TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Rosa Parks, Ibu Gerakan Hak Sipil Modern Amerika Serikat

Berawal dari aksi rasis di dalam bis

biography.com

Pada 1 Desember 1955, sikap berani seorang perempuan Amerika-Afrika bernama Rosa Parks berhasil menarik perhatian dunia. Saat itu ia menolak mematuhi sopir bis untuk memberikan kursinya kepada penumpang kulit putih.

Aksi ketidapatuhannya terhadap sikap rasis sang supir bis kemudian berbuntut panjang hingga penangkapanya karena menyalahi undang-undang segresi rasial yang berlaku saat itu. Namun, aksi ini juga menjadi pemicu salah satu gerakan terbesar Amerika untuk menentang pemisahan ras yang terjadi saat itu.

Untuk mengenal lebih jauh perempuan yang dijuluki sebagai ibu gerakan hak sipil modern ini, berikut beberapa fakta menarik tentang Rosa Parks.

1. Parks bukan wanita Afrika-Amerika pertama yang ditangkap karena menolak menyerahkan kursinya di bus Montgomery

nyhistory.org

Sembilan bulan sebelum Parks dipenjara karena aksi penolakan memberikan kursinya kepada penumpang kulit putih, Claudette Colvin yang berusia 15 tahun adalah penumpang bus Montgomery pertama yang ditangkap karena melakukan hal yang sama.

Tiga wanita Afrika-Amerika lainnya — Aurelia Browder, Mary Louise Smith dan Susie McDonald — juga melanggar undang-undang pemisahan bus sebelum Parks. Keempatnya adalah penggugat dalam kasus Browder v. Gayle yang mengakibatkan segregasi putusan Mahkamah Agung tidak konstitusional.

2. Parks sudah menjadi seorang aktivis hak-hak sipil sebelum penangkapannya

biography.com

Parks adalah anggota lama dari National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) cabang Montgomery , dimana dia bergabung pada tahun 1943. Pada saat penangkapannya, dia adalah sekretaris NAACP lokal, dan musim panas sebelumnya dia menghadiri lokakarya untuk keadilan sosial dan ekonomi di Tennessee's Highlander Folk School. Aktivisme politiknya berlanjut melalui berbagai aksi pemboikotan di sisa hidupnya.

Baca Juga: 8 Misteri dalam Lukisan Mona Lisa yang Perlu Kamu Ketahui

3. Parks terlibat beberapa kali pertemuan dengan James Blake, sopir bus yang menuntut dia mengosongkan kursinya

biography.com

Sebelum aksi 1 Desember 1955, Parks juga pernah mengalami aksi tak menyenangkan dari super bis Montgomery. Pada tahun 1943, Blake mengeluarkan Parks dari busnya setelah dia menolak untuk memasuki kendaraan melalui pintu belakang. "Saya tidak pernah ingin berada di bus pria itu lagi," tulisnya dalam otobiografinya.

“Setelah itu, aku berusaha melihat siapa yang mengemudikan bus sebelum aku naik. Saya tidak ingin ada lagi perselisihan.” Setelah perintah tertulis dari Mahkamah Agung melarang segregasi bus tiba dan Boikot Bus Montgomery berakhir pada 21 Desember 1956, salah satu bus terintegrasi baru yang Parks tumpangi untuk pemotretan bagi pers secara kebetulan justru kembali dikemudikan oleh Blake, sopir yang memerintahkan Parks untuk berikan kursinya kepada penumpang kulit putih.

4. Beberapa minggu setelah penangkapannya, Parks dipenjara untuk kedua kalinya karena perannya dalam aksi pemboikotan

time.com

Parks berada di dewan eksekutif direksi kelompok yang mengatur aksi pemboikotan bis Montgomery, dan dia bekerja untuk waktu yang singkat sebagai operator, mengatur wahana carpool untuk aksi pemboikotan itu.

Pada 21 Februari 1956, dewan juri menjatuhkan dakwaan terhadap Parks dan lusinan lainnya karena melanggar undang-undang negara bagian tentang boikot terorganisir. Dia dan 114 orang lainnya ditangkap, dan The New York Times memuat foto halaman depan dimana Paks yang sedang diambil sidik jari oleh polisi.

5. Parks terpaksa pindah dari Montgomery segera setelah aksi pemboikotannya

cnn.com

Beberapa minggu setelah penangkapannya, Parks kehilangan pekerjaan di sebuah departemen store, meskipun dia diberitahu oleh petugas personalia bahwa itu bukan karena aksi boikotnya. Suaminya kemudian berhenti dari pekerjaannya setelah diberi tahu bahwa tidak mungkin ada diskusi tentang aksi boikot istrinya.

Sepanjang aksi boikotnya, Parks menerima ancaman lewat telepon dan ancaman kematian. Pada tahun 1957 dia, bersama dengan suami dan ibunya, pindah ke Detroit, di mana dia akhirnya bekerja sebagai asisten administrasi untuk anggota Kongres John Conyers, Jr, dan menjalani sisa hidupnya.

6. Perempuan pertama yang dikuburkan di Capitol AS

flickr/USCapitol

Setelah Parks meninggal pada usia 92 pada 24 Oktober 2005, ia menerima penghormatan terakhir yang biasanya diperuntukkan bagi pemimpin negara dan militer ketika tubuhnya dibawa ke rotunda Capitol A.S. Lebih dari 30.000 orang melewati peti mati untuk memberi penghormatan terakhirnya.

Baca Juga: Theodore Roosevelt: Salah Satu Presiden Terbaik dalam Sejarah AS

Verified Writer

Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya