TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Mirip Kuda, Kenapa Zebra Gak Bisa Ditunggangi dan Dipelihara?

Benarkah mereka lebih ganas dari kuda?

tampak dekat zebra (pixabay.com/polyfish-9700091)

Zebra, belang hitam putihnya yang khas bikin mereka jadi hewan yang sangat ikonis dan gampang dikenali. Bentuk tubuhnya juga sangat mirip kuda. Bukan hal yang mengherankan mengingat keduanya saling berkerabat di keluarga Equidae bersama keledai. 

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang mamalia hitam-putih ini? Walaupun tubuhnya gagah dan berotot seperti kuda, kenapa zebra gak bisa ditunggangi dan dipelihara? Apakah ada alasan spesifik mengenai kenapa mereka gak pernah dijumpai ditunggai manusia atau jadi hewan ternak? Yuk, simak jawaban kenapa zebra tidak bisa ditunggangi dan dipelihara berikut ini!

1. Zebra berkerabat lebih dekat dengan keledai daripada kuda

tampak sekujur tubuh zebra (commons.wikimedia.org/Yathin S Krishnappa)

Kalau kamu perhatikan, surai dan ekor zebra sebenarnya lebih mirip keledai. Fakta itu mencerminkan sejarah evolusi Equus, genus yang mengelompokkan kuda, keledai, dan zebra. Mereka berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu Hyracotherium. Menurut laman Science Alert, Hyracotherium hidup di Eropa dan Amerika Utara sekitar 55 juta tahun yang lalu. 

Nah, zebra dan kuda menyimpang dari nenek moyangnya sekitar 4—4,7 juta tahun lalu. Percabangan inilah yang membuat zebra dan keledai berkerabat lebih dekat dengan satu sama lain daripada mereka dengan kuda, jelas laman ZME Science. Kemudian, mereka beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing dan berevolusi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. 

Baca Juga: 7 Fakta Zebra Dataran, Hidup Nomaden dan Bergantung pada Sumber Air

2. Zebra bukan kandidat yang baik untuk didomestikasi

ilustrasi zebra (pixabay.com/xiserge-15871962)

Seperti yang kamu tahu, semua anggota keluarga kuda merupakan jenis hewan yang dimangsa predator. Oleh karena itu, mereka punya respons “lawan atau lari” atau flight or fight yang sangat baik. Nah, respons lawan atau lari yang ditunjukkan oleh zebra terbilang sangat agresif.

Beda dari kuda liar, zebra hidup di sabana terbuka Afrika. Mereka harus siap menghadapi serangan predator seperti singa, citah, dan hiena yang bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, seleksi alam membentuk zebra sebagai hewan yang sangat reaktif dan siap melompat pada pertanda bahaya sekecil apapun. Mereka akan bergerak agresif dan melawan mati-matian saat ditangkap. 

Hal ini berarti kalau zebra kurang ramah terhadap manusia. Sementara menurut Library of Congress, suatu spesies hewan harus punya watak yang baik dan gak boleh panik saat berada di bawah tekanan. Sifat zebra yang gak bisa diprediksi dan kecenderungannya untuk menyerang bikin mereka kandidat yang kurang baik untuk coba didomestikasi. Tentu kamu gak mau terkena tendangan zebra yang dikenal bisa remukkan rahang singa, bukan?

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya