TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Jenis Nyamuk Paling Umum di Dunia, Beberapa Mematikan

Ada beberapa spesies yang bisa kamu temukan di Indonesia

Unsplash/Wolfgang Hasselmann

Nyamuk adalah hewan yang paling dihindari di mana-mana. Jika sudah ada nyamuk di rumah, berbagai peralatan pembasmi pun dikeluarkan. Raket nyamuk, semprotan serangga, hingga obat nyamuk bakar.

Mereka tidak disukai manusia karena bisa menyebabkan berbagai penyakit. Mulai dari yang paling ringan seperti gatal-gatal, hingga yang mematikan seperti malaria dan demam berdarah. 

Tidak hanya mengganggu, serangga ini ternyata bisa hidup di belahan dunia mana pun, kecuali Antarktika. Dilansir dari Mosquito World, terdapat setidaknya 3.000 spesies nyamuk yang tersebar. Masing-masingnya memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut ini 8 jenis nyamuk yang paling umum ditemukan sehari-hari.

1. Aedes

wikimedia.org

Sudah familier dengan nama ini kan? Nyamuk Aedes biasanya berkembang biak di daerah tropis karena mereka hanya bisa bertelur di cuaca yang hangat. Oleh karena itu, mereka biasanya menyerang di pagi hingga sore hari, di mana masih ada cahaya matahari. Karakteristik utama dari nyamuk Aedes adalah tubuhnya yang berbintik-bintik putih. 

Nyamuk ini dapat menularkan berbagai macam penyakit. Jenis spesies yang sering kita ketahui adalah Aedes aepypti, penyebab sakit demam berdarah. Selain itu, nyamuk Aedes juga bisa menularkan penyakit zika, chikungunya, dan lain-lain. 

2. Anopheles

news.psu.edu

Anopheles sering dikenal sebagai nyamuk rawa. Menurut Mosquito World, genus ini memiliki sekitar 460 spesies yang berbeda. Mereka hanya bisa bertelur di air yang bersih seperti rawa, sawah, kolam, hingga bak di kamar mandi. Kamu bisa mengenali nyamuk Anopheles dari tubuhnya yang pucat dengan sayap berwarna gelap. 

Berbeda dengan Aedes, nyamuk ini biasanya menyerang saat malam hari, baik di luar maupun di dalam ruangan. Mereka terkenal bisa menularkan penyakit malaria yang mampu membunuh jutaan orang tiap tahunnya. 

Baca Juga: 16 Fakta Hewan Ini Akan Membuatmu Merasa Terharu atau Bahkan Sedih

3. Culex

pediaa.com

Culex atau yang dikenal sebagai nyamuk rumahan adalah jenis yang bisa berkembang biak di air kotor. Mereka biasanya keluar saat malam hari. Dilansir dari Ecolab, sebenarnya Culex lebih sering menggigit unggas tapi tidak jarang pula menyerang manusia.

Culex betina membutuhkan darah untuk bisa memproduksi telur setiap tiga hari sekali selama masa hidupnya. Saat menggigit manusia, mereka bisa menularkan penyakit West Nile. Menurut Mayo Clinic, gejalanya adalah demam, pusing, muntah, diare, hingga ruam. Untungnya penyakit ini tidak berbahaya dan menular.

4. Culiseta

wikimedia.org

Culiseta adalah salah satu genus nyamuk yang biasa tinggal di iklim yang dingin, seperti Australia, dataran Nearktik dan Palearktik. Mereka memiliki karakteristik yang mirip dengan Culex, yaitu tubuhnya ramping. Yang membedakan, mereka memiliki antena yang panjang.

Pada umumnya, Culiseta menyerang hewan vertebrata seperti burung, hewan ternak, tikus, dan reptil. Jenis nyamuk ini biasa menyebabkan infeksi pada hewan yang digigitnya. Walaupun mereka juga menyerang manusia, hingga kini tidak ada penyakit yang diasosiasikan dengannya.

5. Psorophora

liquidweb.services

Jenis nyamuk yang sangat ini memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan genus lainnya. Lebar sayapnya sekitar tujuh hingga sembilan milimeter. Biasanya mereka suka menghisap darah mamalia, termasuk manusia. Mereka dikenal sangat agresif dan mampu terbang berkilo-kilometer hanya untuk mencari mangsa. 

Dilansir dari Mosquito Taxonomy Inventory, Psorophora adalah sebab utama dari penularan arbovirus. Gejalanya terlihat seperti flu sedang hingga parah dan bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi. 

6. Mansonia

europeana.eu

Ciri-ciri utama dari Mansonia adalah tubuhnya besar, berwarna hitam atau cokelat, dan terdapat kilauan di sayapnya. Mereka hanya bisa berkembang biak di air yang memiliki tumbuhan air, seperti danau dan rawa-rawa. Ini karena Mansonia menempelkan telurnya di sekitar tumbuhan tersebut.

Menurut penelitian dari Journal of Medical Entomology 2013, Mansonia adalah penyebab dari penularan demam rift valley baik pada hewan ternak maupun manusia. Cara mencegah pertumbuhan populasi Mansonia adalah dengan membasmi tumbuhan liar di perairan.

Baca Juga: Apa Kamu Golongan Orang yang Disukai Nyamuk? Ini Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya