TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kowak-malam Abu, Kuntul Unik Bersuara Mirip Gagak  

Tangguh sejak masih kecil!

kowak-malam abu bertengger (commons.wikimedia.org/"Mike" Michael L. Baird)

Pernahkah kamu melihat burung di atas? Mereka sering terlihat di lahan basah, seperti rawa-rawa, sungai, danau, sampai wilayah persawahan. Burung ini punya suara koak yang mirip banget dengan burung gagak. 

Namanya kowak-malam abu atau black-crowned night heron dalam bahasa Inggris. Di kalangan nelayan, burung ini disebut kowak maling karena kebiasaannya suka mencuri ikan hasil tangkapan. Mereka ini merupakan jenis burung kuntul yang bersifat nokturnal. Tahukah kamu kalau burung ini sangat tangguh, bahkan sejak usianya masih sebulan? Yuk, kenalan dengannya lewat lima fakta kowak-malam abu berikut ini!

 

1. Salah satu spesies kuntul yang tersebar luas di dunia

burung kowak-malam abu di ladang padi (commons.wikimedia.org/Alpsdake)

Gak cuma di Indonesia, burung ini juga bisa ditemukan di banyak wilayah dunia, lho. Bahkan, kowak-malam abu jadi salah satu spesies burung kuntul dengan wilayah persebaran terluas di dunia!

Seperti yang disebutkan dalam laman Beauty of Birds, kowak-malam abu bisa dijumpai di seluruh benua, kecuali Australia dan Antarktika. Burung ini sering terlihat di habitat lahan basah, seperti rawa-rawa, paya, sungai, kanal, danau, dataran berlumpur, hutan bakau, hingga area pertanian. 

Burung ini berkerabat dekat dengan saudaranya yang tinggal di Australia bernama nankeen night heron. Keduanya kerap melakukan kawin silang di area tempat persebaran mereka saling tumpang tindih, seperti di Indonesia (Pulau Jawa dan Sulawesi) dan Filipina. 

Baca Juga: 11 Fakta Menarik Chinchilla, Hewan Pemilik Bulu Paling Lembut di Dunia

2. Burung kuntul yang gemuk

kowak-malam abu mengamati mangsa (commons.wikimedia.org/Frank Schulenburg/CC BY-SA 3.0)

Agak beda dari burung kuntul pada umumnya yang bertubuh ramping dengan leher dan kaki panjang, kowak-malam abu justru bertubuh gemuk. Leher dan kakinya pendek, sementara kepalanya besar. Dicatat laman Animal Diversity, panjang tubuhnya sekitar 58—72 sentimeter dengan berat rata-rata 800 gram. 

Burung ini lumayan mudah dikenali. Sesuai namanya, mereka berwarna keabu-abuan di area sayap dan ekor. Sementara di bagian puncak kepala dan punggung, bulunya berwarna hitam.

Uniknya, kowak-malam abu yang berusia remaja terlihat berbeda. Mereka berwarna kecokelatan dengan bagian perut berwarna cerah. Warna bulunya baru menyerupai induknya ketika usianya mencapai 3 tahun. 

3. Doyan banget makan ikan

burung kowak-malam abu bersama makanannya (commons.wikimedia.org/Alain Carpentier)

Kowak-malam abu utamanya makan ikan. Mereka sering terlihat berdiri dalam posisi membungkuk di perairan dangkal untuk mencari ikan. Namun, gak cuma ikan, burung ini juga akan melahap lintah, serangga, moluska, sampai krustasea. 

Sebagai hewan nokturnal, kowak-malam abu aktif mencari makan setelah rembang pentang hingga dini hari. Gaya hidup nokturnalnya itu diduga untuk menghindari kompetisi makanan dengan spesies lain. Kalau jumlah makanan sedang melimpah, mereka akan makan kapan pun mereka mau.

Menurut laman Animal Diversity, burung ini punya teknik berburu dengan membuka dan menutup paruhnya dengan cepat di dalam air. Ini menimbulkan riak yang mengundang rasa ingin tahu mangsanya.

4. Bersarang dalam koloni

sekumpulan burung kowak-malam abu di Kebun Binatang Bandung (commons.wikimedia.org/Ilham.nurwansah)

Layaknya burung air pada umumnya, kowak-malam abu juga bersarang ramai-ramai dalam koloni. Menurut laman Oceanwide Expedition, satu koloni bisa terdiri dari 12 sarang di pohon yang sama. Koloni burung ini diketahui bisa bertahan selama lebih dari 50 tahun, lho!

Gak cuma dengan burung sespesies, kowak-malam abu diketahui gak masalah bersarang dengan spesies burung lain, seperti jenis burung kuntul lainnya atau burung ibis. Bahkan, burung bernama ilmiah Nycticorax nycticorax ini turut mengurus anak burung lain kalau anak tersebut ditempatkan ke dalam sarangnya. 

Kowak-malam abu punya suara yang menyerupai suara burung gagak. Karena itu, mereka dinamakan kowak. Mereka kerap bersuara-suara saat terbang mencari makan atau sedang bertengger di atas pohon. 

Baca Juga: 12 Fakta Menarik Marsupial, Hewan Berkantung yang Beragam 

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya