TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Mahatma Gandhi, Sang Pahlawan Perdamaian Dunia

Gerakannya menginspirasi banyak tokoh dunia

historytoday.com

Mohandas Karamchand Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di Gujarat, India. Ia adalah sosok penting di balik gerakan kemerdekaan India dari Inggris melalui jalan-jalan damai tanpa kekerasan.

Selain sebagai pengacara, aktivis dan politikus, ia juga merupakan pemimpin spiritual yang pergerakannya mampu menginspirasi dunia. Berkat perannya ini, ia pun kemudian mendapatkan gelar Mahatma, yang berarti jiwa agung.

Terlepas dari sosoknya yang dikagumi dunia, Gandhi memiliki beberapa fakta kehidupan yang menarik. Berikut di antaranya.

1. Gandhi menikah saat berusia 13 tahun

history.info

Pada usia 13, Gandhi, yang ayahnya adalah seorang diwan, atau menteri utama, dari serangkaian negara kecil di India barat, menikahi Kasturba Makanji, yang saat itu juga masih remaja dan putri seorang saudagar.

Mereka dijodohkan oleh orang tua mereka, bahkan Gandhi telah bertunangan dengan Kasturba sejak dia berusia tujuh tahun. Pasangan itu kemudian memiliki empat putra. Ketika Gandhi bersumpah selibat pada tahun 1906 untuk alasan kerohanian, disiplin diri dan komitmen untuk pelayanan publik, Kasturba tetap menjadi istrinya sampai kematiannya pada usia 74.

Dia meninggal di Istana Aga Khan di Pune saat ini, India, tempat Gandhi dikurung oleh Inggris sejak 1942 karena aktifitas politiknya.

2. Gandhi memulai kariernya sebagai seorang aktivis di Afrika Selatan, bukan India

hindustantimes.com

Pada 1888, Gandhi meninggalkan India untuk belajar hukum di London, Inggris. Ketika dia kembali ke tanah kelahirannya pada tahun 1891, dia mengalami kesulitan mencari pekerjaan sebagai pengacara, jadi pada tahun 1893 dia bepergian ke Afrika Selatan, di mana sebuah perusahaan India memberinya kontrak satu tahun untuk melakukan pekerjaan hukum.

Di Afrika Selatan, yang saat itu berada di bawah kendali Inggris dan Belanda, ia, seperti orang India lainnya, sering mengalami diskriminasi. Penganiayaan ini mendorong Gandhi untuk mulai berkampanye untuk hak-hak sipil orang India di Afrika Selatan, dan dia akhirnya mengembangkan konsep "satyagraha" (ketegasan dalam kebenaran), atau perlawanan tanpa kekerasan.

Meskipun ditangkap dan dipenjara berkali-kali, Gandhi tetap di Afrika Selatan hingga 1914. Setelah itu, ia kembali ke India, di mana ia menjadi tokoh transformatif dan memimpin gerakan aksi sosial tanpa kekerasan untuk kemerdekaan tanah airnya.

Baca Juga: Surat Mahatma Gandhi Untuk Tokoh Agama Kristiani Dijual Rp688 Juta

3. Gandhi dibunuh oleh sesama Hindu

thebetterindia.com

Saat berjalan ke sebuah pertemuan doa di New Delhi pada malam 30 Januari 1948, Gandhi ditembak tiga kali dari jarak dekat oleh seorang nasionalis Hindu bernama Nathuram Godse. Pria bersenjata itu menyalahkan Gandhi karena mengikuti rencana 1947 yang memecah-belah India Britania menjadi dua negara merdeka baru: India yang didominasi Hindu dan Pakistan yang didominasi Muslim.

Faktanya, Gandhi menentang pemisahan itu, dan kemudian menyatakan: "Pemisahan itu buruk. Tetapi apa pun yang sudah lewat sudah berlalu. Kita hanya perlu melihat ke masa depan." Setelah pembagian itu, kerusuhan pecah di India antara orang Hindu dan Muslim, dan Godse marah dengan seruan Gandhi untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Godse dengan cepat ditangkap setelah pembunuhan Gandhi, dan pada bulan November 1949 ia dan seorang konspirator digantung karena kejahatan mereka. Sekelompok pria lain yang terlibat dalam aksi itu, termasuk saudara lelaki Godse, menerima hukuman penjara.

4. Gandhi tidak pernah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian

historytoday.com

Gandhi dinominasikan untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1937, 1938, 1939 dan 1947, tetapi tidak pernah menerima penghargaan itu sekalipun. Ia juga dinominasikan pada tahun 1948, tahun ia dibunuh, tetapi komite Nobel memilih untuk tidak untuk memberinya penghargaan secara anumerta.

Sebaliknya, panitia mengumumkan bahwa tidak ada kandidat yang cocok untuk tahun itu dan tidak ada pemenang yang disebutkan. Pemimpin hak-hak sipil Amerika Martin Luther King Jr., pemenang Nobel Perdamaian tahun 1964, mengakui karya Gandhi dalam pidato penerimaannya, dan pemenang Nobel 1989, Dalai Lama ke-14, menyebut penghargaannya sebagai penghormatan kepada Mahatma Gandhi.

Pada 2006, komite Nobel secara terbuka menyatakan penyesalan bahwa Gandhi tidak pernah diberi hadiah.

Baca Juga: 10 Kutipan Tokoh Dunia yang Diabadikan Google Doodle, Penasaran?

Verified Writer

Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya