Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Famili Pholidichthyidae atau dikenal juga dengan nama tapah-tapahan laut, adalah salah satu kelompok ikan laut yang kurang dikenal oleh masyarakat umum. Meskipun jarang dikenal, ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui tentang famili ini. Berikut ini adalah lima fakta menarik tentang famili Pholidichthyidae.
1. Hidup di perairan laut dalam
ilustrasi Pholidichthys leucotaenia (commons.wikimedia.org/Haplochromis) Famili Pholidichthyidae dapat ditemukan di daerah perairan laut dalam di seluruh dunia, mulai dari perairan tropis hingga sub-tropis. Ikan ini biasanya hidup di dasar laut pada kedalaman 150 hingga 1000 meter. Melansir Wet Web Media, famili Pholidichthyidae hanya memiliki 1 spesies, yaitu Pholidichthyis leucotaenia yang biasanya hidup di Filipina Barat Daya hingga Kepulauan Solomon.
2. Bentuk tubuhnya seperti ular
ilustrasi Pholidichthys leucotaenia (commons.wikimedia.org/PIERRE ANDRE LECLERCQ) Famili Pholidichthyidae memiliki tubuh yang unik, dengan bentuk seperti ular. Melansir Fish Keeping Folks, mereka biasanya berukuran kecil, tumbuh hingga panjang maksimal 24 inci (60 cm). Selain itu, famili Pholidichthyidae juga memiliki karakteristik tubuh lainnya seperti mulut yang besar dengan gigi-gigi kecil, dan sisik-sisik yang sangat kecil atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
3. Termasuk hewan karnivora
ilustrasi Pholidichthys leucotaenia (commons.wikimedia.org/Alexander Baranov) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menurut Fish Keeper, kelompok ikan ini adalah hewan karnivora yang mengkonsumsi berbagai makanan daging termasuk udang mysis, brineshrimp, krill/udang/kerang cincang, dan lain sebagainya. Ikan ini memiliki cara makan yang unik, di mana ia menyerang mangsanya dengan menabrakkan dirinya ke arah mangsa dengan kecepatan tinggi. Ikan ini juga memiliki gigi-gigi kecil yang memungkinkannya untuk merobek daging dari mangsa dengan cepat.
4. Berkembangbiak dengan cara bertelur
ilustrasi Pholidichthys leucotaenia (commons.wikimedia.org/Haplochromis) Famili Pholidichthyidae berkembang biak dengan cara bertelur. Setelah proses pembuahan terjadi di dalam tubuh betina, telur-telur ini dikeluarkan ke laut dan menetas dalam waktu sekitar 10 hingga 12 bulan kemudian. Telur-telur ini biasanya menempel pada permukaan batu atau kerangka binatang laut yang tenggelam.
Setelah menetas, larva-larva famili Pholidichthyidae mengalami perubahan fisik yang drastis. Awalnya, tubuh larva berbentuk seperti ikan pada umumnya, namun seiring dengan bertambahnya ukuran tubuh, bentuk tubuh mulai memanjang dan memipih. Proses ini dikenal dengan istilah metamorfosis.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Landak, Hewan yang Ternyata Tak Pandai Memanjat Pohon!