TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tradisi yang Akan Terjadi Ketika Umat Hindu di Bali Merayakan Nyepi

Nyepi di Bali emang bikin damai dan tentram. Maret ini Nyepi di sana yuk~

by simplyoga

Sebentar lagi tak kurang dari sebulan, umat Hindu akan merayakan hari suci yang dijadikan hari libur Nasional yaitu hari raya Nyepi. Berbeda dari hari raya pada umumnya. Hari raya Nyepi semua umat Hindu tidak melakukan aktivitas dan melakukan tapa brata.

Hari raya ini menjadi momentum umat untuk mengheningkan diri dan introspeksi menuju kehidupan yang lebih baik. Dalam hari raya Nyepi terdapat beragam rangkaian tradisi yang selalu dilakukan oleh umat Hindu. Berikut adalah beberapa tradisi yang dilakukan oleh umat Hindu, serangkaian hari raya Nyepi.

1. Melasti (H-3/2)

www.kamerabudaya.com

Melasti merupakan tradisi serangkaian Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu tiga atau dua hari sebelum hari raya Nyepi. Melasti berasal dari kata mala dan asti, yang artinya menghilangkan segala macam hal buruk untuk kebaikan, keheningan dan keharmonisan alam semesta.

Saat hari melasti umat Hindu berbondong-bondong menuntun Ida Bhatara atau Tuhan ke pantai untuk disucikan sekaligus menyucikan diri dan pikiran. Biasanya melasti dilaksanakan pagi hari atau malam hari.

Setiap desa biasanya akan ramai ke beberapa pantai di Bali. Hal ini adalah pantai merupakan sumber kesucian sehingga dengan upacara melasti, alam semesta akan suci dan terhindar dari segala kotoran dan hal buruk.

2. Tawur Kesanga (H-1)

www.kabarrakyat.co

Sehari sebelum hari raya Nyepi, dilakukan upacara pecaruan (Yadnya atau pengorbanan) yang disebut tawur kesanga. Upacara ini dilaksanakan saat tilem sasih kesanga atau kesembilan dalam perhitungan sasih Hindu.

Setiap tingkatan wilayah melaksanakan tawur kesanga. Pelaksanaannya pagi atau siang hari. Mulai dari tingkat provinsi di Pura Besakih kemudian kabupaten di Catuspata. Kemudian dilanjutkan di kecamatan menggunakan caru panca sanak, desa dengan caru panca sata, serta banjar atau dusun dengan caru eka sata.

Terakhir caru dilaksanakan di rumah masing-masing dengan sanggah cucuk, kober, api, dan lainnya. Pelaksanaan caru di rumah harus selesai sebelum pengerupukan. Caru biasanya menggunakan sesajen lengkap dan binatang seperti ayam, bebek/angsa, sapi, anjing dan lainnya.

Tujuan tawur kesanga adalah untuk membebaskan alam semesta dari bhuta kala dan malapetaka.

3. Pengerupukan (H-1)

www.balihotdeals.com

Nah inilah tradisi rangkaian Nyepi yang ditunggu-tunggu anak muda. Pengerupukan jatuh pada tilem kesanga saat sandikala (Petang hari). Pada pengerupukan semua masyarakat terutama muda mudi membawa obor dan mengarak ogoh-ogoh keliling desa dan kota.

Suara teriakan, bebunyian, dan gamelan memeriahkan malam pengerupukan. Ogoh-ogoh ditarikan dan diputar serta digoyangkan membuat suasana menjadi meriah. Tujuan dari pengerupukan sama seperti tawur kesanga, di mana disimbolkan dengan ogoh-ogoh sebagai simbolis dari bhuta kala.

Setelah itu ogoh-ogoh harus dihancurkan dan dibakar. Pelaksanaan pengerupukan tidak boleh lebih dari tengah malam agar tidak menggangu persiapan Nyepi.

4. Catur Brata Penyepian (Hari H)

www.kompas.com

Saat jam 6 pagi di hari raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian. Artinya adalah empat hal yang pantang dilakukan umat Hindu. Yang pertama adalah amati geni. artinya tidak boleh berapi-api atau menyalakan api. Semua unsur api tidak ada saat Nyepi termasuk cahaya seperti lampu. Untuk itulah pada malam hari Bali menjadi gelap.

Kedua adalah amati karya yang berarti tidak boleh melakukan pekerjaan baik ringan maupun berat termasuk makan dan minum. Yang ketiga adalah amati lelungan yaitu tidak boleh bepergian atau keluar rumah meskipun ke tetangga sekalipun.

Terakhir adalah amati lelanguan adalah tidak boleh bersenang-senang seperti main game, nonton TV, dan kegiatan lainnya. Semua itu dilakukan selama 24 jam sampai pukul 6 pagi keesokan harinya. Di sinilah momentum untuk mengheningkan diri dan menjernihkan pikiran.

Verified Writer

I Putu Yoga Sadhu

Lulusan Pendidikan.Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya