Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ular dan cacing adalah dua kelompok hewan yang berbeda. Ular masuk ke dalam kelompok vetebrata, sementara cacing masuk ke dalam kelompok invetebrata. Namun begitu, ada lho ular yang bentuknya mirip cacing, namanya blind snake atau ular buta. Kalau tak jeli membedakannya, ular ini akan benar-benar terlihat seperti cacing. Apalagi hidupnya juga di bawah tanah. Itu kenapa ular ini juga dikenal dengan nama worm snake.
Ada beberapa fakta menarik tentang ular buta, seperti yang bisa kamu lihat dalam daftar di bawah ini.
1. Lebih suka tinggal di daerah tropis
ular buta (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT) Ular buta dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Namun, mereka lebih suka tinggal di daerah tropis. Bahkan banyak peneliti yang menyatakan bahwa ular buta ada di setiap daerah tropis ini. Daerah yang mereka sukai seperti Afrika, Asia, Amerika Selatan dan Tengah.
Waktu termudah untuk melihat ular buta adalah setelah hujan lebat. Karena pada saat itulah mereka akan merayap ke pohon untuk mendekati semut, rayap dan invetebrata lain yang menjadi sumber makanan.
2. Terdiri dari banyak spesies dan beragam warna
ular buta (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe) Blind snake memiliki lebih dari 200 spesies. Spesies-spesies ini tergabung ke dalam 18 genera. Tiap spesies menempati lokasi spesifik tersendiri, warnanya pun beragam. Contohnya saja ular buta brahmana yang berwarna hitam dengan panjang tujuh inci, ular buta Texas yang berwarna kecoklatan dengan panjang 3-13 inci, lalu ular buta barat yang berwarna merah muda dengan ukuran yang sangat kecil.
3. Mirip cacing namun bersisik
ular buta (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT) Karena terdiri dari banyak spesies, sulit untuk memberi deskripsi yang spesifik mengenai ular buta. Mereka terlihat seperti cacing dengan warna abu-abu dan merah muda. Namun sebagian besar ular ini memiliki gigi di rahang atas dan bintik-bintik hitam di mata. Tidak adai kegunaan nyata untuk penglihatan mereka.
Sisiknya halus dan berkilau. Sebagian besar ular ini memiliki ukuran yang agak kecil, mulai dari 5,5 hingga 12 inci, meskipun beberapa spesies bisa mencapai panjang hingga 3,3 kaki.
4. Ada yang terancam punah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ular buta (commons.wikimedia.org/Rushen) IUCN atau International Union for Conservation of Nature menyatakan bahwa sebagian besar ular buta berada dalam status tidak punah. Namun ada beberapa spesies yang masuk dalam status mengkhawatirkan, seperti ular buta berhidung tajam Bismarck, ular buta Liwale, dan ular cacing Kosta Rika. Sementara itu ular buta Madagaskar berada dalam status terancam punah.
5. Melacak sumber makanan melalui aroma yang ditinggalkan
ular buta (commons.wikimedia.org/Cole Wolf) Ular buta mengkonsumsi berbagai jenis invetebrata, seperti serangga, laba-laba, semut, rayap, ulat, belatung, lalat, kumbang, kecoak, dan lainnya. Ular ini melacak bukit semut dan rayap dengan mengikuti aroma yang ditinggalkan serangga di tanah. Telur semut, kepompong, dan larva merupakan makanan yang paling mereka sukai.
Saat mendapat serangan dari semut atau serangga lainya, ular ini akan meringkuk menjadi bola dan menutupi dirinya dengan campuran lendir dan kotoran. Zat berbau busuk akan menakuti semut dan memungkinkan ular untuk kembali memangsa.
6. Ada yang bisa bertelur tanpa pembuahan
ular buta (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT) Secara umum ular buta bereproduksi secara seksual, dengan jantan menggunakan anggota tubuh yang dimodifikasi (hemipenis) untuk membuahi betina. Betina akan bertelur sebanyak dua hingga sepuluh telur sekaligus. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu tiga puluh hari. Ular yang baru lahir biasanya berukuran sekitar empat inci.
Namun, ada juga ular yang bisa bertelur tanpa pembuahan. Ular ini merupakan ular buta brahmana yang secara eksklusif adalah betina. Telur mereka secara otomatis akan aktif meski tanpa dibuahi.