TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 10 Fakta Bintik Merah Raksasa Planet Jupiter, Akhirnya Terungkap!

Bintik itu sudah ada sejak berabad-abad yang lalu

mnn.com

Pernahkah kamu mengamati planet terbesar di tata surya, Jupiter? Jika dilihat-lihat, planet tersebut memiliki sebuah bintik besar yang berwarna kemerahan di bagian bawah. Ini adalah sebuah keunikan yang membuat para peneliti penasaran.

Ternyata bintik merah raksasa tersebut adalah pusaran badai tiran. Ia memiliki kombinasi warna merah, kuning, oranye, dan putih. Namun sebenarnya apa yang terjadi di sana ya? Sebesar apakah badai tersebut? Berbahaya atau tidak? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini!

1. Julukan bintik merah raksasa ternyata tidak hanya sekadar nama, faktanya besar bintik tersebut dua kali lipat ukuran bumi

pinimg.com

Laman Earth Sky mengatakan setidaknya ia memiliki diameter sekitar 40 ribu kilometer.

2. Sebenarnya bintik tersebut sudah kehilangan sepertiga dari ukuran asli sejak tahun 1979

nyt.com

Peneliti memperkirakan di tahun 2040, bintik oval tersebut akan berubah menjadi lingkaran penuh.

3. Bintik merah raksasa pertama kali ditemukan pada tahun 1665

newsapi.com.au

Namun peneliti baru mengamatinya secara konstan mulai tahun 1830-an. 

4. Tidak seperti yang dibayangkan, badai tersebut ternyata sangat panas yaitu 382 derajat celcius lebih tinggi dari suhu wilayah lainnya

theatlantic.com

Jupiter dikenal memiliki suhu sekitar 926 derajat celcius, sehingga suhu bintik tersebut adalah 1.308 derajat.

Baca Juga: Urutan Planet di Tata Surya dari yang Terdingin ke Terpanas, Simak yuk

5. Ini adalah badai yang sangat besar, kecepatannya berkisar pada angka 270 hingga 425 meter per jam

hswstatic.com

Badai di bumi tidak ada apa-apanya dibandingkan bintik tersebut. Dilansir dari USA Today, badai terkuat di bumi memiliki kecepatan 200 meter per jam.

6. Peneliti menemukan bahwa badai tersebut terjadi sekitar 321 kilometer di bawah atmosfer Jupiter

areavoices.com

Jarak tersebut jauh lebih dalam daripada samudra yang ada di bumi. Bisa bayangkan sebesar apa badai tersebut?

7. Warna merahnya masih diselidiki, tetapi peneliti memperkirakan itu berasal dari awan amonia yang terbentuk

ytimg.com

Dilansir dari New Scientist, peneliti pernah membuat tiruannya untuk menjawab pertanyaan yang sering muncul tersebut. Ternyata ketika terkena sinar ultraviolet, awan amonia akan menghasilkan warna kemerahan seperti itu.

8. Badai tersebut tidak selalu berada di tempat yang sama, ia bergerak tetapi tidak pernah menjauhi equator

solstation.com

NASA mengatakan bahwa bintik merah raksasa selalu berada pada jarak 20 derajat dari equator Jupiter. Ia hanya bergerak ke timur dan barat.

9. Badai kecil lain akan terserap masuk jika berdekatan dengan bintik merah raksasa

sott.net

Itulah kenapa bintik merah raksasa tidak pernah kehilangan kekuatan. Badai kecil memberinya asupan energi untuk terus membentuk badai antisiklon yang masif.

Baca Juga: 14 Foto Menakjubkan Jupiter dari Kapal Luar Angkasa Juno Milik NASA

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya