TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kucing Emas Asia, Fauna Menawan dari Sumatra yang Misterius

Mereka dilindungi negara dan dunia internasional!

tampak dekat kucing emas asia (commons.wikimedia.org/Karen Stout)

Kucing liar berukuran kecil sering luput dari perhatian dan gak banyak dikenal orang, apalagi kalau dibandingkan dengan kucing besar seperti singa atau harimau. Kucing-kucing besar tersebut dianggap lebih karismatik dan populer.

Indonesia sendiri jadi rumah bagi beberapa spesies kucing liar eksotis, mulai dari yang ukurannya kecil sampai yang besar. Salah satunya di Sumatra, ada seekor kucing liar cantik berwarna keemasan yang menjadikan wilayah hutan lebat Sumatra sebagai rumahnya. Sifatnya yang pemalu dan gak suka didekati manusia membuatnya terkesan misterius.

Namanya kucing emas asia atau Asian golden cat. Mereka itu salah satu jenis kucing liar langka yang cuma bisa ditemukan di Asia Tenggara, lho. Yuk, kenalan dengan kucing emas asia lewat lima fakta menariknya berikut ini!

1. Kucing emas yang lebih besar dari kucing peliharaan

tampak samping kucing emas asia (commons.wikimedia.org/Marie Hale)

Kucing emas asia merupakan jenis kucing liar berukuran sedang. Mereka 3—4 kali lebih besar dari kucing rumahan. Saat dewasa, mereka bisa tumbuh sepanjang 116—161 sentimeter dengan berat antara 12—15 kilogram, mengutip laman Animal Diversity.

Tubuh kucing emas asia lebih berotot dibandingkan kucing rumahan. Kaki dan ekornya juga panjang untuk memanjat pohon dengan mudah. Meski disebut ahli memanjat, kucing liar ini lebih suka menghabiskan waktunya di atas tanah.

Bulu keemasan bukan satu-satunya ciri khas yang dimiliki kucing emas asia. Beberapa juga punya pola bintik samar. Mereka juga punya garis putih dengan batas hitam yang memanjang dari atas kepala sampai ke bagian tengah mata dan turun melintasi leher yang jadi indikator paling mudah untuk mengenali kucing emas asia.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jaguarundi, Kucing Liar yang Mirip Otter

2. Berkerabat dengan kucing liar asli Kalimantan

kucing emas asia duduk santai (commons.wikimedia.org/jetsun)

Dulu, kucing emas asia sempat dikira berkerabat dekat dengan kucing emas afrika yang punya nama mirip. Namun, analisis genetik menunjukkan kalau keduanya berkerabat jauh.

Kucing emas asia berkerabat dekat dengan kucing merah asli Kalimantan atau dikenal dengan nama bay cat dalam bahasa Inggris. Keduanya masuk dalam genus yang sama, yaitu Catopuma. Sementara itu, kucing emas afrika masuk dalam genus Caracal bersama kucing karakal yang jadi kerabat dekatnya. 

Nama ilmiah kucing emas asia, Catopuma temminckii, diambil dari nama pakar ilmu hewan asal Belanda, yaitu Coenraad Jacob Temminck, yang pertama kali mendeskripsikannya pada 1827, ungkap laman Animalia. Karena itu, kucing liar ini juga disebut dengan nama Temminck's cat atau kucing temminck.

 

3. Penghuni hutan yang penuh misteri

peta persebaran kucing emas asia di Asia Tenggara (commons.wikimedia.org/BhagyaMani)

Kucing emas asia tersebar secara terfragmentasi di penjuru Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Umumnya, mereka tinggal di habitat hujan tropis dan subtropis yang diselingi dengan area berbatu. 

Di kawasan lindung di Sumatra, kucing ini dilaporkan cuma terlihat di hutan dataran rendah. Menurut International Society for Endangered Cats atau ISEC, mereka sangat jarang terlihat di area hutan pegunungan yang ditinggali oleh kucing batu (marbled cat) dan macan dahan atau (clouded leopard) yang ukurannya jauh lebih besar. 

Kucing ini sangat menghindari manusia. Mereka mendiami area hutan yang sangat lebat untuk mengurangi gangguan. Karena itu, kucing emas asia jarang terlihat sehingga sulit untuk diamati dan dipelajari perilaku serta kebiasaannya. 

4. Aktif saat matahari bersinar

kucing emas asia membawa sepotong daging (commons.wikimedia.org/Babirusa)

Awalnya, kucing emas asia sempat dikira bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari seperti jenis kucing liar lainnya. Namun, berdasarkan pengamatan, ternyata mereka lebih suka aktif pada pagi dan sore hari. 

Mereka itu jenis predator yang oportunistis. Mereka akan memangsa berbagai jenis hewan, mulai dari bajing, ular, reptil, burung, sampai kijang. Bahkan, menurut Animal Diversity, kucing emas Asia yang hidup di India suka berburu hewan berukuran besar, seperti babi liar, anak kerbau, sampai rusa sambar. Kalau pemukiman manusia masuk dalam wilayah jelajahnya, kucing ini juga akan memangsa hewan ternak.

Baca Juga: 7 Tanda Kucing saat Menyukaimu, Kucing Kamu Termasuk?

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya