TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Mengerikan Badai, Cuaca Ekstrem yang Bisa Mengubah Landskap! 

Badai menimbulkan kerusakan yang amat besar

ilustrasi akan terjadi badai (unsplash.com/Randy Milanovic)

Badai merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang kerap terjadi di bumi. Badai biasanya dimulai dengan kecepatan angin yang sangat tinggi, diikuti hujan lebat dan gelombang besar di lautan. Meski mengerikan, badai sebenarnya menjadi bagian dari dinamika alam yang terjadi secara alami.

Fenomena badai tentunya patut diwaspadai. Sebab, dampaknya bisa sangat masif dan meluas. Tak hanya merusak infrastruktur, badai ekstrem juga berpotensi merenggut banyak korban jiwa. Maka dari itu, memahami fakta-fakta mengerikan tentang bahaya badai menjadi penting agar kita bisa meningkatkan kesiapsiagaan menghadapinya. Simak selengkapnya pada bahasan berikut ini.

1. Badai ditandai dengan angin kencang, hujan lebat, dan guntur.

ilustrasi akan terjadi badai (unsplash.com/Randy Milanovic)

Badai terbentuk karena adanya perbedaan suhu dan tekanan udara. Udara hangat dan lembap di atas permukaan laut naik ke atas sehingga terbentuk daerah bertekanan rendah. Kemudian udara dingin di sekitarnya mengalir masuk untuk mengisi daerah bertekanan rendah tersebut. Aliran udara yang kuat ini menimbulkan angin kencang yang dapat membentuk badai.

Dilansir BYJU'S, badai biasanya terbentuk di dekat khatulistiwa di atas permukaan laut yang hangat. Ketika laut berada pada suhu terpanasnya, gelombang terbentuk. Selain itu, udara di atas permukaan laut menjadi jenuh uap air sehingga menjadi sangat lembap. Daerah pembentukan badai umumnya berada pada lintang 5 sampai 15 derajat utara dan selatan garis khatulistiwa.

 

2. Badai bisa menyebabkan bencana alam lainnya

ilustrasi bencana banjir akibat badai (unsplash.com/ Chris Gallagher)

Badai dapat memicu terjadinya berbagai bencana alam yang parah seperti banjir, tanah longsor, dan tsunami. Bencana akibat badai ini dapat menimbulkan kerusakan baik harta benda maupun korban jiwa yang besar. Ketika badai menerpa permukaan daratan, biasanya disertai hujan lebat. Hujan lebat ini mengakibatkan sungai-sungai meluap sehingga menimbulkan banjir yang merendam permukiman warga.

Angin kencang dan gelombang akibat badai juga berpotensi menyebabkan tanah longsor di daerah perbukitan. Selain itu, terkadang badai juga memicu terbentuknya tsunami yang meluluh lantakkan wilayah pesisir. Kombinasi ketiga bencana alam tersebut dapat memakan korban jiwa dan menghancurkan banyak bangunan serta prasarana umum.

3. Dapat diprediksi

ilustrasi tropical storm (pixabay.com/WikiImages)

Badai dapat diprediksi dengan menggunakan teknologi modern seperti radar dan satelit. Satelit cuaca memudahkan ahli meteorologi untuk memprediksi badai. Prediksi ini dapat membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan adaptasi terhadap perubahan iklim untuk memitigasi dampak bencana seminimal mungkin. Sehingga bisa membantu masyarakat untuk bersiap menghadapi kedatangan badai.

Dilansir Popular Science, berkat kemajuan teknologi seperti data satelit dan komputer yang lebih canggih, serta peningkatan pemahaman tentang pembentukan badai, model komputasi yang digunakan untuk memprediksi badai menjadi jauh lebih akurat. Para ahli meteorologi sudah mampu memprediksi arah pergerakan siklon tropis dengan baik, namun masih perlu pengembangan untuk memprediksi seberapa kuat badai tersebut ketika mencapai daratan.

Verified Writer

Huda Santri Adji

Suka menulis konten artikel menarik dari berbagai topik (seperti science, relationship, travel, food, dll). Semoga memberikan manfaat untuk pembaca semua.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya