TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Heat Wave yang Membuat Sejumlah Hewan Mati Terpanggang 

Heat wave kali ini datang lebih cepat 

ilustrasi suhu air laut meningkat (freepik.com/wirestock)

Gelombang panas atau heat wave saat ini tengah melanda puluhan negara sejak pertengahan Juni 2022. Fenomena alam akibat perubahan iklim ini merupakan kondisi di mana suhu meningkat secara ekstrem akibat terperangkapnya konsentrasi gas rumah kaca.

Lembaga meterologi di berbagai negara memperingatkan gelombang panas kali ini datang 20 sampai 40 hari lebih awal. Bahkan World Meterological Organization (WMO) menyatakan apa yang kita saksikan saat ini adalah gambaran masa depan.

Gelombang panas tidak hanya menjadi penyebab kematian paling banyak pada manusia tapi juga pada hewan. Berikut adalah lima fakta yang terjadi terkait gelombang panas yang melanda puluhan negara.

Baca Juga: 10 Fakta Unik Kyle Lowry, Point Guard Veteran Miami Heat

1. Ratusan anak burung walet yang baru menetas, terpanggang 

bayi-bayi burung walet yang baru menetas (freepik.com/kuritafsheen77)

Terjadinya gelombang panas yang mencapai 42 derajat Celsius di Spanyol bertepatan dengan musim menetas telur burung walet. Akibatnya ratusan bayi burung walet yang baru melihat dunia tersebut banyak yang mati. Mereka ditemukan warga setempat tercecer di atas tanah dan di atas trotoar, sebagian sudah mati dan sebagian lagi sekarat.

"Bangunan kita kebanyakan adalah beton atau lempengan logam. Jadi sangat panas sekali, seperti berada di dalam oven. Anak-anak burung yang baru menetas ini keluar dari sarang sebelum waktunya karena tidak tahan suhunya," kata ahli biologi Elena Moreno Portillo.

Melihat keadaan ini, penduduk setempat membentuk relawan yang berpencar mencari koloni burung walet. Mereka mencari bayi-bayi walet yang dehidrasi dan kurang gizi sebanyak yang bisa mereka temukan untuk dirawat.

Baca Juga: Kandang Ayam di Kulon Progo Terbakar, 12 Ribu Ayam Mati Terpanggang

2. Gelombang panas juga menyebabkan kebakaran hebat

Ilustrasi pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api yang membakar hutan (pixabay.com/ELG21)

Masih dari negara Spanyol, heat wave selain mengakibatkan bayi walet mati kepanasan, juga menyebabkan kebakaran hebat. Suhu panas yang mencapai 42 derajat celcius menjadi suhu terpanas selama 10 tahun terakhir. 

Petugas pemadam kebarakan setempat berjibaku memadamkan api yang membakar hutan di sejumlah titik. Di pegunungan Sierra de la Culebra, kebakaran hutan sudah melahap sekitar 20.000 hektar lahan dan apinya masih aktif meskipun sudah berusaha dipadamkan.

Pada Sabtu sore (18/06/2022) sedikitnya 11 desa dievakuasi dan 500 pemadam kebakaran turun memadamkan api. Bahkan beberapa di antaranya harus menyeret anjing peliharaan atau kuda ternak mereka. Menurut petugas pemadam, api sepertinya akan sulit dijinakkan karena suhu yang panas dan hembusan angin yang cukup kuat.

3. Gelombang panas juga membunuh ribuan ternak sapi di Kansas

Di negara bagian Kansas, Amerika Serikat, ribuan ternak sapi dilaporkan mati karena suhu panas yang naik tiba-tiba selama minggu ini. Ternak-ternak itu tidak mampu menyesuaikan diri dengan tekanan panas yang luar biasa.

Menurut perhitungan dari Department of Health and Environment, setidaknya ada 2.000 ternak sapi yang mati. Bahkan di internet, terdapat sebuah rekaman dari seorang pengendara yang menunjukkan ratusan bangkai sapi di sebuah lahan peternakan.

Suhu yang melonjak hingga level tertinggi, sekitar 104 derajat Fahrenheit atau 42 derajat celcius, menyapu dari Arizona dan California hingga ke Great Lakes. Menurut laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), krisis iklim seperti ini akan merusak kesehatan dan produktivitas hewan ternak di seluruh dunia.

4. Pemerintah Prancis melarang pelaksanaan event outdoor

ilustrasi konser (freepik.com/pch.vector)

Sejumlah acara konser dan pertemuan publik skala besar di negara Prancis terpaksa dibatalkan. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah di mana melarang event outdoor selama gelombang panas berlangsung.

Kamis kemarin (16/06/2022), suhu di Prancis mencapai 40 derajat celcius dengan suhu diperkirakan mencapai puncak pada Sabtu (28/06/2022). Ilmuwan mengatakan gelombang panas ini akan semakin sering dan lebih lama akibat pemanasan global.

Larangan event outdoor ini akan terus berlaku hingga gelombang panas berakhir. Khusus untuk acara pernikahan dan perayaan pribadi masih tetap diizinkan.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Mengancam Kesehatan Usus, Segera Hentikan!

Verified Writer

Refalution

"Tidak harus jadi hebat untuk memulai, tetapi mulailah untuk menjadi hebat." - Zig Ziglar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya