Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Filsuf dianggap sebagai manusia yang paling bijak berkat berbagai pemikiran mendalamnya dalam berbagai aspek kehidupan. Buah pemikiran mereka hidup abadi dan menjadi pendorong kemajuan peradaban. Namun terlepas dari karya-karya hebat mereka, beberapa di antaranya memiliki kisah cinta tak biasa, tragis dan unik. Siapa saja mereka? Ini kisahnya.
1. Søren Kierkegaard
Søren Kierkegaard merupakan Filsuf, Theolog dan penulis asal Denmark yang dianggap sebagai Bapak Eksistensialisme. Ia lahir pada 5 Mei 1813 dan memiliki kisah yang sangat tragis sepanjang hidupnya. Ia memiliki enam bersaudara, namun lima di antaranya meninggal ketika masih muda.
Kisah cintanya kepada seorang perempuan bernama Regine Olsen pun tak kalah tragis. Keduanya saling jatuh cinta, dan pada tahun 1840 ia melamar sang kekasih. Tetapi Kierkegaard merupakan sosok melankolis yang sangat mendalam.
Akibatnya, Ia memiliki kekhawatiran yang mendalam tak mampu membahagiakan Regine Olsen dan takut cintanya tak sebesar sang kekasih. Ia kemudian memutuskan pertunangannya secara sepihak. Keputusan yang akan ia sesali seumur hidupnya. Pada akhirnya, Søren Kierkegaard meniggal dunia di usia 42 tahun tanpa pernah menikah. Sedangkan Regine Olsen menikan dengan bahagia bersama orang lain.
Baca Juga: 11 Tokoh Sejarah Dunia Ini Ternyata Pernah Terisolasi, Lho
2. Friedrich Nietzsche
Friedrich Nietzsche adalah salah satu filsuf paling berpengaruh di Eropa. Ia merupakan filsuf eksistensialisme modern yang juga atheis. Buah pemikirannya yang paling kontroversial adalah ungkapan "Tuhan Telah Mati." Tak hanya pemikirannya, kisah asmara filsuf Jerman ini pun cukup kontroversial.
Ia pernah jatuh cinta pada seorang gadis muda cerdas bernama Lou Salome. Sayang cintanya justru bertepuk sebelah tangan. Tiga kali lamaran Nietzsche ditolak oleh Lou, yang lebih memilih seorang penulis bernama Paul Ree.
Tragedi cinta tersebut terjadi di masa-masa sulit Nietzsche ketika menderita penyakit misterius. Ia pun lebih sering menyendiri dan menjauhi kehidupan sosial setelahnya, bahkan tak pernah menikah hingga ia meninggal di usia 55 tahun. Meski demikian, ia mampu melahirkan berbagai karya besar lewat pengalaman menyakitkan yang ia alami itu.
3. Jean-Paul Sartre
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jean-Paul Sartre dan Simone de Beauvoir adalah filsuf eksistensialisme asal Prancis abad 20. Jika Satre fokus kepada eksistensialisme manusia secara umum, maka Simone de Beauvoir memilih feminisme eksistensial. Keduanya telah memulai hubungan sejak 1929 yang tak lazim dengan norma sosial.
Keduanya mengikat open relationship dalam hubungan asmaranya. Mereka tinggal bersama, saling bertukar pikiran dan mencintai satu sama lain, namun tidak pernah menikah hingga keduanya meninggal dunia. Dalam hubungannya, mereka saling membolehkan untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini tak lepas dari buah pemikiran yang sama keduanya tentang kebutuhan seksual.
4. Martin Heidegger
Kisah cinta Martin Heidegger dengan Hannah Arendt mungkin menjadi cerita paling kontroversi dan tragis. Ini adalah romansa antara seorang dosen filsuf Jerman besar dengan mahasiswinya, yang kelak menjadi filsuf besar juga.
Namun ini menjadi kisah cinta terlarang karena Heidegger saat itu telah beristri dan menjadi salah satu pendukung Nazi. Sementara Hannah Arendt sosok gadis muda cerdas berdarah Yahudi yang mengagumi dosennya karena pemikiran-pemikirannya.
Saat Hitler berkuasa, Heidegger ditunjuk menjadi rektor di Universitas Freiburg dan disebut sebagai aktor intelektual di balik pembantaian kaum Yahudi di Jerman. Tragisnya, Heidegger tidak memberikan pertolongan untuk kekasihnya itu. Peristiwa ini pun membuat Hannah Arendt pergi ke Amerika Serikat bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: 9 Tokoh Ateis Ini Telah Memberikan Kontribusi yang Besar pada Dunia
