TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Info Menarik Ozon, Dampak Bahaya Penipisannya 

Lapisan ozon punya peran yang penting bagi bumi

ilustrasi planet bumi (pexels.com/Pixabay)

Kamu pasti sering mendengar istilah lapisan ozon, sebab sejak dulu penipisan lapisan ozon menjadi permasalahan yang terus menggema di antara masyarakat kita. Kerap kan mendengar tentang pemanasan global. Dikatakan bahwa pemanasan global terjadi sebagai dampak dari penipisan lapisan ozon. Hal tersebut kemudian menjadikan permukaan air laut di bumi meningkat, cuaca dan iklim yang tidak menentu, maupun tingginya bencana alam.

Lapisan ozon merupakan bagian dari atmosfer bumi yang terletak pada ketinggian sekitar 35 sampai 45 kilometer di atas permukaan bumi. Ozon ini banyak berada di stratosfer, yakni sekitar 90 persen, sedangkan sisa 10 persen berada di troposfer. Lantas, bagaimana karakteristik lapisan ozon itu? Mengapa ozon dapat menyebabkan pemanasan global? Apa dampak buruk yang terjadi dari penipisan ozon? Berikut ulasannya!

1. Apa itu lapisan ozon? 

ilustrasi bumi (pexels.com/Jaymantri)

Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat di atmosfer bumi (dikenal dengan lapisan ozon). Ozon menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Meskipun ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia, mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet dari matahari.

Dilansir laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, ozon terbentuk secara alami melalui siklus Chapman, yakni reaksi pemecahan molekul Oksigen (O2) oleh sinar UV menjadi dua atom oksigen yang kemudian bereaksi dengan molekul oksigen lain membentuk molekul O3. Pembentukan molekul ozon paling banyak dijumpai di daerah tropis. Hal ini karena intensitas sinar UV di daerah tersebut merupakan yang paling optimum.

2. Apa bedanya oksigen dalam lapisan ozon dengan yang kita hirup sehari-hari? 

ilustrasi orang tenang (unsplash.com/sean Kong)

Oksigen yang kita hirup sehari-hari di bumi adalah O2, sedangkan ozon merupakan O3 karena terdiri dari tiga macam atom oksigen. Perbedaan antara oksigen yang kita hirup sehari-hari dengan oksigen yang terdapat pada lapisan ozon ialah pada warna dan bau. Oksigen yang terdapat dalam lapisan ozon itu berwarna biru dan memiliki bau yang tajam (menyengat/menusuk hidung), sedangkan oksigen yang kita hirup sehari-hari tidak berwarna dan tidak berbau.

Saat kamu menghirup udara tatkala bernapas, kamu tidak dapat melihat warna dari oksigen itu dan mencium bau yang tajam darinya, kan? Karena oksigen yang kita hirup memang tidak memiliki keduanya. Beberapa sumber mengatakan bahwa dari masing-masing kurang lebih sepuluh juta molekul udara, dua jutanya termasuk oksigen normal, sementara yang merupakan ozon hanyalah tiga saja.

3. Fungsi lapisan ozon 

ilustrasi hutan (pexels.com/Luis del Río)

Lapisan ozon tidak semata-mata sebagai bagian dari atmosfer bumi saja, tetapi juga memiliki manfaat maupun fungsi yang baik untuk kehidupan makhluk hidup di bumi dan bagi kelestarian bumi itu sendiri. Lapisan ozon dapat melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Lapisan ini mampu menyerap porsi sinar ultraviolet agar tidak berlebihan mencapai permukaan bumi, sehingga dapat menghindari bahaya yang terjadi.

Sinar ultraviolet kerap kali dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan sinar ultraviolet juga memiliki dampak yang negatif terhadap sistem imun hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, serta terhadap tumbuhan dan tanaman. Bagi tumbuhan dan tanaman, sinar ultraviolet dengan porsi yang terlalu banyak dapat menimbulkan kerusakan.

4. Dampak penipisan ozon 

ilustrasi kambing (pexels.com/ Felix Mittermeier)

Lapisan ozon sangat bermanfaat untuk melindungi, maka ada bahaya yang terjadi apabila lapisan ozon menipis. Dilansir laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, penipisan lapisan ozon menyebabkan peningkatan radiasi sinar UV-B. Peningkatan ini berdampak pada kerusakan sistem perlindungan alami makhluk hidup sehingga meningkatkan kerentanan ketahanan pada manusia, hewan, maupun tanaman.

Pada manusia, paparan sinar UV-B dapat memicu katarak dan menurunkan kekebalan sel-sel kulit yang bisa berujung pada kanker kulit. Hal yang sama juga dapat terjadi pada hewan. Kemudian pada tanaman, radiasi sinar UV-B yang berlebihan bisa menghambat metabolisme tanaman yang mengakibatkan pertumbuhan lebih lambat dan tanaman menjadi kerdil.

Baca Juga: Ngeri, 5 Permasalahan yang Timbul Bila Terdapat Lubang di Lapisan Ozon

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya