TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Lho Fakta di Balik Aroma Hujan yang Menenangkan dan Bikin Baper

#SainSeru Aroma hujan emang adiktif banget ya

Pexels/Tookapic

Ketika hujan datang kamu pasti selalu mencium aroma-aroma khas yang hanya bisa kamu cium ketika hujan. Aroma ini selalu bisa menjadi daya tarik sendiri dan membuat setiap orang seringkali terbawa perasaan. Apalagi ketika hujan turun ke bumi, suasana di sekitar kamu berubah menjadi sendu. Beberapa ilmuwan juga percaya bahwa kecintaan kita terhadap aroma hujan datang dari nenek moyang kita yang bergantung pada hujan untuk bertahan hidup.

Lalu darimana datangnya aroma yang dihasilkan oleh hujan? Yuk lihat fakta-faktanya.

1. Aroma ini disebut Petrikor dan hanya bisa dijumpai ketika hujan turun

pixabay.com

Dilansir dari Live Science, nama Petrikor diambil dari bahasa Yunani, “Petra”  yang artinya batu dan “ichor” artinya cairan yang mengalir seperti darah di pembuluh darah para dewa. Istilah ini dibuat oleh dua orang ilmuwan dari Australia pada  tahun 1964. Sebelum air hujan jatuh ke tanah, air tidak memiliki bau namun ketika jatuh ke tanah dan bercampur dengan kotoran, aroma hujan pun terlepas ke udara.

2. Berasal dari dua aroma yang berbeda dan menjadi satu kesatuan

pexels.com

Aroma pertama datang dari tanaman. Beberapa tanaman akan mengeluarkan minya selama musim kering sehingga saat hujan turun, minyak-minyak pada tanaman tersebut terhempas ke udara. Aroma kedua datang dari dalam tanah. Di dalam tanah terdapat suatu bakteri yang dikenal sebagai actinomycetes. Aroma Petrikor terjadi ketika bahan kimia dari bakteri dalam tanah tersebut terlepas. Aroma dari tanaman dan tanaman yang terhempas ke udara tadi, akan bergabung dan menjadi aroma hujan yang biasa kita cium atau petrikor.

3. Peneliti dari Institut Massachusetts berhasil menangkap kejadian ketika aroma yang bergabung tersebut masuk ke udara

bbc.com

Dilansir dari BBC, dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi, ilmuwan meneliti bagaimana tetesan hujan menjebak gelembung udara saat mereka menyentuh ke permukaan tanah. Para peneliti mengatakan gelembung udara tadi lalu menembak  ke atas melalui tetesan hujan dan meletus menjadi desisan dan menghasilkan aerosol.

Para peneliti juga menduga bahwa partikel kecil yang terlepas terebut tidak hanya mengeluarkan unsur aromatik  saja tetapi juga bakteri dan virus yang terkandung di dalamnya.

Writer

Harvey Darian

Aspire to be Photojournalist

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya