TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Pengertian Puasa Menurut Ahli, Tidak Hanya Menahan Lapar dan Haus 

Apa makna puasa bagi kamu?

ilustrasi muslim (unsplash.com/Jeremy Yap)

Setiap tahun, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh yang terjadi di bulan Ramadan. Ibadah puasa pun tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadan saja, tetapi juga dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya puasa sunnah Senin-Kamis.

Dalam menjalankan ibadah puasa, pada dasarnya umat muslim harus berupaya untuk menahan lapar dan haus dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Namun, makna puasa sejatinya tidak terbatas hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi lebih dari itu. Berikut merupakan pengertian puasa menurut para ahli untuk kamu ketahui agar ibadah puasamu menjadi lebih bermakna.

1. Yusuf al-Qardhawi menegaskan bahwa puasa adalah meninggalkan dan menahan. Dengan kata lain, menahan dan meninggalkan sesuatu yang mubah (halal), seperti nafsu perut dan nafsu sex dengan nilai mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Artur Aldyrkhanov)

2. Ibn Kasir menjelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan berjimak disertai niat yang ikhlas karena Allah Yang Mahamulia dan Mahaagung karena puasa mengandung manfaat bagi kesucian, kebersihan, dan kecemerlangan diri dari percampuran dengan keburukan dan akhlak yang rendah. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Nick Fewings)

3. Buya Hamka menjabarkan bahwa puasa adalah upaya pengendalian diri seorang hamba terhadap dua syahwat dirinya yaitu syahwat seks dan syahwat perut yang bertujuan untuk mendidik iradat atau kemauan dan dapat mengekang nafsu. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Artur Aldyrkhanov)

4. Sayyid Sabiq berpendapat bahwa puasa adalah menahan diri dari apa pun yang membatalkannya, dari subuh hingga matahari terbenam dengan niat. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Mohamed Nohassi)

5. Taqiyu al-Din Abi Bakar bin Muhammad al-Husaini menerangkan bahwa berpuasa sebagai pengekangan terhadap hal-hal tertentu dari orang tertentu, pada waktu-waktu tertentu, disertai dengan kondisi tertentu. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Hasan Almasi)

6. Muhammad bin Ismail al-Kahlani menjelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berhubungan seksual, dan lain-lain yang telah diperintahkan menahan diri dari padanya sepanjang hari menurut cara yang telah disyaratkan. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/David Monje)

7. Abi Abdillah Muhammad bin Qasim al-Syafi’I menyebutkan bahwa puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, seperti keinginan untuk bersetubuh dan keinginan perut untuk makan semata-mata karena taat kepada Tuhan dengan niat yang telah ditentukan dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Rachid Oucharia)

8. Hasan Saleh menjabarkan bahwa puasa berarti menahan dari makan, minum, melakukan hubungan seksual suami isteri, dan lainnya sepanjang hari menurut ketentuan syara’, disertai dengan menahan diri dari perkataan yang sia-sia, perkataan jorok lainnya, baik yang diharamkan maupun yang dimakruhkan, pada waktu yang telah ditentukan. 

ilustrasi muslim (unsplash.com/Umar ben)

9. Muhaimin, B.A., dkk. menerangkan bahwa puasa adalah rukun Islam ketiga yang wajib dilakukan seorang muslim yang mukallaf dengan menahan diri dari segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, dan wajib dilakukan sesuati dengan syarat, rukun, serta larangan yang telah ditentukan. 

ilustrasi muslim (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Baca Juga: 9 Wisata Religi di Banten yang Kental dengan Unsur Agama Islam

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya