TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Unik Laba-laba Joro, Gunakan Balon untuk Bepergian Jauh

Hewan ini hasilkan serat yang kuat dan nilai guna tinggi!

ilustrasi laba-laba joro (eurekalert.org)

Intinya Sih...

  • Laba-laba joro adalah spesies invasif asal Jepang dan Asia Timur yang telah menyebar ke Amerika.
  • Spesies ini memakan serangga lain, membantu mengendalikan hama tanaman, dan menghasilkan sutera kuat dengan banyak manfaat.
  • Laba-laba joro memiliki ciri khas seperti jaring berdiameter 10 kaki, toleransi suhu beku, dan racunnya yang lemah bagi manusia.

Dilansir Pest Genome, laba-laba joro yang memiliki nama ilmiah Trichonephila clavata merupakan spesies laba-laba invasif yang berasal dari Jepang dan wilayah lain di Asia Timur. Spesies ini pertama kali muncul di Georgia Utara pada tahun 2013, dan sejak itu, keberadaan laba-laba Joro telah dilaporkan di Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Tennessee. Untuk ketahui fakta unik seputar laba-laba joro, mari simak artikel dibawah ini! 

1. Ukuran tubuh serta warna membedakan antara jantan dan betina

ilustrasi laba-laba joro (anypest.com)

Dilansir laman Orkin, laba-laba joro diklasifikasikan sebagai bagian dari kelompok laba-laba yang dikenal sebagai penenun bola, diberi nama tersebut karena jaringnya yang sangat terorganisir dan berbentuk roda berwarna kuning. Joro betina dewasa berwarna cerah dengan warna perut bergantian kuning dan hitam-biru serta delapan kaki yang memiliki ruas kuning dan hitam-biru. Ketika sudah dewasa, mereka dapat berukuran 3-4 inci ketika kaki mereka terentang sepenuhnya, atau seukuran telapak tangan orang dewasa. Jantan jauh lebih kecil daripada betina dan biasanya berwarna kecoklatan. Laba-laba joro membangun jaringnya jauh di atas tanah, tidak seperti laba-laba asli lainnya yang membangun sarangnya di dekat atau di atas tanah.

2. Menggunakan 'balon' untuk berpergian jauh

ilustrasi laba-laba joro (treehugger.com)

Umur laba-laba joro biasanya sekitar 12 bulan. Laba-laba betina dewasa bertelur di musim gugur. Satu kantung telur bisa berisi antara 400 hingga 1.500 butir telur. Bayi laba-laba joro menetas pada musim semi atau awal musim panas. Laba-laba membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk mencapai kematangan seksual. Bayi laba-laba joro dapat berpindah tempat melalui balon, yakni benang sutra yang dihasilkan oleh laba-laba yang melekat pada tubuh mereka, dan membiarkan angin membawa mereka ke tujuan selanjutnya. Balon ini memungkinkan laba-laba Joro melakukan perjalanan hingga ratusan mil, demikian dilansir Terminix. 

3. Memiliki gaya berburu yang unik

ilustrasi laba-laba joro (ctpublic.org)

Dilansir laman WebMD, laba-laba joro berburu dan memakan serangga lain seperti belalang dan ngengat. Mereka menjerat serangga ini dalam jaringnya yang besar dan menggunakan gigitannya yang berbisa untuk melemahkannya. Gaya berburu inilah yang memberi nama Jepang pada laba-laba tersebut, yakni "jorō-gumo". Nama ini berarti "pengantin yang menjerat atau mengikat".

Di Amerika, para ilmuwan telah mengamati laba-laba joro memakan hama tanaman seperti kutu busuk berwarna coklat dewasa. Hama umum ini adalah spesies invasif yang dapat merusak tanaman dan menyerang rumah. Laba-laba lokal lainnya tidak memakannya, sehingga laba-laba joro dapat memberikan manfaat bagi ekosistem dengan memburu mereka.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Laba-Laba Punggung Duri, Punya Warna yang Beragam!

4. Menghasilkan sutera yang kuat dan memiliki banyak kegunaan

ilustrasi laba-laba joro (livescience.com)

Laba-laba joro menjalin jaring tiga lapis yang kuat dan lebarnya bisa mencapai 10 kaki, atau setara 300 cm. Sebuah tim peneliti di Universitas Shinshu di Jepang menggunakan gen laba-laba joro pada ulat sutera untuk mengembangkan sutera laba-laba yang tahan lama. Serat baru dengan daya tarik tinggi ini memiliki banyak kegunaan. Misalnya, cocok untuk membuat stoking dan kaus kaki, serta tali pancing dan jaring raket tenis, seperti dilansir Terminix. 

5. Dapat menoleransi suhu beku dengan baik

ilustrasi laba-laba joro (washingtonpost.com)

Dilansir laman Orkin, eksperimen laboratorium menunjukkan bahwa laba-laba joro dapat menoleransi suhu beku dengan cukup baik. Spesies yang berkerabat dekat dan terdapat di seluruh Tenggara, laba-laba sutra emas, belum memperluas jangkauannya dan kurang tahan dingin dibandingkan laba-laba joro. Namun, para ilmuwan yang memantau persebaran laba-laba joro di masa depan menyatakan bahwa sulit untuk memprediksi secara pasti perkembangan ini.

Verified Writer

intania kirana

Passionate learner and creative thinker exploring the world through words and ideas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya