5 Fakta Karoshi, Budaya Gila Kerja di Jepang yang Akibatkan Kematian
Mereka kerja sudah seperti lupa segalanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepang merupakan negara termaju di Asia dan dikenal karena warganya yang memilik etos kerja yang tinggi sekali. Mereka bahkan bisa kerja seharian berada di kantor. Saking sibuknya dengan pekerjaan mereka bahkan mereka tidak memiliki waktu untuk mengurusi kehidupan pribadi mereka seperti berpacaran apalagi menikah.
Karakter masyarakat yang memiliki semangat tinggi dalam bekerja ini memiliki efek positif terhadap kemajuan negara dalam segala bidang namun ternyata di dalamnya juga terdapat efek negatif yang mengerikan, di Jepang dikenal dengan nama Karoshi.
Karoshi adalah istilah yang digunakan untuk mereka yang memilik watak gila kerja yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan kematian. Ternyata fenomena ini sudah sering terjadi di Jepang. Kamu penasaran kenapa sampai seperti itu?
1. Aturan jam kerja yang sangat panjang
Salah satu penyebab Karoshi adalah jam kerja di Jepang yang sangat panjang, namun pemerintah Jepang telah mengeluarkan peraturan tentang pembatasan kerja lembur. Maksimal dalam satu bulan jam lembur adalah 30 jam. Sisanya tergantung pekerja itu sendiri, dia bisa menyetujui tambahan jam lembur ataupun menolaknya.
Sebenarnya beberapa perusahaan di Jepang telah lebih memberikan perhatian tentang kesehatannya kepada para pegawainya untuk bisa pulang lebih awal yaitu jam 7 malam, namun ternyata hal ini belum bisa mengurangi angka karoshi secara signifikan.
Baca Juga: Kisah Ketua KPPS Bekerja 3 Hari Berturut-turut Hingga Meninggal
Baca Juga: 7 Penyebab Meninggal karena Kelelahan, Kenali Batasanmu dalam Bekerja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.