TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Kasuari, Burung yang Indah Namun Paling Mematikan

Tiap tahun ada saja korbannya

Tiga jenis kasuwari (wikipedia.org)

Kita semua tahu burung unta adalah burung terbesar di dunia, diikuti oleh emu, tetapi banyak orang yang tidak tahu akan keberadaan burung terbesar ketiga di dunia, yaitu burung kasuari.

Nama hewan yang terancam punah ini berasal dari dua kata Papua yaitu kasu, yang berarti bertanduk, dan weri, yang berarti kepala (lebih merujuk kepada jambul mereka). Burung ini dinobatkan sebagai burung paling berbahaya di dunia.Melansir dari berbagai sumber. inilah 7 fakta tentang kasuari.

1. Paling dekat sama moyangnya

ilustrasi dinosaurus bernama Corythoraptor (sci-news.com)

Meskipun hampir semua burung merupakan keturunan dinosaurus, burung dengan jambul keras ini dianggap sebagai burung yang paling mirip dengan dinosaurus purba.

Dilansir dari nature.com, belum lama ini spesies dinosaurus baru dengan bentuk yang benar-benar mirip dengan kasuari di era modern baru saja ditemukan. Hal ini semakin menguatkan pendapat ilmuwan lainnya bahwa kasuari adalah burung yang paling mendekati dinosaurus.

2. Masuk golongan ratites

Kasuwari dilihat dari dekat (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Tidak semua burung itu bisa terbang. Burung unta, emu, kasuari, rhea, dan kiwi adalah spesies burung yang tidak bisa terbang. Tidak seperti kebanyakan burung, tulang dada mereka yang rata tidak memiliki lunas atau dada mentok yang cukup kuat untuk menopang otot-otot dada, yang diperlukan untuk terbang.

Sayap kecil mereka tidak mungkin mengangkat tubuh mereka yang berat dari tanah. Jenis burung yang tidak bisa terbang ini disebut ratites yang kebanyakan terdiri dari burung-burung besar dengan kaki panjang yang tidak bisa terbang.

Baca Juga: 10 Fakta Menakjubkan dari Keindahan Burung Kasuari, Mirip Dinosaurus!

3. Jambulnya bukan cuman hiasan

Jambul kasuwari dilihat dari dekat (Pexels.com/Taufan)

Dilansir dari nature.com, ada banyak pendapat tentang fungsi dari jambul kasuari, namun semuanya masih hanya sebatas teori. Hewan homeothermic memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuh mereka sendiri. Hilangnya suhu tubuh harus diimbangi dengan menaikkan suhu tubuh, hal ini dilakukan oleh hewan homeothermic untuk menjaga kadar suhu tubuh agar tetap stabil. Nature.com menguji teori bahwa jambul kasuari berfungsi sebagai jendela thermal yang mengatur suhu tubuh kasuari.

Dengan analisis menggunakan termografi inframerah pada kasuari hidup yang ditempatkan di tempat yang berbeda dan suhu berbeda-beda. Nature.com berhasil mendapatkan bukti bahwa jambul kasuari bertindak sebagai radiator termal yang mengatur pelepasan panas tubuh pada area dengan suhu tinggi dan membatasi hilangnya panas tubuh pada area dengan suhu rendah.

4. Lebih baik dijauhi

Tendangan Kasuwari (YouTube.com/They will Kill You)

Dilansir dari britannica.com dan a-z-animals.com, kasuari merupakan hewan dengan rasa penasaran tinggi, dan mereka sering kali menyerang manusia yang mendekati mereka. Kebanyakan serangan yang terjadi biasanya karena orang-orang tersebut mencoba memberi makan kasuari.

75 persen serangan kasuari diakibatkan karena manusia mencoba memberi makan kasuari, 22 persen karena kasuari merasa telur-telur mereka terancam dan perlu melindungi diri, lainnya yaitu 3 persen serangan terjadi karena kasuari merasa perlu membela diri dari manusia dimana manusia tersebut akhirnya mengalami luka serius. Dua di antaranya berujung pada kematian.

Kematian akibat kasuari yang pertama terjadi pada tahun 1926 dimana dua orang remaja mencoba memburu kasuari menggunakan tongkat, namun nahas salah satu remaja tersebut terjatuh dan ketika terjatuh itulah kasuari melancarkan serangannya dan mengoyak leher remaja tersebut hingga akhirnya salah satu remaja tidak dapat bernapas. Sedangkan remaja satunya berakhir dengan luka serius.

Kematian kedua terjadi pada tahun 2019 dimana seorang pria berusia 75 tahun yang menjadikan kasuari sebagai peliharaannya terjatuh di dekat kandang kasuari. Tak berselang lama kasuari tersebut melancarkan tendangan ke bagian dada atas pria tua tersebut, meski sempat kabur dan meminta bantuan polisi. Pria tersebut tidak dapat diselamatkan.

Dari beberapa penelitian yang ada, kasuari adalah hewan teritorial dan akan merasa terancam bila ada yang mendekati daerahnya. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti, cara terbaik yang dilakukan ketika bertemu kasuari adalah dengan menjauh secara perlahan karena burung ini tidak akan menyerang jika tidak merasa terganggu.

5. Tendangannya gak terlalu mematikan

Senjata utama kasuwari, yaitu cakarnya (thetimes.co.uk)

Meski sering menyerang manusia dengan angka kasus lebih dari 200 kasus serangan. Kebanyakan serangan kasuari tidak berefek fatal, kebanyakan serangan kasuari hanyalah untuk menjatuhkan manusia dan hanya berujung rasa sakit. Dari 200 lebih kasus serangan kasuari, hanya 3 persen yang berakhir dengan luka serius dan dua di antaranya meninggal.

Tendangan kasuari memanglah kuat, namun tidak cukup kuat untuk membunuh manusia. Alasan utama kenapa manusia bisa berakhir tragis adalah karena manusia tersebut terjatuh dan berada dalam jangkauan cakar kasuari yang mampu mengoyak apa pun.

Cakar kasuari merupakan senjata utama mereka yang paling mematikan karena mampu mengoyak apa pun. Dua dari dua kasus kematian diakibatkan karena manusia tersebut terjatuh dan berada dalam jangkauan cakar kasuari.

6. Burung terberat di Australia

ilustrasi perbandingan tinggi kasuwari (PBS.org)

Kasuari merupakan burung tertinggi ketiga setelah burung emu dan burung terberat kedua di dunia setelah burung unta. Tingginya antara 1,5 dan 2 meter dan beratnya mulai dari 110 pon hingga lebih dari 160 pon, kasuari dinobatkan sebagai burung terberat di Australia.

Baca Juga: 10 Aksi Sosial Manohara, Gempa Palu Hingga Tolong Kasuari Papua

Verified Writer

Habib Salehudin

Torisugi no Kamen Raido

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya