Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Berbicara soal hewan laut, ada banyak jenis ikan yang mampu memanjakan mata. Salah satunya ialah lionfish. Lorengnya yang warna-warni dan sirip uniknya merupakan daya tarik tersendiri bagi para pencinta ikan untuk membelinya sebagai perhiasaan akuarium.
Akan tetapi, para peneliti dan pemerhati lingkungan malah memiliki kesan negatif terhadap lionfish. Alasannya, ikan yang masih berkerabat dengan ikan batu ini ternyata merupakan hama samudra. Wah, kenapa bisa begitu, ya? Mari cari jawaban dan fakta-fakta lain dari lionfish di bagian berikut ini. So, check these out!
1. Corak dan warna tubuhnya yang memikat mata
Seperti yang dilansir laman Britannica, lionfish, juga dikenal sebagai turkey fish ataupun fire fish, masih tergolong ke dalam keluarga Scorpaenidae. Sebagian besar kerabatnya memiliki warna tubuh yang tak cerah. Lain halnya dengan lionfish yang memiliki loreng-loreng coklat, marun, atau putih pada sekujur tubuhnya sehingga sangat digemari untuk dijadikan ikan akuarium.
Selain itu, ada dua jenis lionfish yang paling umum ditemukan, yakni Pterois volitans (lionfish merah) dan Pterois miles (devil firefish).
Baca Juga: 7 Hewan yang Jago Pura-pura Mati, Aktingnya Sempurna Betul
2. Walaupun cantik, namun siripnya berbisa
Unsplash.com/Wolfgang Hasselmann Yup, lionfish termasuk ke dalam hewan yang berbisa layaknya ular. Namun, yang berbisa di sini adalah sirip indahnya. Ikan ini memiliki 18 buah dorsal fin (sirip perut) yang terhubung dengan dua kelenjar bisa di tulang belakangnya.
Sirip berbisanya ini hanyalah digunakan sebagai mekanisme pertahanan diri ketimbang untuk mencari mangsa. Meskipun tidak menyebabkan kematian, sengatan dari sirip lionfish mampu menimbulkan rasa sakit yang hebat dan bahkan dapat menyebabkan mual ataupun kesulitan untuk bernapas.
3. Tidak memiliki predator alami
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Di tempat lionfish menginvasi, yakni di perairan Atlantik, mereka tak memiliki predator alami. Hal ini dikarenakan lionfish adalah "pendatang" sehingga ikan-ikan karnivora yang ada di perairan tersebut masih belum mengetahui kalau lionfish bisa dimakan. Alhasil, lionfish tak perlu takut berenang kemana-mana.
Berbeda di tempat asalnya, yaitu di perairan Indo-Pasifik. Meskipun belum ada banyak penemuan, namun, melansir laman lionfish.co, para peneliti memaparkan bahwa ikan hiu, ikan kerapu, belut besar, ataupun cornetfish ditemukan memangsa lionfish.
4. Sebenarnya merupakan hama lautan
Inilah yang paling mengkhawatirkan para peneliti tentang lionfish, yaitu keberadaannya telah mengancam keseimbangan ekosistem di tempat mereka menginvasi. Ini dikarenakan lionfish tidak pandang bulu terkait ikan yang mereka santap asalkan masih muat di dalam mulut mereka. Kalau populasinya tak dikontrol, ini juga bisa berdampak kepada konsumsi ikan harian manusia, lho.
Di samping tidak memiliki predator alami di perairan Atlantik, laman lionfish.co menjelaskan kalau populasi lionfish di wilayah tersebut melonjak pesat juga karena tingginya tingkat reproduksi ikan tersebut: seekor lionfish betina saja mampu menghasilkan 2 juta butir telur per tahun!
Sumber Rujukan:
- https://blog.nationalgeographic.org/2013/07/19/top-5-myths-about-lionfish/
- https://www.livescience.com/amp/64533-lionfish.html
- https://oceanservice.noaa.gov/facts/lionfish.html
- https://lionfish.co/lionfish-faq/
Baca Juga: 7 Ikan Hias yang Bisa Hidup Bersama Ikan Cupang, Akur dan Damai