Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Hujan, pelangi, petir, dan awan. Keempatnya adalah fenomena atmosfer yang mungkin sangat sering kamu saksikan sendiri. Namun langit ternyata menyimpan segudang fenomena yang mungkin belum pernah kamu saksikan sepanjang hidupmu.
Saking jarangnya terjadi, fenomena tersebut terkadang dianggap berasal dari makhluk luar angkasa. Pada kenyataannya atmosfer sendiri yang menyebabkannya. Simak sederet fenomena tersebut berikut ini!
1. Awan noctilucent
Jenis awan ini terbentuk pada lapisan atas atmosfer, yaitu mesosfer. Fenomena ini juga dikenal sebagai night-shining cloud. Ilmuwan meyakini bahwa awan noctilucent terbuat dari kristal es yang bercampur dengan partikel debu dari meteor. Biasanya awan ini terbentuk di musim panas.
2. Green flash atau sinar hijau
Wikimedia Commons/Mike Baird Green flash biasa terjadi setelah matahari tenggelam atau sebelum matahari terbit. Jika kondisinya tepat, titik hijau tersebut akan terlihat di atas matahari. Namun kamu harus cepat jika ingin melihatnya sebab sinar akan hilang setelah dua detik.
3. Pelangi api
Wikimedia Commons/Jeff Kubina Fenomena yang jarang terjadi ini sebenarnya bernama circumhorizontal arc. Ada banyak kondisi yang dibutuhkan agar pelangi api bisa terbentuk. Di antaranya cahaya harus melewati awan cirrus, matahari harus berada di titik yang tinggi, serta kristal es penyusun awan harus berbentuk seperti lempengan.
Baca Juga: 7 Hujan Paling Aneh yang Pernah Terjadi di Dunia, Penyebabnya Beragam!
4. Aurora
Aurora adalah fenomena atmosfer yang sangat indah tetapi jarang terjadi. Biasanya aurora bisa diamati di daerah kutub. Ia terbentuk dari jutaan partikel energi yang dilontarkan matahari. Partikel tersebut kemudian akan bereaksi saat bertemu dengan atmosfer dan membentuk cahaya yang indah.
5. Sun dog atau parhelion
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Wikimedia Commons/Mateusz Giełczyński Orang juga mengenalnya sebagai fenomena empat matahari. Sun dog tercipta saat cahaya matahari melewati lempeng kristal es penyusun awan cirrus yang berada di lapisan atas atmosfer. Ini menyebabkan pembiasan sehingga matahari terlihat seperti ada empat.
6. Awan mammatus
Awan mammatus terlihat seperti gelembung sabun yang berjajar-jajar di langit. Walaupun terlihat menakjubkan awan ini merupakan pertanda cuaca buruk, tepatnya puting beliung besar atau tornado.
7. Petir yang mengarah ke atas
Wikimedia Commons/EL Caballero Petir biasanya datang dari langit menuju ke Bumi. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi petir yang satu ini, ia malah mengarah ke atas.
Sebagian besar kejadian petir yang mengarah ke atas atau upward lightning terjadi ketika ada sambaran awan ke daratan dengan medan positif di dekatnya. Perubahan muatan listrik yang disebabkan oleh sambaran petir pertama menyebabkan medan positif naik ke atas dimulai dari benda yang tinggi seperti tower sinyal, bangunan, atau turbin angin. Tanpa objek yang tinggi dan dekat, upward lightning akan susah terjadi.
8. Moonbows
Wikimedia Commons/Scolopendra33 Pelangi pada umumnya memiliki tujuh warna. Namun pelangi ini jenis yang satu ini cenderung terlihat berwarna putih. Proses terjadinya hampir sama dengan pelangi biasa. Bedanya, moonbows muncul di malam hari saat bulan sedang berada di titik yang rendah. Cahaya bulan yang lemah hanya bisa memantulkan sinar putih sehingga terbentuklah moonbows. Namun jika dipotret dengan exposure tinggi, warna-warni pelanginya tetap terlihat kok.
Baca Juga: Fenomena-fenomena di Langit Bulan Mei Ini Bisa Temani Sahur Kamu