-lansuk’ oleh orang lokal. Dilansir Dailypedia, Raymond Ordinario menjelaskan bahwa pilar cahaya di langit Sulu terbentuk karena awan sirus yang mengandung butiran-butiran kristal es memantulkan cahaya Bulan.

Selain di negara tropis, mengutip ScienceABC, pilar cahaya juga pernah teramati di Iran, lho. Kejadian ini sebenarnya tidak mengherankan, mengingat wilayah di sekitar gurun pasir biasanya memiliki penurunan suhu yang ekstrim di malam hari, memungkinkan munculnya pilar cahaya.

Baca Juga: 5 Fakta Tornado Api, Fenomena Alam Langka Indah tapi Ngeri

Verified Writer

Fira Yultiara

📎 yultiara19@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya