TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Bendungan Sigura-gura, Sudah Beroperasi 40 Tahun Lebih!

Membendung Sungai Asahan untuk pabrik peleburan aluminium

Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. IDN Times/Dayu Yudana/bt)

Di salah satu wilayah Desa Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, terbentang sebuah dam yang membendung Sungai Asahan. Itulah Bendungan Sigura-gura.

Sudah beroperasi sejak 1983, bendungan yang satu ini dimiliki oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Bukan tanpa sebab Bendungan Sigura-gura dibangun. Objek yang satu ini mengemban fungsi yang krusial bagi keberlangsungan smelting plant atau pabrik peleburan aluminium Inalum.

Kira-kira, apa fungsinya, ya? Daripada penasaran, yuk langsung scroll ke bawah untuk menemukan jawabannya!

1. Bendungan Sigura-gura sudah ada sejak tahun 1970-an

Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. pribadi/Fria Sumitro)

Bendungan Sigura-gura sendiri bukanlah bangunan baru. Bendungan ini sudah ada sejak tahun 1978. Lebih tepatnya pada masa tersebut intake dam ini mulai dibangun.

Butuh waktu kurang lebih 4 tahun, yakni tahun 1977 untuk merampungkan proses konstruksinya. Barulah setahun setelah pengerjaannya selesai, bendungan ini digunakan secara komersial. Jadi, terhitung masa pertama kali operasinya di tahun 1981, Bendungan Sigura-gura sudah menghasilkan listrik selama lebih dari 40 tahun.

Pengempang air yang tingginya mencapai 48 m ini merupakan salah satu dari tiga bendungan yang dimiliki PT Inalum. Dua yang lain adalah Bendungan Pengatur Siruar dan Bendungan Tangga.

Perlu kamu ketahui pula, sebelum dibangun sebuah dam, kawasan Bendungan Sigura-gura PT Inalum dulunya adalah hutan. Ini seperti yang dijelaskan oleh Rorim, selaku public relation dari Inalum Power Plant.

"Dari beberapa dokumentasi pada masa pembangunan, kondisinya (dulu) seperti yang dilihat (berupa hutan dan alam saja). Kalau dulunya di bantaran sungai ini (Sungai Asahan), hanya persawahan masyarakat saja," terang Rorim.

Ia juga menambahkan, daerah tersebut tergolong sangat minim aktivitas masyarakat sekitar. Setelah dilakukan pembebasan lahan, barulah proyek pembangunan bendungan dimulai pada 1976.

2. Memanfaatkan air yang berasal dari Danau Toba

penampakan Sungai Asahan yang dibendung oleh Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. pribadi/Fria Sumitro)

Bendungan Sigura-gura sendiri membendung Sungai Asahan. Namun, wajib kamu ketahui bahwa air yang ada bersumber dari Danau Toba. Rorim mengungkapkan, semisal kamu terus menelusuri ke arah hulu sejauh kurang lebih 26 km, maka akan kamu temui danau vulkanik terbesar di dunia tersebut.

Intake dam yang satu ini mampu menampung debit air rata-rata 110–120 m³/detik. Karena jumlah air yang ditampung tak sedikit, kedalaman Bendungan Sigura-gura bisa mencapai 45 m. Namun, angka tersebut bisa berubah-ubah tergantung debit air.

Kalau menengok air yang dibendung, kamu mungkin bakal mengira bahwa Sungai Asahan itu lebar. Padahal, sebenarnya tidak.

"Mungkin, lebarnya 5–6 m. Sangat sempit. Karena kita bendung, permukaan airnya naik jadi seolah Sungai Asahan ini sangat lebar," kata Rorim.

Laki-laki yang sudah bekerja untuk Inalum sejak Januari 2004 tersebut juga mengungkapkan desain bendungan sendiri mengikuti kondisi geografis sungai sehingga semakin ke bagian dasar, bendungan semakin sempit karena menyesuaikan lebar Sungai Asahan.

3. Listrik yang dihasilkan PLTA Sigura-gura digunakan untuk pabrik peleburan

ilustrasi menara transmisi (unsplash.com/Fré Sonneveld)

Bendungan Sigura-gura juga berfungsi sebagai sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Untuk menghasilkan energi, terlebih dahulu air dari Sungai Asahan masuk melalui intake tunnel. Terowongan tersebut memiliki diameter 6,1 m dengan panjang 600 m.

Dari intake tunnel, air akan jatuh secara vertikal dengan ketinggian 200 m untuk memutar turbin. Melalui mekanisme ini, dihasilkan energi listrik sebesar 71,5 MW (megawatt). Karena memiliki empat turbin, maka total energi listrik yang diproduksi PLTA Sigura-gura adalah 286 MW.

Ditambah dengan listrik berkapasitas 317 MW dari Bendungan Tangga, akumulasi energi listrik yang menjadi hasil dari PLTA milik PT Inalum adalah 603 MW. Akan tetapi, hanya 550 MW saja yang digunakan untuk keperluan smelting plant.

Mungkin kamu bertanya-tanya, gimana cara mengirimkan listrik dari PLTA menuju pabrik? Di sinilah jaringan transmisi berperan penting.

Dikutip dari laman resmi Inalum, tenaga listrik dari PLTA disalurkan melalui jaringan transmisi yang tersebar sepanjang 120 km. Jumlah menara transmisi yang memungkinkan distribusi listrik pastinya banyak, yaitu sebanyak 271 buah.

Ketika sudah sampai di pabrik Kuala Tanjung, gardu induk lantas menyalurkan energi ke tiga gedung tungku reduksi dan gedung penunjang lainnya. Jadi, tenaga listrik yang dimiliki PLTA Inalum bukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, melaikan semata-mata untuk memasok tenaga listrik yang diperlukan smelting plant.

4. Air dalam bendungan sewaktu-waktu akan dikeluarkan

Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. IDN Times/Dayu Yudana/bt)

Air yang dibendung tentu tidak ditahan terus-menerus. Ada kondisi tertentu yang mengharuskannya untuk dibuang, terlebih ketika tinggi muka air sudah tinggi.

Naiknya permukaan air bendungan umumnya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Nah ketika hal tersebut terjadi, maka harus dilakukan perilisan air melalui pintu air.

Air yang dikeluarkan biasanya deras dan bertekanan tinggi sehingga berpotensi merusak fondasi bendungan. Oleh karena itu, dibuatlah komponen stilling basin atau kolam penenang yang berfungsi untuk meredam air yang keluar dari bendungan.

Bukan hanya ketika tinggi muka air naik, setiap setelah dimanfaatkan untuk memutar turbin, air akan kembali mengalir ke Sungai Asahan. Air yang digunakan dikeluarkan melalui terowongan pembuangan akhir.

Sebagai informasi, PLTA milik PT Inalum hanya diizinkan beroperasi pada saat elevasi (ketinggian) air di Danau Toba minimum 902,4 m dpl dan maksimum 905 m dpl.

5. Bendungan Sigura-gura masih menggunakan turbin dari Jepang

Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. IDN Times/Dayu Yudana/bt)

Ternyata, pengampu air yang lahir atas kerja sama Indonesia-Jepang ini masih setia menggunakan generator dan turbin peninggalan Negeri Matahari Terbit, lho! Spesifiknya, bagian-bagian utama kedua komponen tersebut menggunakan produk dari Toshiba.

Rorim menjelaskan, alasan masih memakai turbin dan generator dari Jepang adalah karena jaminan kualitasnya. Selama beroperasi sampai sekarang, alat-alat tersebut tidak menimbulkan masalah sehingga belum ada pula alasan untuk mengganti mereka dengan produk buatan lain.

Kalau diperlukan, Rorim menimpali, penggantian akan dilakukan terlebih untuk komponen-komponen yang sudah aus. Pembaharuan, terutama pada alat-alat telemetering juga memungkinkan guna mengikuti perkembangan teknologi terkini. Kendati demikian, untuk bagian turbin dan generator, PT Inalum belum ada rencana untuk mengganti mereka.

6. Pemeliharaan preventif guna kelancaran operasional bendungan

Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. IDN Times/Dayu Yudana/bt)

Seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, bendungan beton yang satu ini sudah termasuk bangunan "sepuh". Supaya tetap mampu bekerja secara optimal, tentu perlu diadakan peremajaan dan pemeliharaan.

Terkait hal tersebut, Rorim menuturkan bahwa tindakan perawatan yang diterapkan untuk Bendungan Sigura-gura berupa preventive maintenance atau pemeliharaan preventif. Artinya, perawatan harus sudah dikerahkan terlebih dahulu sebelum terjadi kerusakan.

Lebih lanjut, preventive maintenance tersebut berguna untuk menjamin kelancaran pasokan listrik ke pabrik peleburan. Pengadaannya pun harus dilakukan berdasarkan forecasting (prakiraan) dari tim teknis.

"Karena sumber listrik bagi operasional (smelting plant) sangat vital, kita menjaga (dan) mengantisipasi agar suplai itu (listrik) tidak terganggu sehingga operasional dari pabrik peleburan kita terjaga," jawab Rorim.

Verified Writer

E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya