TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada 5 Jenis Kanibalisme yang Bikin Bergidik Ngeri

Lebih dari sekadar makan daging manusia

ilustrasi memasak daging (pexels.com/Los Muertos Crew)

Intinya Sih...

  • Kanibalisme simbolik adalah metafora kekuatan, kekuasaan, atau penghancuran.
  • Praktik kanibalisme dalam situasi ekstrim untuk bertahan hidup, dan dalam konteks medis sebagai obat.
  • Learned cannibalistic behavior terjadi karena pengaruh sosial, termasuk eksperimental dan patologis.

Kanibalisme di zaman modern dianggap sebagai fenomena ilegal, kontroversial, menyeramkan, dan tidak sesuai secara moral. Sebuah praktik makan daging manusia oleh manusia lain yang disebut sebagai antropofagi. Asal kata kanibalisme dikaitkan dengan orang Spanyol yang memberikan julukan "Caribales" kepada orang Karibia untuk menimbulkan ketakutan di masa perang.

Meskipun terjadi dalam sejarah, kanibalisme dianggap sebagai tindakan yang sangat kejam dan tidak dapat diterima dalam masyarakat modern. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas jenis-jenis kanibalisme dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan. Harap dicatat bahwa artikel ini tidak bermaksud untuk mendukung praktik kanibalisme. Jadi, mari kita pelajari lebih lanjut!

1. Kanibalisme simbolik

ilustrasi kanibalisme simbolik (unsplash.com/Mohamed Nohassi)

Kanibalisme simbolik adalah praktik yang tidak melibatkan konsumsi daging manusia secara harfiah. Konsep makan daging manusia digunakan sebagai sebuah metafora atau simbolisasi dari kekuatan, kekuasaan, atau penghancuran.

Salah satu contoh penggambaran jenis kanibalisme ini yaitu membakar patung berukuran manusia, seperti tradisi Desa Kuge dalam serial tv Gannibal. Contoh lain adalah dengan menganalogikan makanan dengan bagian tubuh manusia yang sama sekali bukan berasal dari manusia.

2. Kanibalisme survival dan medis

salah satu adegan film Alive (Dok. Paramount Pictures)

Praktik memakan daging manusia pernah dilakukan sebagai cara bertahan hidup, dengan alasan untuk mencegah kelaparan atau kematian. Hal ini dapat terjadi ketika berada di tempat ekstrim atau dalam kondisi darurat, seperti dalam peristiwa jatuhnya pesawat Uruguay di Gunung Andes pada tahun 1972. Korban kecelakaan yang selamat, harus terpaksa memakan daging manusia untuk bertahan hidup. Peristiwa ini didokumentasikan dalam film Alive dan Society of the Snow.

Adapun fenomena kanibalisme medis dengan alasan pengobatan demi bertahan hidup. Dilansir Vox, sekitar tahun 1600-1800 di Jerman, lemak manusia dijual sebagai obat patah tulang, keseleo, dan radang sendi dengan cara dioleskan. Selain itu, tengkorak digiling menjadi bubuk halus dan dicampur cairan untuk mengobati epilepsi. Diketahui, algojo di Jerman sering menjual sisa bagian tubuh manusia sebagai pekerjaan sampingan.

3. Learned cannibalistic behavior dan eksperimental

ilustrasi kanibalisme eksperimental (pexels.com/Luci)

Learned cannibalistic behavior atau kanibalisme yang dipelajari, terjadi ketika seseorang mempelajari perilaku kanibalistik dari orang-orang di sekitarnya (pengaruh sosial). Biasanya, perilaku ini terjadi dalam kelompok yang terisolasi, seperti suku-suku di pedalaman, dan kanibalisme dapat menjadi bagian dari adat istiadat atau ritual keagamaan.

Dilansir How Stuff Work, ada dua tipe dalam kanibalisme ini, yaitu endocannabinoid cannibalism, dan exocannibalism. Contoh dari praktik kanibalisme endocannabinoid adalah tradisi yang pernah dilakukan oleh suku Fore di Papua Nugini. Mereka percaya bahwa dengan memakan tubuh kerabat mereka yang sudah meninggal dapat membawa kebahagiaan dan kesuksesan, serta sebagai tanda penghormatan. Sementara exocannibalism adalah memakan daging seseorang di luar kelompoknya. Biasanya sebagai cara untuk menakuti orang lain, dan mencuri kekuatan hidupnya.

Adapun kanibalisme eksperimental berkaitan dengan kanibalisme yang dipelajari dengan tujuan penelitian atau rasa ingin tau. William Buehler Seabrook, seorang penulis Amerika ini diyakini suka menjelajahi fenomena paranormal dan okultisme. Dilansir Smithsonian Magazine, sekitar tahun 1920-an ia memakan daging manusia dan menggambarkan rasanya. Ia mengaku mendapatkan daging manusia dari rumah sakit Paris dan memasaknya sendiri. Praktik penelitian ini dilarang di banyak negara, karena tidak etis dan berbahaya, bahkan menimbulkan pertanyaan mengenai sumber daging yang digunakan.

Baca Juga: 5 Film Horor Romantis Bertema Kanibalisme, Ngilu Sekaligus Baper

4. Kanibalisme patologis

foto mugshot Jeffrey Dahmer (biography.com/Curt Borgwardt | Sygma via Getty Images)

Ini adalah jenis kanibalisme yang dilakukan seseorang karena gangguan mental atau psikologis, dan dalam konteks tindakan kriminal. Studi psikologis menunjukkan bahwa kanibalisme patologis atau kriminal seringkali terjadi karena gangguan mental, seperti psikosis, paranoid, dan gangguan kepribadian. Beberapa pelaku mengalami rasa sakit emosional atau fisik yang kuat, dan merasa bahwa dengan memakan daging manusia mereka dapat mengurangi rasa sakit tersebut atau memiliki kekuatan.

Beberapa kasus kanibalisme patologis yang terkenal di seluruh dunia di antaranya, kasus Jeffrey Dahmer (The Milwaukee Cannibal), dan Albert Fish di Amerika Serikat. Praktik kanibalisme ini sangat tabu di masyarakat dan dianggap sebagai tindakan keji. Pelaku dapat mengalami hukuman berat, seperti penjara seumur hidup, atau bahkan hukuman mati.

Verified Writer

Hanna Ridha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya